Pagi ini kamu berusaha membuat mood mu tetap bagus, kalau ada yang membuat mood mu rusak maka akan kamu hajar habis-habisan, mungkin.
Kamu turun dari kamar mu, menuju meja makan untuk sarapan bersama. Ada bunda yang sedang menuang kan susu ke dalam gelas, ada Abang mu juga yang sedang mengoles selai coklat pada roti yang sudah di panggang
"Bunda, sarapan adek di bekel aja yaa, Adek makan di sekolah" kamu berjalan ke arah dapur untuk mengambil kotak bekal mu
"Susu nya juga mau di bawa ke sekolah aja dek?" Tanya bunda mu
"Susu nya adek minum aja bun, nanti kalau mau lagi bisa beli bareng ajun di kantin" kamu menghampiri bunda mu lalu mulai memasukan beberapa potong roti ke dalam kotak bekal
"Yaudah nih minum dulu susu nya" bunda mu menyerahkan segelas susu putih
"Adek berangkat sama Ajun yaa Bun" sehubungan dengan kamu yang baru selesai berbicara, ada Kaka mu yang juga baru turun dari tangga. Kamu sempat melirik sedikit, tapi langsung mengalihkan lagi pandangan mu
"Yaudah, hati-hati yaa adek" bunda mencium puncak kepala mu ketika kamu menyalami tangan bunda
"Helm nya ada ga?" Tanya Abang mu
"Adaa, pake punya Ajun dulu. Nanti adek beli lagi" kamu berjalan ke arah Abang mu untuk berpamitan, menghiraukan Jihoon yang sudah duduk di meja makan
"Berangkat yaa, assalamualaikum" pamit mu
Jihoon bukan nya membiarkan kamu marah, tapi dia tau watak dan sifat mu. Ketika kamu marah, tidak bisa langsung di bujuk. Di diam kan saja sampai emosi mu mereda, baru lah nanti nya Jihoon akan berbicara dengan mu
Jihoon sedikit kesal dengan diri nya, dia tau kamu tidak mau memakai helm yang sudah di pakai oleh Yujin. Padahal itu helm kesayangan mu, Jihoon tau kamu kecewa akan hal itu. Tapi kembali lagi, Jihoon tidak bisa menjelaskan untuk saat ini
"Kaka di makan sarapan nya" bunda menyerahkan sepiring roti panggang berselai cokelat yang tadi di buat Hyunsuk. Bunda tidak menyediakan susu untuk Jihoon karena memang dia tidak menyukai susu
"Kaka gausah sedih gitu muka nya. Sadarin kesalahan nya dulu, kalau udah sadar minta maaf ke adek" hyunsuk berjalan menuju kamar nya sembari menepuk pelan bahu Jihoon
"Iyaa bang" Jihoon mulai memakan sarapan nya
"Kaka" panggil bunda
"Iyaa Bun?" Jihoon menatap bunda yang berdiri di samping nya
"Bunda ga akan bilang masalah ini ke ayah, tapi Kaka selesain sendiri yaa. Kalau bisa sebelum ayah pulang Minggu ini, Kaka sama adek udah baikan. Tapi, bunda mau nya Kaka emang udah benar-benar sadar akan kesalahan kaka ketika minta maaf sama adek"
Bunda mengelus pelan rambut mu
"Iyaa Bun, Kaka minta maaf ga bisa jagain adek"
"Gapapa. Tapi bunda sejujur nya sedih kalau Kaka sama adek berantem. Bunda mau nya kalian akur terus, tapi ternyata pasti ada aja problem nya"
"Bunda, maafin Kaka yaa"
"Bunda ga marah sama Kaka, Abang juga ga marah, tapi di sini Kaka buat adek kecewa. Bunda sama Abang ga bisa maksa adek buat maafin Kaka. Tapi nanti kalau adek udah mereda emosi nya, bunda bakal bantuin"
"Makasih bunda"
"Iya sayang, sama-sama. Udah di habisin sarapan nya, terus berangkat nya hati-hati"
Jihoon memakan roti nya dengan segera lalu bergegas berangkat menuju sekolah
"Bunda, Kaka berangkat yaa. Assalamualaikum" Jihoon berpamitan
Di sekolah kamu sedang asyik berbincang dengan Ajun, lalu tiba-tiba Yoshi masuk ke dalam kelas mu dan berhenti tepat di samping kursi mu dan Ajun
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins is Park Jihoon
FanfictionKetika kamu memiliki kembaran bernama Park Jihoon