2222

710 86 15
                                    














Sebelum tahun 2200, umat manusia telah mengalami kemajuan peradaban yang sangat pesat.

Teknologi-teknologi yang dikenakan pada tahun 2000-an telah digantikan dengan sekumpulan sistem yang lebih canggih dan praktis.

Akan tetapi saking fokusnya manusia saat itu dalam mempercanggih peradabannya, mereka melupakan krisis global.

Dan saat mereka sudah mencapai peradaban yang diinginkan, masalah pemanasan global nyaris tidak dapat ditangani.

Ditahun 2218 Banjir sering melanda, dan setelahnya siklus kekeringan terjadi.

Dalam kurun kurang dari satu tahun, seluruh pemerintahan dunia yang masih tersisa pun membuat kesepakatan dan mulai menggabungkan diri, untuk membangun tempat seluas seperempat bumi yang diberi nama Utopia. Dengan bantuan android dan sistem termutahir, pembangunan berjalan kilat.

Mengingat banyak bencana telah terjadi dan krisis melanda intens, banyak orang telah menjadi korban, sehingga Utopia dibangun dengan kapasitas yang dikatakan cukup.

Sisa manusia saat itu adalah 936 juta jiwa, padahal awalnya berjumlah sekitar 8 miliyar.





Sayangnya tidak semua orang bisa tinggal di dalam Utopia, karena alasan uang dan kedudukan.

Para warga miskin tentu tidak akan mendapat tempat di Utopia. padahal jika dihitung tempat tersebut lebih dari sanggup menampung semua manusia.

Akibatnya orang-orang yang tidak bisa tinggal di Utopia hanya dapat menetap di daratan yang tersisa, tempat tersebut diberi nama Dis-earth.

Dis-earth bisa dikatakan kawasan yang tak layak huni, sisa-sisa polusi dan pencemaran dari puluhan tahun lalu menjadikan tempat tersebut nampak kumuh.

Tak sampai disitu, pemerintahan yang berpusat di Utopia seringkali membuang limbah besi bekas pembangunan, ini membuat wilayah Dis-earth semakin terlihat suram.

Banyak warga yang tinggal di luar Utopia memprotes, mereka bahkan berusaha menghancurkan bangunan luar Utopia, tetapi mereka selalu mudah dibungkam dengan kekuatan militer berupa mesin, dan sistem-sistem baru yang tidak mudah untuk dibobol.

Akibatnya para penghuni Dis-earth hanya bisa pasrah. sebagian besar dari mereka memilih untuk bertani dan menjual hasilnya ke Utopia, sedangkan yang lain tidak memperdulikan hidupnya lagi, mereka beranggapan bumi sudah hancur dan lebih baik mati.








Pembahasan berikut adalah kualitas tanah bumi, dari analisis data per tahun 2222 tingkat kesuburan tanah bumi telah menurun hingga 47%.

Ini membuat sebagian daratan tidak bisa ditumbuhi tanaman. Utopia kini tengah menggencarkan pengembangan bahan kimia penyubur tanah.

Namun hal tersebut menuai banyak kritik dari warga sipil dan warga Dis-earth.

Sebagian dari mereka percaya pupuk kandang atau organik lebih efektif mengembalikan kesuburan tanah. Namun ada juga yang lebih memilih bahan kimia karena dinilai lebih cepat dan efisien.


Want To Rebuild The Earth [ZSWW] | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang