Arkan » 6

7.5K 63 1
                                    

Tandai typo

Happy reading

Ughhhhhh

"Eh udah pagi aja." Ucap Leyra dengan nada khas orang yang baru bangun tidur.

"bentar kok gua udah ada di kamar." Heran Leyra.

Dia meneliti penampilannya yang berbeda tidak seperti semalam, ternyata sudah berganti menjadi piama tidur bergambar karakter Pororo.

Saat Leyra mencoba mengingat kejadian semalam dia hanya ingan sampai meminum minuman dari Arin dan izin ke toilet selebihnya semua samar-samar.

Apakah itu mimpi atau nyata?

Tidak mau ambil pusing Leyra bergegas ke kamar mandi dan bersiap -siap untuk sekolah.

Butuh waktu 15 menit Leyra siap-siap, kemudian dia menuju ke meja makan untuk sarapan.

Tanpa melihat sekitar dia langsung saja memakan nasi goreng yang sudah di siapkan bundanya.

"Ehemm." Dehaman seseorang.

Pupil mata Leyra seketika membesar saat melihat orang yang berdehem tadi, dan tanpa sadar sendok yang sudah hampir masuk ke mulutnya terlepas.

"Aaaaaaaaaa Abang El, Ley kangen, kapan Abang baliknya? Kok ga ngabarin dulu kalo ga bisa telfon chat dulu kek segitu sibuknya kah, pasti di sana asik pacaran kan? Abang istirahat aja dulu pasti capek kan?." Tanya Leyra beruntun.

"Satu-satu baby Ley nanyanya." Ucap lembut El atau Maxel

Leyra hanya menyengir, karena terlalu bersemangat bertemu abang sepupunya yang sudah di anggap abang kandungan nya dia sampai tidak sadar menanyakan pertanyaan secara beruntun.

"Cih giliran si om-om perhatian banget, kalo sama Abang kandungan sendiri mah malah nyari ribut mulu, bikin naik darah mana ga perhatian." cibir Levan yang cemburu melihat kedekatan adiknya dengan sepupunya itu.

"Dih bang Levan sirik aja jadi orang." Sahut Leyra.

"Bodo amat dasar ga peka." Cibir Levan.

"Dih kek cewe." Sahut Yuna, bundanya.

"Ihhh bundaaaa jangan ikut-ikutan, ayah liat tuh." Rengek Levan mengadu ke ayahnya.

Lucas hanya melihat kelakuan anaknya sambil geleng-geleng kepala, bila mereka berdua berjauhan pasti akan kangen-kangen an saat bertemu dan sebaliknya apabila mereka berdua selalu bertemu pasti akan ada peperangan antar saudara.

"Udah besar masih krk anak kecil dasar." Ucap bunda Yuna.

"Bener tuh Van kata bunda mu." Timpal Lucas

"Dahlah sama aja semuanya sama aja selalu nistain Levan." Ucap Levan lirih.

"Alay." Ucap Maxel pelan tapi masih di dengar Levan.

Levan menatap sengit maxel.

"Drama." Ucap Leyra pelan saat melihat kelakuan abangnya.

"Bodo amat ga perduli." Kata Levan yang mendengar ucapan Leyra. "bay semua Levan mau pergi aja."

Tidak ada yang melarang atau menahannya karena Levan benar -benar akan pergi.

Ya pergi ke kantornya untuk bekerja.

Sedari tadi Maxel menikmati makanannya dengan tenang dan hanya membalas atau menanggapi seadanya saja.

"Bang El mau kan anterin Ley ke sekolah?" Tanya Leyra atau lebih tepat pinta Leyra dengan puppy eyes yang sedikit berkaca-kaca.

"Mirip anjing." Batin Maxel gemas.

"Ga." Balasnya.

"Yahh." Ucap Leyra lesu. "Bang El mau ya.. ya...yaa?" pinta Leyra membuat El gemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang