Sesuai instruksi Bella dan Edward segera menuju tenda tempat para ksatria yang terluka. Sementara itu Noir beserta pasukannya segera menghadap kaisar Morgan De Yugor."Saya Noir Taltaga menghadap matahari kekaisaran. Saya datang sebagai perwakilan dari manor Taltaga dan kuil Okras," sapa hormat Noir berlutut layaknya ksatria.
"Berdirilah wahai anakku. Situasi benar-benar kacau, aku sangat berterimakasih dan turut berdukacita atas kepergian panglima kalian. Bagaimana kondisi ayahmu nak?" ujar Morgan sedikit tercengang karena Noir yang datang ke medan perang menggantikan sang ayah.
"Masih belum sadarkan diri, namun sudah lebih baik dari sebelumnya. Kemungkinan 4 hari lagi ayahanda segera sadarkan diri," jawab perempuan itu masih menundukkan kepala hormat.
Morgan menganggukkan kepala mengerti, lalu mereka segera membahas situasi peperangan saat ini.
Pasukan gabungan bangsa manusia dan humanoid terdesak, para ksatria masing-masing kekaisaran hanya bisa menggunakan sedikit berkah dewa. Sementara itu tidak ada lagi pendeta yang bisa maju ke Medan perang.
Ksatria dari berbagai kuil sangat sedikit dan mereka dalam kondisi kelelahan. Kedatangan Noir sebagai satu-satunya orang yang menyandang gelar Knight Templar of Lunaria membawa sedikit angin segar.
Ia juga membawa 30 ksatria dari kuil Okras dengan kekuatan yang setara dengan 1000 orang prajurit kekaisaran.
"Saya akan berada di perbatasan selatan. Mereka sebagian akan membantu di barisan belakang dan pertahanan bersama anda yang mulia," ujar Noir mantap, setelahnya ia pamit undur diri.
"Kamu pasti lelah, istirahatlah dulu," ujar Morgan menahan Noir yang sudah di berada di ambang pintu tenda.
"Tidak ada waktu yang mulia. Barisan terdepan kacau balau, saya harus segera pergi. Kalau begitu saya pamit dan mohon doanya."
Lalu Noir menghilang di balik pintu. Berjalan menghampiri Bella dan Edward yang sibuk merawat para ksatria yang terluka.
Penampilan Noir menarik perhatian orang-orang yang ada di sana. Tinggi badan 193 cm yang membuat para prajurit laki-laki hanya terlihat sebatas bahunya saja, menggunakan baju zirah perak, tidak menggunakan helmet, serta rambut hitam mengkilap panjang yang dibiarkan terurai.
Bahkan benda yang paling penting dalam menghadapi perang yaitu 'pedang dan perisai' tidak ada.
"Bella, Edward aku minta beberapa kotak Recovery potion. Aku akan pergi ke barisan terdepan," ujar Noir tak acuh dengan bisik-bisik orang-orang yang bertanya siapa dirinya.
Bella melotot ke arah para tenaga medis perempuan yang malah asik membicarakan sang nona, bukannya mengobati para pasien yang terus berdatangan.
Mereka kocar-kacir melarikan, sementara itu Edward terkekeh kecil. Pria itu segera menyiapkan permintaan sang nona.
"Nona, saya khawatir jika anda pergi sendirian. Setidaknya bawalah Edward bersama anda," ujar Bella sambil memegang lengan kanan Noir.
"Tidak bisa. Di sini ataupun di sana kita kekurangan orang, dan hanya sedikit tenaga medis yang tinggal di benteng pertahanan. Kalau sudah selesai mengobati prajurit yang terluka kalian bisa menyusul," balas Noir tegas.
Bella dan Edward menyerah, mereka tidak akan bisa menyusul sang nona. Karena tidak mungkin para ksatria yang terluka berhenti berdatangan.
Setelah menerima perbekalan, Noir menaiki kuda miliknya. Bella dan Edward menemani kepergian sang nona sampai di pintu gerbang benteng pertahanan.
Dua orang tersebut memberikan salam hormat serta doa pada junjungannya. Setelah itu Noir melesat menembus jalanan becek yang dipenuhi darah dan jasat iblis juga manusia menuju barisan terdepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of The Knight
FantasyPetir menyambar tanah tanpa henti, begitu pula dengan teriakan-teriakan yang menggema di udara. Ini medan perang. Tidak ada pilihan selain maju, mati mengenaskan atau mati sebagai pahlawan. "Di dalam genggaman tangan ini. Darah saya mengalir sebagai...