SETELAH kejadian malam itu, entah mengapa Hyuuga Hinata jadi memandang Sasuke dengan pandangan yang berbeda, ia tidak ingin terlalu akrab, ia juga meningkatkan kewaspadaan pada lelaki itu, kendati di satu sisi lain Hinata ingin bisa bergaul baik dengan Sasuke. Tetap saja, jarak yang digunakannya dan Sasuke kini begitu besar, walaupun sudah beberapa hari berlalu, padahal yang Hinata inginkan juga bukan seperti ini. Terlebih ia tak memiliki teman, bahkan akhir-akhir ini tidak ada habisnya, orang-orang di sekolah tetap memandangnya dengan pandangan yang aneh, terlepas rumor apa lagi Hinata juga tidak tahu. Jarak yang Sasuke berikan hanya saat mereka sudah tak saling menyapa di sekolah, bahkan lelaki itu tidak ada niatan sedikitpun untuk mengenalkannya pada Tokyo atau Sasuke memiliki sesuatu hal yang ia lakukan di luar sana? Mungkin mengenalkannya akan hobi atau hal yang disukainya di luar sekolah? Atau sebenarnya Sasuke sama seperti yakuza-yakuza yang memiliki banyak misi di Hyuuga Group?
Ah, tidak mungkin, Hinata tidak ingin berprasangka buruk, Sasuke masih berusia tujuh belas tahun, masih berada di sekolah menengah atas, bagaimana mungkin laki-laki itu membunuh orang-orang di luar sana? Tapi yang ia temukan kemarin malam, bukankan kemejanya penuh akan darah?
"Hei, sudah lihat anak dari Osaka itu belum?" Hinata yang masih berada di dalam kamar mandi khusus putri terdiam. Gadis-gadis itu tengah membicarakannya kan?
"Ah, aku sudah melihatnya kemarin," Hinata tidak tahu jika orang-orang begitu besar menaruh perhatian padanya, tetapi hal ini tak membuatnya kaget juga, mungkin ia perlu mendengarkan semuanya di dalam sini? Memangnya apa lagi yang bisa Hinata lakukan sekarang? Keluar dan berganti untuk memaki mereka?
Itu bukan gayanya sama sekali, Hyuuga Hinata tak mempunyai kemampuan seperti itu.
"Aku paham dengan yang semua orang katakan."
"Iya kan? Dia memang imut, tapi bagaimana ya mengatakannya, kau tahu dia juga terlihat sombong."
"Banyak laki-laki yang mengatakan dia anggun, tapi bukankah dia terlihat polos sekali?" Ada tawa setelah seorang gadis mengatakan hal itu. "Apakah kalian tidak tahu polos dan lugu itu bisa menjadi kamuflase bahwa sebenarnya dia bodoh." Kemudian semua gadis itu tertawa lagi, Hinata mengeratkan kedua tangannya pada rok-roknya yang kini kusut.
"Bukankah dia sangat mengjengkelkan, berada di sekitar Uchiha-kun setiap hari."
"Aku tahu maksudmu, apa gadis itu benar-benar pacarnya Uchiha-kun?"
"Tidak mungkin, Uchiha-kun menyukai gadis seperti itu? Jangan bercanda." Hinata jengah, memangnya ia juga ingin menjadi pacar lelaki super misterius seperti Sasuke? Tidak juga, terlebih dia juga dipaksa untuk menjadi tunangannya dan harus bersekolah di Tokyo, kalau kalian ingin tahu kebenarannya.
"Aku dengar dia pekerja paruh waktu, kalian tahu kan keluarga Uchiha-kun, maksudku akan pantas jika benar dia datang ke Tokyo untuk bekerja sebagai pelayan bar dan mungkin membayar hutang-hutangnya." Hinata mengernyitkan dahinya heran.
Benar-benar tidak masuk akal, dia sudah mendengar hal seperti ini hampir selama seminggu, entah itu nyonya rumah pelacur, lalu sekarang apa? Pelayan bar dan mempunyai hutang-hutang? Hinata tak habis pikir, kendati ini sama dengan apa yang pernah ia rasakan di Osaka, ternyata ini jauh melelahkan dan ia benar-benar merasa terkucilkan di sini, tapi bukankah ini yang Hinata inginkan? Menjadi gadis pelajar pada umumnya, gadis biasa, hanya saja ia salah karena telah bergaul dengan Sasuke, tapi bagaimana dengan lelaki itu? Apakah orang-orang juga membicarakan hal buruk tentang Sasuke di belakangnya?
"Kalau kulihat lebih jauh, bukankah dia memiliki kemiripan dengan Yamanaka?"
"Ah kau benar, merasa bahwa dunia hanya berputar padanya kan?" Hinata terdiam, tapi bukankah kini ia dan aktris itu memang mendapat banyak perhatian, bahkan menjadi populer di sekolah? Bahkan mereka sadar tidak sih membicarakannya setiap hari?
Brak!
Semua gadis itu menjerit dan Hinata terkejut, di samping bilik kamar mandi khusus putri yang ia gunakan, ternyata sejak tadi ada gadis yang juga sama sepertinya―menguping pembicaraan para gadis-gadis yang tengah bergosip di depan cermin kamar mandi yang juga memiliki wastafel untuk mencuci tangan.
"Apakah kalian sudah selesai dengan semua omong kosong kalian?"
Hinata tidak tahu kejadian yang selanjutnya, sebab hanya ada suara kran air yang terdengar, kemudian ia keluar dan mendapati Yamanaka Ino sedang mencuci tangannya. Dengan hati-hati, ia melakukan hal yang sama, tapi memilih untuk berkumur, sebab mulutnya terasa pahit bahkan Hinata mual karena mendengar hal-hal buruk mengenainya.
"Apakah kau gadis pindahan dari Osaka yang tengah dibicarakan oleh orang-orang itu?"
Hinata menoleh mendapati Yamanaka Ino yang tengah memandangnya, sementara ia memilih untuk mengangguk dan tersenyum canggung.
"Jangan tersenyum." Balasnya tiba-tiba.
"Maaf?" Hinata bingung.
"Aku tahu kau tidak baik-baik saja, sama sepertiku," ia menghela napas. "Tapi aku publik figur, aku diharuskan untuk tersenyum sepanjang waktu kendati perasaanku kadang tidak menentu." Kalimatnya yang dijalin sederhana itu membuat Hinata sedikit mengerti maksud dari Yamanaka Ino dan mendengar hal itu agaknya membuatnya bersimpati, tapi kini ia tak mempunyai waktu untuk bersimpati lagi, orang yang harus dikasihani adalah dirinya sendiri. "Lebih baik kau memasang wajah jutek saja, atau samakan saja dengan pacarmu itu, Uchiha terampil dengan wajah datarnya." Jelas Yamanaka lagi yang terlihat begitu santai.
"Aku bukan pacar Sasuke." Balas Hinata.
"Ah, maaf." Gadis Yamanaka kemudian memberikan saputangan pada Hinata. "Gunakan ini, wajahmu pucat, kalau kau tidak baik-baik saja, beristirahatlah di UKS." Hanya kalimat itu dan Yamanaka Ino pergi, tetapi sebelum berbalik ia kembali melanjutkan. "Hyuuga, sepertinya kau perlu mengganti rokmu, ada noda darah di sana." Kemudian ia pergi begitu saja, Hinata bahkan belum mengatakan kata terimakasih, ia masih merasa pening dengan kejadian barusan dan menatap saputangan yang berada di tangannya itu, kemudian menggunakannya untuk mengeringkan mulut beserta dagunya yang basah dan memeriksa ke belakang roknya, memang benar ada bercak darah di sana, masih sedikit, belum terlalu banyak.
Dan Hinata kembali menatap pantulan wajahnya di cermin, mungkin ia memang perlu beristirahat di UKS terlebih dahulu. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kowareta Hane [Karyakarsa - Ongoing]
FanficHyuuga Hinata adalah gadis yang lahir dan besar di keluarga yakuza, tepatnya Hyuuga Group di Osaka, meskipun lingkungan keluarganya unik, Hinata hanya percaya bahwa seseorang dari keluarga yakuza mempunyai takdir yang tidak mengharuskannya menjadi y...