08. Bertanggung jawab

5 2 0
                                    

2 bulan kemudian....

Bumi tengah menatap dirinya di cermin, bumi mencoba untuk tersenyum dengan manis di cermin.

"Keputusan udah bulat, gue bakal nikahin anastasia.. nathan udah di penjara berkat bantuan aksara dan vano." Ucap bumi, "kini gue saatnya ke rumah anastasia.." ucap bumi kemudian meraih ponsel dan kunci mobilnya.

Baru saja menuruni tangga telpon bumi berdering, bumi merogoh sakunya dan menatap layar ponselnya, "Aksara.." gumam bumi.

Bumi kemudian mengangkat telepon tersebut, sambil berjalan menuju pintu keluar.

📞: Halo bro, kenapa telepon? Tumben amat..

📞: Darurat bumi!!

📞: Darurat? Darurat kenapa?? Eh anjir jangan buat gue panik yah!! Kenapa?..

📞: Anastasia udah mau lahiran, dia kontraksi tadi, trus gue bawa ke RS.. kata dokter udah mau lahiran, tapi prematur karena posisi bayinya yg salah..

📞: Brengsek, gue otw! Jagain anastasia di sana!

Bumi langsung mematikan teleponnya, dan memasuki mobilnya kemudian tancap gas menuju RS.

Beberapa puluh menit akhirnya bumi tiba, dia langsung memasuki lobby dan menanyakan kamar anastasia pada resepsionis, kemudian langsung menaiki lift menuju lantai 2.

Bumi berlari ke arah aksara yg menunggu di depan ruangan bersalin VIP.

"Mana anastasia?" Tanya bumi, "baru aja di tanganin, dokter bakal keluar buat.. buat minta tanda tangan keluarga atau suaminya, untuk operasi.." ucap aksara.

Tak lama dokter benar-benar keluar dengan suster nya, kemudian memberikan berkas pada bumi.

"Posisi bayinya benar-benar tidak sesuai, kami harus melakukan tindakan operasi.. kemungkinan selamat hanya 30% antara ibu dan anak.." ucap sang dokter, membuat bumi terkejut.

"Selamatkan ibu nya dok.." ucap bumi tiba-tiba, "Bum? Lo gak salah? Gimana kalo anastasia bangun terus dia nanyain di mana anaknya?" Ucap aksara, "ibunya lebih berharga, sa!" Ucap bumi meyakinkan.

Akhirnya operasi di lakukan, berjam-jam lamanya hingga akhirnya selesai dalam waktu 3 jam.

Sang dokter keluar dari ruangan operasi dan membuka masker nya, "Syukurlah.. anak dan ibu sama-sama bisa di selamatkan, dan keduanya sehat.. keduanya benar-benar kuat, kami akan memindahkan mereka ke ruang VIP, dan ruang pemeriksaan untuk bayi anda tuan.." ucap sang dokter membuat bumi menjabat tangannya berterima kasih.

Setelah di izinkan untuk menjenguk, bumi memasuki ruangan anastasia dan melihat anastasia yg baru saja sadar, dan di berikan suntikan nutrisi.

"Selamat ya, sya. Anak lo cowok, ganteng.." ucap bumi, "makasih bum.. gue juga berhutang budi sama lo, makasih ya.." ucap anastasia, tak lama suster masuk dengan membawa bayi anastasia kemudian memberikannya pada bumi.

Bumi menggendongnya dengan hati-hati sambil mengusap kepalanya, "Cakep amat kaya gue, padahal bukan dari sperma gue.." ucap bumi dan langsung di cubit oleh anastasia, "Kalo ngomong di jaga! Sini gue mau gengdong.." ucap anastasia dan bumi memberikan bayi itu pada anastasia.

"Oh ya.. sya. Gue mau ngomong.." ucap bumi, anastasia langsung menatapnya, "ngomong apa?" Tanya anastasia, bumi lantas mengeluarkan kotak cincin dan membukanya.

"Gue.. gue suka sama lo, maaf atas kesalahan gue selama ini, so.. Will you marry me?" Ucap bumi bertanya.

Anastasia tertegun sejenak melihat itu, dan refleks langsung duduk, sambil menatap kotak cincin tersebut.

"Lo.. lo serius?? Gue.. gue.." ucap anastasia gelagapan.

•••••••••••••••••••••••••••••••••

Love again? [He Come Back]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang