Setelah kamu tenang Jihoon mulai merenggangkan pelukan nya
Kamu dan Jihoon saling bertatapan, Jihoon mengusap beberapa air mata mu yang masih mengalir lalu beralih mengusap kepala mu lembut
"Udah tenang? Apa masih mau nangis?" Tanya Jihoon
Kamu menggeleng sebagai jawaban
"Yaudah yuk pulang, bunda udah nungguin pasti"
Kamu menuruti apa yang Jihoon ucapkan, tapi baru sekitar 5 menitan Jihoon mengendarai motor nya rintik hujan mulai turun
Jihoon menepikan motor nya, lalu turun dari motor. Kamu masih duduk terdiam di atas motor
"Pake jaket Kaka, hujan"
"Kaka gimana?adek gapapa ga pake jaket. Kaka aja kan Kaka di depan"
"Udah nurut aja pake" ucap Jihoon masih sambil memakaikan jaket nya ke tubuhmu
"Pegangan yaa?" Jihoon menarik tangan mu untuk memeluk tubuh Jihoon
Lumayan kencang Jihoon mengendarai motor nya memecah rintik hujan di malam hari
Bunda ternyata sudah menunggu mu di depan rumah dengan khawatir
"Adek, kehujanan yaa? Mandi langsung yaa" bunda memberikan handuk mu
"Iya bunda, adek masuk dulu" kamu berjalan menuju kamar untuk segera mandi
"Kaka juga mandi dulu, kehujanan gitu" bunda memberikan handuk juga kepada Jihoon
Setelah nya bunda ikut masuk ke dalam rumah menyiapkan teh hangat untuk kedua anak nya
Pagi hari nya kamu terbangun pukul 05.40 kamu bergegas melaksanakan solat subuh lalu mandi bersiap-siap sekolah
"Adek, Kaka ga diajak sarapan?" Tanya bunda mu begitu melihat kamu turun dari kamar
"Kaka belum turun Bun?" Tanya mu
"Belum, tuh baru Abang yang turun" bunda mengalihkan pandangan nya ke arah Abang mu yang sedang berjalan dari arah dapur menuju meja makan
"Yaudah, adek susulin dulu" kamu hendak beranjak sebelum di cegah oleh Abang mu
"Abang aja dek, sekalian mau naik ambil hp. Adek duduk aja minum susu nya tuh biar cepet tinggi"
Menatap hyunsuk dengan terkejut, perkataan macam apa itu? Dia tidak bisa melihat diri nya sendiri kah?
Hyunsuk beranjak menaiki tangga menuju kamar nya
"Bundaa, Kaka sakit badan nya demam!" Itu suara Abang mu
Kamu mendongakan kepala mu keatas, melihat kepala Abang mu yang muncul dari arah atas
"Sakit apa bang?" Tanya bunda sedikit berteriak
"Demam Bun!" Jawab Abang mu tak kalah keras juga
"Abang tolong bantu kompres dulu, bunda buatin bubur sama teh hangat sebentar" bunda mu segera beralih mencari bubur sachet yang biasa tersedia di rumah untuk kondisi darurat seperti ini
"Bunda buatin buburnya aja, adek yang buat teh" kamu mengambil gelas dan 1 bungkus teh celup
"Gula nya jangan banyak-banyak ya dek" kata bunda mengingatkan kamu mengangguk faham
"Ini, bubur sama teh nya tolong anterin ke kamar Kaka ya dek. Bunda cari obat demam nya dulu di p3k"
"Iyaa bunda" kamu berjalan dengan tangan memegang nampan berisikan segelas teh hangat dan semangkuk bubur
Menaiki satu persatu tangga lalu akhirnya sampai di depan pintu kamar Kaka mu yang terbuka, terlihat Abang mu yang juga sedang duduk di kasur Kaka mu
"Udah jadi bubur nya?" Tanya Abang mu begitu melihat mu masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins is Park Jihoon
FanfictionKetika kamu memiliki kembaran bernama Park Jihoon