[FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA CERITA INI!!]
Bagi seseorang yang susah ditebak dan gamau ribet macam Aksara, punya wanita idaman amatlah merepotkan. Namun siapa sangka, pertemuan tak mengenakkannya dengan seorang gadis maniak permen stroberi dan p...
Haii, i'm icha! Dan ini cerita pertamaku, aku harap kalian suka dan bersedia mengikutinya sampai akhir.
⚠️WARNING⚠️ ‼️️Cerita ini dibumbui kegelapan. Jadi bijak dalam membaca cerita terutama yang belum 17+ boleh skip yaw‼️
***
"Seburuk apa pun pertengkaran di antara kita, yang namanya sahabat tetap sahabat. Kita berawal juga dari kita dan harus begitu sampai akhir." »»- RAVEGASGENG -««
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARI PERTAMA masuk sekolah di SMA Jayakarsa. Riuh teriak beragam, bercampur mengembalikan suasana yang sempat hilang beberapa minggu.
Seperti masa sekolah pada umumnya, anak-anak berseru bisa kumpul kembali, ada yang biasa saja, ada yang malas masuk—kaum beban orang tua—ada juga yang tebar-tebar pesona.
Contohnya seperti....
"Kak Sagala?" Yang disapa tersenyum manis.
"Hai manis," sapanya, mencolek dagu gadis itu. "Kok bisa kenal sih? Kamu anak dukun ya? Mau dong diramal. Ramal soal kisah cinta kita kedepannya."
Gadis itu tersipu. Menepuk manja lengan Sagala. "Jangan gitu dong, Kak!" Sok malu-malu. "Lagian siapa yang gak kenal Kakak? Di sekolah atau di luar, pasti pada tau."
"Emm ... gitu ya??"
"Iya lah, Kak. Eh iya! Kakak jangan deket-deket aku. Nanti ada yang marah," ujarnya pura-pura takut.
"Siapa?" Sagala melihat sekeliling mencari orang yang dimaksud. Gadis itu mengulum bibirnya ragu. "Maksud aku pacar Kak Gala," balasnya lagi.
"Gak punya pacar, adanya cewek."
"Tuh, kann!" Pupus harapannya ingin bersama Sagala. Kemudian wajahnya ditarik lembut untuk kembali menatap cowok itu.
"Ini. Yang di hadapan gue sekarang. Cantik, kan?" aku Sagala, menciptakan rona merah di pipi gadis itu.
"SAGALA!!!!" Rasanya dunia Sagala mau roboh. Guncangan di kepalanya begitu nyata akibat teriakan cempreng dari berbagai arah.
Beberapa gadis datang, menatapnya nyalang. Tanpa ragu Sagala melempar senyuman manis seolah hal ini sudah biasa dan tahu akan terjadi. "Kenapa, Manis??"
"Dia? Adek kelas." Dengan santai Sagala menjawab. Gak salah sih tapi jawabannya berhasil menimbulkan percikan api amarah. "Aww!! S—Sakit sakit!!!" pekik Sagala saat telinganya di jewer.
"Rasain lo! Dasar playboy kakap!" Kuat-kuat Tia mendorong Sagala dan melepaskan jewerannya. "Lo gausah mau sama dia. Mulutnya busuk!"
"Sama kami aja dia gak adil, lo malah mau join," sahut Fizha.