𝟔. 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐡𝐨𝐜𝐨𝐥𝐚𝐭𝐞 𝐇𝐚𝐢𝐫𝐞𝐝 𝐊𝐢𝐝

111 24 0
                                    

"Manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manisnya." Taehoon melihat Hobin yang sudah terbalut dengan dobok miliknya, itu ialah dobok yang ia gunakan saat masih sd, namun walaupun
begitu dobok tersebut masih terlihat kebesaran di badan Hobin.

Author speaking!

Apa sih Dobok itu? Perasaan disebut-sebut terus dari ch ke 6? Berbicara mengenai latihan bela diri, pastinya mereka memiliki seragam masing-masing dan seragam untuk taekwondo ini disebut dengan Dobok! Dilansir dari brainly.co.id, Dobok adalah seragam latihan Taekwondo. Jika dikatakan Dobok, berarti sudah merupakan seragam lengkap Taekwondo dari seragamnya, hingga sabuknya.

"Ini bukannya Dobok ku? atau Dobok mu?" tanya [Name] melihat seragam yang ia berikan kepada Hobin, "Punya ku kok, kau kan pendek waktu sd." gadis itu lalu menendang pinggang Taehoon membuatnya meringis kesakitan, walau sebenarnya tendangan [Name] masih terbilang lemah bagi Taehoon. Menurut [Name] tak ada yang boleh mengejeknya apalagi tentang tingginya.

[Name] melihat Hobin yang berlari secara mundur, ia lalu bertanya pada lelaki di sebelahnya tanpa melepaskan tatapannya dari Hobin, "Kenapa tidak dilatih dari dasar saja? Seperti latihan split?"

"Split tak semudah yang kau bayangkan, tentunya butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa menjadi hebat, tidak seperti orang itu." Taehoon menyilangkan kedua tangannya, gadis dengan rambut dikuncir itu kembali bertanya "Orang itu siapa?" tanyanya seraya menoleh ke arah Taehoon, lelaki yang diberi gelar sang jenius itu lalu menatap balik ke arah adiknya, "Kau pikir saja sendiri." dan kembali menatap Hobin.

[Name] tak mau ambil pusing lalu ia mencoba melupakan ucapan kakaknya itu, toh, kakaknya memang sering berbicara yang tidak jelas. Gadis itu lalu mengangkat kedua tangannya upaya untuk meregangkan otot-ototnya yang lelah karena tadi berlatih. Gadis itu berdiri di sebelahnya, melihat Hobin yang sedari tadi berjalan mundur, atensinya lalu buyar kala lelaki berambut hitam itu menyebut dirinya, "Di sebelah mu siapa?" tanya Hobin melihat si gadis, "Ia bukanlah siapa-siapa." jawab Taehoon singkat yang berhasil membuat [Name] mengernyit kesal, "Aku [Name], anak paling berbakat, pintar, dan disiplin di keluarga ini." tuturnya, Taehoon memutar bola matanya, "Kalau kau ingin berlatih seperti ini lebih baik dengan ku saja." ucapnya lagi, bibirnya membentuk senyuman yang manis. 'Berbeda dengan Kakaknya ya..' batin Hobin berucap pilu,

"Sudahlah [Name], lebih baik kau pergi saja." anak pertama keluarga Seong itu menegur [Name] dan menyuruhnya pergi, yang mana dilakukan oleh [Name], ya tak apa ia pergi dari dojang, perannya di tempat itu juga tidak terlalu diperlukan, Hobin hanya memerlukan Taehoon.

. . 。°。°。°。✧ . .

[Name] mengganti bajunya ke yang lebih nyaman, celana pendek dengan kaos oblong seperti pakaiannya sehari-hari. Ia masih bisa mendengar dua lelaki tadi berbincang di dojang, namun terdengar samar. Atensinya lalu buyar kala sang ayah memanggil namanya, "[Name], kakak mu bersama siapa?"

𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐒𝐞𝐨𝐧𝐠 || 𝐒𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐚𝐞𝐡𝐨𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang