Tidak banyak hal yang di sampaikan dosen pada kelas pertama hari ini, hanya perkenalan dan sedikit cerita tentang kehidupan dosen tersebut. Meski bukan materi yang di sampaikan namun tidak sedikit mahasiswa yang sudah merasa bosan. Ketika kelas usai para mahasiswa baru langsung meninggalkan kelas, kebanyakan dari mereka akan menuju kantin atau bagi yang rajin akan pergi ke perpustakaan.
Begitu pun dengan Jisoo dan ketiga temannya, mereka berencana ingin berkeliling Universitas dan melihat lihat Fakultas lain.
Ketika mereka berempat ingin keluar dari kelas, mereka merasa bingung karena terdapat kerumunan di depan kelas mereka.
Merasa aneh sebab mereka sengaja keluar lebih lambat untuk menghindari kerumunan para mahasiswa yang ingin keluar kelas, namun yang mereka dapati kerumunan masih terjadi di depan kelas mereka. Apa mereka harus menunggu lebih lama lagi.
Meski kelas berikutnya akan di mulai sekitar 2 jam lagi, tapi tetap saja mereka merasa jika menunggu lebih lama maka akan semakin membuang waktu saja.
"Ada apa sebenar nya? Kenapa di luar ramai sekali?" Lisa merasa penasaran sehingga ia mencoba melihat keadaan di luar melalui jendela.
Merasa aneh karena di luar terlihat banyak sekali mahasiswi dibanding kan mahasiswa. Dan ia merasa asing dengan wajah wajah mahasiswi itu. Meski ini hari pertama tapi ia yakin tidak melihat wajah wajah mereka di kelas tadi.
Ia terus melihat sekitar, dan pandangan nya terhenti pada satu satu nya mahasiswa yang berada di kerumunan itu.
Karena jarak yang lumayan jauh Lisa mencoba memicingkan matanya untuk mempertajam penglihatannya. Ia merasa familiar dengan sosok itu.
"Di luar ada kakak mu. Sepertinya dia cukup populer hingga membuat para mahasiswa mengerumunginya" ujar Lisa sambil mendekat. Setelah ia tahu ternyata yang membuat mahasiswi berkerumun di luar adalah Minho.
"Ternyata kakak mu sangat populer" Ujar Rose menggebu gebu. Sebenarnya Rose sudah mengagumi Minho, namun sepertinya Minho orang yang sulit didekati sehingga ia memilih untuk mengaguminya saja.
"Tentu saja itu karena ia sangat tampan" Lanjutnya masih dengan nada yang menggebu gebu.
Mendengar hal itu Jisoo langsung keluar untuk melihat sendiri keadaan di luar.
Di luar terlihat Minho sedang bersandar di dinding depan pintu kelasnya sambil membaca buku dan mendengarkan musik melalui airphone. Ia terlihat tidak menghiraukan keadaan di sekitar dimana para mahasiswi mengerumuninya bagaikan semut yang mengerumuni gula.
Minho memang selalu menjadi populer dimana pun. Ketika SD sampai SMA pun ia menjadi siswa yang populer. Dan sekarang ia kembali menjadi Mahasiswa yang populer. Bahkan di sini lebih banyak lagi yang menjadi penggemarnya. Memangnya tidak ada lagi mahasiswa yang lebih tampan dan cerdas seperti Minho? Fikir Jisoo.
Minho seakan satu satunya Mahasiswa yang tampan di Universitas ini padahal menurutnya masih banyak mahasiswa yang lebih tampan dan cerdas selain Minho. Sepertu Suho, Sehun dan masih banyak lagi.
Hal itu membuat Jisoo merasa sedikit cemburu. Jujur ia tidak suka jika banyak wanita yang menyukai dan mengelilingi Minho. Sebenar nya ia tidak boleh merasa demikian, tapi entahlah terkadang sisi egoisnya selalu keluar dengan sendirinya.
Jisoo menggelengkan kepalanya pelan, sedikit terkejut melihat banyaknya Mahasiswi yang mengerumuni Minho. Lalu diikuti Lisa dan kedua temannya, ia pun menghampiri Minho.
Seakan bisa mendeteksi keberadaan Jisoo, sebelum Jisoo mendekat, Minho sudah menyadari kehadirannya.
Minho langsung menyudahi kegiatan membacanya kemudian memasukan bukunya kedalam tas, tak lupa pula ia melepas kedua airphone nya dan membiarkan benda itu menyangkut di lehernya. Kemudian ia berjalan menghampiri Jisoo dan ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Love [Jisoo]
FanfictionCinta? Yang Choi Minho tahu ketika usianya 5 tahun ia begitu menginginkan Kim Jisoo untuk selalu berada di sisinya.