Bab 1 - Anjing Gila

142 10 3
                                    

Siangku cerahku~
Matahari bersinar~
Ku bersama temanku~
Mau jalan-jalan~

Slamat siang semua~
Sang Bidadari ini~
D'ngan sangat rendah hati~
Mau uang kalian~

Begitulah lagu yang disenandungkan oleh dua manusia yang dengan anggunnya bak bebek berjalan beriringan dengan sesekali melompat, menuju ke arah luar rumah. Dua manusia itu tak lain adalah Asti dan Amanda, dua sahabat dekat yang saking dekatnya malah terlihat seperti dua saudari kandung.

Bagaimana bisa dikatakan begitu? Tentu saja itu karena mulai dari tinggi badan hingga sifat bobrok bin rempong yang berevolusi menjadi bego dan goblok keduanya saling melengkapi. Dan itu semua hanya diawali dari perkenalan sederhana dan canggung keduanya saat pertama kali bertemu di waktu SD.

Ngomong-ngomong, kenapa lirik lagu yang dinyanyikan itu ''D'ngan sangat rendah hati, mau uang kalian''? Apa mereka berdua misqueen? Bukan begitu kawan, mereka hanya penyuka gratisan.

Bahkan di siang bolong seperti ini, dua manusia itu dengan tidak tau malunya memperdaya seorang teman yang tidak terlalu dekat namun holang kaya bernama Chelsia untuk mentraktir Odading Pak Paijo dan juga Risol Bu Darmi yang jualan di dekat Taman Kota Blitar.

Belum lagi mereka berdua juga minta tambahan traktiran berupa jamu beras kencur buatan Mbok Juminten binti Solimi yang biasa mangkal di dekat SD lama mereka.

Padahal keduanya sama-sama sudah makan siang, tapi masih minta banyak. Memang dasar akhlaklees mereka.

Keduanya sudah bersiap-siap untuk mukbang lanjutan, hingga ..

"WOIII ... ADA ANJINGG!!!"

Terdengarlah suara yang meruntuhkan langit dan menggetarkan bumi, mengalahkan suara guntur yang sedang menyambar. Kaca-kaca pecah dan burung-burung terbang ketakutan. Pelakunya tak lain adalah Amanda, yang merupakan sahabat lucknut Asti.

Ketika itu, keduanya baru saja keluar dari rumah Amanda dan sedang menuju garasi. Tiba-tiba datanglah seekor anjing galak yang seperti muncul dari udara tipis dan langsung menuju mereka. Entah apa yang memprovokasi anjing itu sehingga berlari dengan gila ke arah Asti dan Amanda.

Asti pun kaget dengan teriakan sahabatnya. Ia tak melihat anjing yang dimaksud. Namun, satu hal yang sangat ia pahami. Jika sahabatnya sudah berteriak sebegitu hebohnya, maka itu pasti bukan anjing hias jinak yang imut. Dengan kata lain, itu adalah anjing galak!

"Hah?! Mana? Mana anjingnya?!", tanya Asti bingung tiga perempat panik.

"ITU WOIII MAU KEARAH KITA ...!!!", teriak Amanda sambil menujuk ke suatu arah.

Asti pun mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Amanda, dan ekspresinya berubah menyakitkan seperti sedang melihat malaikat maut. Bukan karena hal lain, tapi karena anjing itu memiliki tampang yang sangat menyeramkan!!

Anjing itu memiliki rupa bulu berwarna hitam legam, dengan tinggi hampir mencapai 1 meter. Mulutnya terbuka lebar, menampakkan taring tajam dan meneteskan air liur. Matanya berwarna merah darah seperti kerasukan. Dan yang terburuk, anjing itu berlari kesetanan ke arah mereka!

Tak lama kemudian, terdengar lagi teriakan merusak telinga khas Amanda ..

"WOIII AS SINIII ... ANJIRR, NAIK MOTOR SINII ...", katanya di gerbang masuk rumahnya sambil menyalakan motornya. Entah kapan ia mengeluarkan motornya itu.

Asti yang melihat itu pun berbinar seperti melihat sebuah harapan hidup.

"Eh tungguin gue ...!"

Keduanya pun naik mengendarai motor berboncengan sambil dikejar anjing.

Love and Friendship♡   爱和友谊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang