1

762 66 7
                                    













"Hallo~ sayang~" ucap seorang laki-laki disebrang sana

"Hallo juga ayang aku yg pling Tamvan" ucap Ashel

"Uttuu... bisa aja ni kesayangannya aku yg pling cantik sedunia"ucap laki-laki tersebut

"kamu lagi ngapain sayang? udah makan belum? udah minum? udah istirahat? udah..."

"iya sayangku udah kok" potong Ashel dengan suara lembutnya

Tanpa Ashel sadari di balik pintu kamarnya terdapat seorang laki-laki yg sedang mengepal tangan menahan amarahnya karna mendengar petcakapaan didalam sana.

"BRAKK!!..."

Gebrakan pintu yg sangat kencang membuat sang pemilik kamar tersentak kaget dan lngsung menoleh ke arah pintu kamarnya, betapa kagetnya Ashel saat tau siapa yg pelakunya itu

"A-abang..."ucap Ashel gugup

"sini Hp kamu!!"ucap Aran lngsung mengambil paksa Hp sang adik dan membuangnya ke sembarang Arah

ya yg masuk ke dalam kamar ashel dengan penuh emosi serta menggebrak pintu kamar adalah Aran kakaknya sendiri

"Abang apa-apaan si tiba-tiba masuk emosi gini!!" ucap Ashel dengan nada sedikit tinggi

"kamu kira abang ga denger semuanya!? Hah!!" ucap Aran yg sudah tidak bisa menahn emosinya

"Apa jangan2 abang denger semuanya tadi saat gw lagi telfonn sama mas pcr? aduh kallo iya mampus nih gw pasti"ucap Ashel dalam hati

"Kenapa diem?! ketahuan kan!! udah abang bilang berkali-kali Adzana Shaliha jangan pernah kamu menjakin hubungan spesial bersama seorang laki-laki!!" ucap Aran emosi

"Abang selalu gitu ga pernah mikitin kebahagiaan adek Abang selalu aja ngelarang adek buat pacaran Salah adek apa bang?! apa adek ga pantes bahagia iya? jawab bang jawab!!" ucap Ashel sudah mulai emosi

"kamu itu masih kecil ga boleh Pacaran dan abang ga suka itu" ucap aran

"Masih kecil abang bilang?! aku udah besar bang, aku berhak menentukn kebahagiaan aku sendiri dan apa abang bilang? abang gak suka itu? ga suka apa bang? oh apa jangan2 abang ga suka liat adek bahagia iyah?!" ucap ashel emosi

"ga gitu dek abang mau lihat kamu Bahagia!!"

"ya apa maksudnya tadi bang?!"

"Abang ga suka kamu dekat dengan seorang laki-laki kecuali abang dek, Karna Abang Su..."ucap Aran dalam hati yg terpotong karena pertanyaan sang Adik

"Kenapa diem jawab bang Jawab?!" ucap Ashel yg sudah meneteskan airmata

"Ada Apa Ini!!" ucap sang ayah yg tiba-tiba datang bersama sang bunda kala mendengar keributan di kamar sang putri

"Bunda Hiks hiks" ucap Ashel menangis menghampiri sang bunda dan memeluknya

"Kenapa Sayang? Ada apa? apa yg terjadi sini cerita sama bunda"ucap sang bunda berusaha menenangkan putrinya

"Apa yg kamu lakukan sampai membuat adikmu menangis?! Hah!!" ucap sang ayah marah

"kenapa diam jawab pertanyaan Ayah!!" ucap gracio yg tidak mendapat jawaban apapun dari putranya

Bukanya menjawab pertanyaan Ayahnya Aran malah pergi keluar dari kamar Ashel meninggalkan Ayah, bunda dan adiknya

"ZAHRAN!! jawab pertanyaan Ayah!! kenapa malah pergi kamu!!" Teriah gracio dengan emosinya

"udah yah jangan marah2, mungkin dia lagi butuh waktu untuk menjelaskn semuanya" ucap Shani menenangkan suaminya

Bukanya menjawab perkataan sang istri gracio malah berjalan mendekat ke arah sang putri yg sedang menangis

"Adek kenapa hm? adek diapain sama kakak?" tanya gracio lembut serta mengelus kepala putrinya

"Apa adek Hiks gak hiks hiks pantas bahagia yah?" tanya Ashel kepada ayahnya

"kenapa kamu ngomong kayak gitu hm?"ucap gracio

"Karena hiks abang selalu hiks hiks aja ngelarang hiks adek buat pacaran hiks apa adek hiks salah?" ucap Ashel yg masih saja menangis di pelukan sang bunda

Gracio menghela nafas kasar, jadi karena itu kedua anaknya sampai bertengkar, Gracio sudah habis fikir kenapa srlalu Aran seperti ini kepada adiknya sendiri gracio sepat berfikir memang wajar jika seorang kakak bersikap protektif kepada adiknya apa lagi adiknya itu perempuan tapi sifat protektif Aran kepada Ashel itu sudah tidak wajar lagi karena sifat protektif Aran kepada Ashel itu benar2 tidak menggambarkn sifat protektif kepada adiknya melainkan kepada pasangannya. gracio jadi sedikit curiga kepada putranya "apa jangan2 aran menyukai adiknya sendiri?" hanya itu kata2 yg terlintas dipikirannya sekarang tapi semoga dugaannya itu salah pikir gracio

"udah ya jangan nangis lagi, abang ngelarang adek buat pacaran itu pasti demi kebaikan adek juga kok" ucap gracio lembut

"kamu tenangin dulu Ashel aku mau ke kamar Aran dulu" ucap gracio pelan kepada Bunda Shani dan lngsung diangguki sang istri

Gracio langsung pergi berjalan ke arah kamar Aran, sesampainya di depan kamar sang putra gracio langsung saja membukannya dan menghampiri sang pemilik kamar tersebut

"Beri alasan sama ayah kenapa kamu tidak suka melihat adikmu itu mempunyai hubungan spesial dengan seorang laki-laki" ucap Ayah to the poin

"ga papa, Aran cuma takut adek disakiti" jawab aran pelan

"Ayah tau bukan itu alasan utamanya" ucap gracio

"......."

"tatap mata ayah dan kamu harus jawab dengan jujur pertanyaan ayah tadi" ucap gracio menangkup wajah sang putra dan menatapnya dengan lekat

"Karna...." ucap aran

"Karna??..."ucap gracio memastikan

"Karna Aran suka sama....."















TBC

#Jangan lupa komen dan vote ygy mksih yg udah baca buat kalian I Love You sekebon😘

I Love My Own SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang