Chapter 8

92 17 2
                                    

Berhubung tadi ketika di kantin Jisoo tidak jadi mentraktir ketiga temannya karena waktu yang mepet dan alhasil mereka hanya pesan minuman dan roti saja untuk makan siang tadi.

Dan di sinilah mereka sekarang. Setelah kelas usai pada jam 4 sore mereka berempat langsung berbondong pergi ke kafe dekat kampus. Sangat terlambat bila dikatakan makan siang dan terlalu awal bila dikatakan makan malam. Tapi bagai mana lagi ternyata satu bungkus roti yang mereka makan tadi siang belum cukup mengganjal perut mereka.

Suasana kafe tidak terlalu ramai maklum karena ini bukan di jam makan siang ataupun makan malam. Hanya terlihat beberapa mahasiswa yang melakukan take away minuman dan beberapa siswa SMA yang sekedar nongkrong saja.

Karena masih banyak meja yang kosong mereka tidak terlalu bingung memilih tempat untuk duduk. Karena suasana yang sore dan juga sejuk mereka memilih duduk di dekat jendela sambil melihat orang orang yang berlalu lalang pulang dari bekerja atau kampus sama seperti mereka.

"Sesuai dengan janji ku tadi. Jadi ayo pesan makanan dan minuman kalian biar aku yang traktir" Ujar Jisoo setelah seorang pelayan kafe menghampiri meja mereka dan memberikan buku menu.

"Kau serius? Semoga kau tidak menyesal nanti karena aku tipe orang yang makan banyak" ucap Rose sambil terkekeh dan langsung antusias membuka buku menu yang diberikan pelayan tadi.

Jenny menggelengkan kepala melihat Rose yang begitu antusias.
"Seharusnya kau tidak perlu mentraktir kami Jisoo. Lihat Rose tidak tahu dirinya malah memesan banyak makanan" Ujar Jenny sambil meringis melihat Rose yang memesan lebih dari 3 makanan dan minuman. Bahkan Rose terlihat masih membolak balik buku menu yang berarti gadis itu masih ingin memesan makanan lagi.

"Aku heran badan nya kecil tapi makan nya banyak" Lisa ikut menimpali. Ia juga meringis melihat Rose yang memesan banyak makanan.

Sementara Jisoo hanya terkekeh menanggapi ucapan kedua temannya itu.

"Tidak apa. Tidak perlu khawatir" ujarnya sambil menggelengkan kepala.

Tentu saja Jisoo tidak perlu merasa khawatir dengan bayaran makanan teman temannya. Karena sekarang ia memiliki 2 kartu kredit dari Minho dengan jumlah saldo yang tentu saja tidak bisa dikatakan sedikit.

Mereka selesai makan ketika jam 8 malam itu karena mereka yang harus menunggu rose menghabiskan makanan nya yang tidak sedikit itu.
Bahkan Jenny yang biasanya diam terus mengomel kepada Rose karena khawatir gadis itu akan sakit perut nanti karena makan begitu banyak.

Karena Rose tidak kuat untuk berjalan karena ia merasa perutnya begah setelah menghabiskan banyak makanan.
"Aku merasa perutku akan meledak" ujar Rose sambil mengelus perutnya.

"Tentu saja akan meledak. Kau makan banyak tadi" ucap Lisa menimpali.

"Aku tidak sanggup berjalan. Perutku begitu berat, aku merasa seperti wanita hamil" Rose kembali berucap, ia langsung menggelayut kan badannya kepada Lisa yang berjalan di sampinh nya.

"Tidak ada wanita hamil yang memiliki perut ramping Rose" jawab Lisa sambil mendorong tubuh Rose agar berhenti bergelayut pada lengannya. Bukan nya kejam, meski Rose memiliki tubuh kecil tapi tubuh nya cukup berat menurut Lisa. Ia juga heran padahal tadi Rose makan banyak makanan tapi melihat perutnya masih datar saja.

Akhirnya mereka memutuskan pulang menggunakan taksi. Ketika sedang menunggu taksi phoncell Jisoo yang berada di dalam tas berdering nyaring, yang membuat mereka berempat sedikit terkejut. Jisoo melihat Id panggilan itu dari Minho dan langsung saja  mengangkatnya.

"Kau di mana? Apakah sudah pulang?"

"Aku sedang di luar, kami sedang menunggu taksi untuk pulang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

More Than Love [Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang