Arkan » 5

8.8K 57 0
                                    

Tandai typo!

Happy reading.

" Can i call you baby?"

"Yes baby"











"Najis Lang orang gua mau nyanyi." Ucap Riki.

"Dih mana gua tau Ki kan cuma jawab." Sahut Gilang.

"Pada kemana anjir tuh dua orang belum Dateng juga."

"Nah iya gua itu paling ga suka nunggu, biasanya kan cewe-cewe yang nungguin gua." Ucap gilang pd dengan muka tengil nya.

"Kepedean."

Tidak lama kemudian seseorang yang di bicarakan datang.

"Akhirnya dateng juga nih yang di tunggu-tunggu." Celetuk Gilang saat Deo datang.

"Abis ngebo Lo?" Tanya Riki

"Hah nge bo?" Ulang Deo.

"Turu anjir."

"Ouh bobo."

"Kek bocil bener nyebutnya bobo." Cibir Gilang.

"Bodo amat gua mau tidur lagi." Ucap Deo.

"Dih kalo mau tidur ga usah kesini." Sini Riki.

"Kan kalian yang maksa gua ga inget?"

Gilang dan Riki hanya menyengir ga jelas.

"Btw si Arkan belum dateng juga ya lama bener, jangan-jangan dandan dulu lagi kek anak perawan." Ucap Gilang.

"Lo kaya ga tau si Arkan aja Lang." Ucap Riki.

"Mana ku tahu." Balas Gilang.

"Dasar Gila." Sahut Deo.

"Maksudnya?" Tanya Gilang.

"Nama Lo kan GILA-ng."

Gilang melotot tak percaya, bisa-bisanya namanya di nistakan.

"Dasar DEOdoran."

"Sialan." Umpat Deo.

Tidak lama kemudian Arkan pun tiba dan menghampiri ketiga sahabatnya itu.

"Wih pangeran telah tiba." Ucap Gilang heboh.

"Biasa aja Lang." Tegur Riki.

"Kalian udah lama?" Tanya Arkan.

"Blum lama, tuh si Deo aja baru dateng."

"Ouh."

"Ar Lo ga ada niat cari cewe apa?" Tanya Gilang penasaran.

"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" Sahut Deo.

"Gua nanya serius ajg."

"Males." Jawab Arkan seadanya.

"Affh iyaah."

"Sebenarnya ada cewe yang membuat Arkan tertarik akhir-akhir ini membuatnya jadi kepikiran, apa gua suka tuh cewe?" Batin Arkan menerka-nerka.

"Eh eh eh liat nih cewe yang lagi sendirian cakep banget, seketika pengen jadi imamnya." Ucap Riki.

"Oh itu cewe yang Lo pernah bilang." Ucap Gilang.

"Kalo ga salah namanya Arin." Sahut Arkan.

"Loh kok Lo tau Ar?"

"Kelasnya sebelahan."

"Ouh i see." Ucap Gilang manggut-manggut. "Temennya Leyra juga kan." Bisik Gilang.

Arkan menganggap omongan Gilang hanya angin lalu, tanpa perlu di jawab dia sudah mengetahuinya.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang