Bunda berjalan memasuki kamar mu, lalu duduk di kasur mu memandangi mu yang tertidur dengan posisi meringkuk
Bunda menempelkan telapak tangan nya ke dahi mu guna memeriksa suhu tubuh mu
"Adek, bangun dulu yuk. Makan terus minum obat" bunda menyentuh pelan bahu mu
Kamu mendengar suara bunda tapi rasanya berat untuk membuka mata mu
"Ayo bangun dulu sayang, makan" ajak bunda mu
Kamu memaksakan agar mata mu terbuka, lalu bunda membantu mu untuk duduk bersandar
"Makan dulu yaa sedikit, biar bisa minum obat" bunda mu menyerahkan segelas air putih, membantu mu meminum air tersebut
"Di buka mulut nya sayang" bunda mulai menyuapi makanan sedikit demi sedikit
Kamu merasa mulut mu pahit, dan tidak enak dan tenggorokan mu juga terasa tidak enak untuk menelan makanan
"Udah bun" kata mu pelan
"Iya sayang, ini minum lagi bunda siapin obat nya"
Selesai kamu meminum obat, bunda terduduk di hadapan mu menatap mu yang tengah memejamkan mata.
"Adek yang di rasa apa? Mau ke dokter aja?"
Kamu menggeleng sebagai jawaban
"Gapapa Bun, adek cuma lemes aja. Badan adek ga enak" jawab mu
"Yaudah adek istirahat lagi ya" bunda beranjak bangkit dari duduk nya lalu beralih pergi dari kamar mu
Kamu memutuskan untuk tidur lagi Karna memang badan mu terasa sangat tidak enak
Sepertinya kamu baru memejamkan mata mu sebentar, tapi ternyata langit sudah menggelap pertanda malam sudah datang. Kamu terbangun Karna merasa ada yang menyentuh atau lebih tepatnya mengusap kepala mu dengan lembut
Mata mu terbuka perlahan, mencoba menyesuaikan dengan cahaya ruangan yang tidak begitu terang Karna hanya lampu tidur mu saja yang menyala
Ternyata itu adalah tangan Kaka mu, Jihoon.
Kamu mengerjapkan mata perlahan, mencoba menyadarkan diri mu
"Kaka, udah sehat?" Tanya mu dengan suara khas bangun tidur
"Udah dong" jawab jihoon dengan Suara yang masih sedikit serak
"Kata bunda, adek sakit juga. Demam ya?" Tanya nya
Kamu mengangguk sebagai jawaban
"Sembuh dong, ko malah sakit barengan gini"
"ya kan kehujanan semalam" jawab mu
Jihoon tiba-tiba menarik selimut mu, lalu tubuh nya dia rebahkan di samping mu
"Tidur sini ah"
"Ngapain? Punya kamar sendiri juga" jawab mu
"Mau tidur sini, besok Ayah pulang tau"
"Iya terus kenapa?"
"Harus sembuh dong, nanti ayah nanya adek sakit kenapa? Panjang loh jelasin nya"
Kamu jadi berfikir, apa yang di katakan Kaka mu ada benar nya juga
"Kaka mau nitip makanan ah ke ayah"
"Makanan apa?" Tanya mu penasaran
"Dari Bandung apa ya yang enak?"
"Nitip daun teh aja, kan khas Bandung"
"Yaa ga gitu dek"
Sedang asik berbincang, Abang mu tiba-tiba juga ikut bergabung masuk ke dalam kamar mu
"Weh udah pada sembuh nih?" Tanya nya
"Udah dong bang" jawab jihoon
"Bang, oleh-oleh Bandung apa ya? Mau nitip ayah besok"
Hyunsuk akhirnya juga ikut berbaring di atas kasur mu
Kamu hanya diam mendengarkan apa yang di bicarakan oleh kedua Kaka mu ini.
"Abang mau order pizza, mau?" Tawar Abang mu
"Mauuuuu!!!!" Ini adalah jawaban jihoon
"Ade ga mau?" Tanya Abang mu
"Mau, tapi ga mau pizza nya" jawab mu
"Terus mau apa nya?"
"Pasta bang, adek lagi mau makan pasta"
"Yaudah Abang order dulu"
Malam ini, kamu habiskan bersama kedua Kaka mu.
"Adek beneran udah sehat?" Tanya bunda memastikan
"Udah Bun, adek kecapean aja kemarin"
"Kaka udah sehat?" Bunda beralih menatap Kaka mu yang tengah mengoles roti dengan selai coklat
"Sehat Bun"
"Di anter Abang dulu ya hari ini, jangan bawa motor" Abang mu ikut duduk di salah satu kursi meja makan
"Iya bang" sahut kaka mu
"Yaudah sarapan dulu yang banyak biar kuat sekolah nya"
Pagi ini, kamu dan Kaka mu berangkat sekolah bersama dengan Abang mu
"Jangan nakal ya di sekolah, yang pinter. Jangan berantem juga" Abang mu mengingatkan tepat sebelum kamu dan Kaka mu turun dari mobil
"Iya siap bos" jawab mu sembari memberi gesture hormat
"Pinterr" imbuh nya sembari menyentuh lembut kepala mu
"Nanti pulang kabarin aja ya jam berapa nya, Abang stay di studio nanti bisa langsung jemput ke sini"
"Iya bang siap deh. Makasi ya bang" jihoon melambai kan tangan nya
"Hati-hati abaaangg" kamu ikut melambaikan tangan mu seiring kepergian mobil Abang mu
"Ayo masuk" jihoon menarik tangan mu pelan
"Dih ngapain deh gandeng-gandeng" kamu menatap heran
"Ya emang kenapa gandeng adeknya? Haram? Kan engga"
"Udah sana masuk, belajar yang pinter. Kalau ada apa-apa kabarin Kaka"
"Iyaa, bawel" kamu berjalan masuk ke dalam kelas lalu duduk di bangku mu
Kamu harap hari ini akan berjalan dengan baik, sebaik mood mu pagi ini.
Jangan lupa vote💙
Oiyaa, aku sampe saat ini masih belum percaya tentang kepergian moonbin. Sakitnya kaya Jonghyun pergi dulu. Aku pribadi bukan Aroha, baru awal April kemarin aku tau moonbin Karna video nya bareng sua sempet fyp di akun Ku. Soft banget dia jadi Abang🥹sekarang, dia udah bersinar dengan terang nya di langit, pergi bersamaan dengan gerhana yang datang. Penghuni langit menyambut kedatangan nya✨ stay strong Aroha, big hug for Aroha 🫂
Rest in peace and love Moonbin 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins is Park Jihoon
FanfictionKetika kamu memiliki kembaran bernama Park Jihoon