3

988 77 2
                                    

"Jangan khawatir, dia sudah tenang di kamarnya. Aku berjanji akan menyembuhkannya. Jadi aku akan menyembuhkannya, apapun yang terjadi." "Aku mempercayakannya padamu, Jaehyun." Jaehyun pun mengangguk. Ia mengambil koper-koper milik Jaemin dan memasukkannya ke dalam bagasinya. Jaemin pun ia gendong dan ditidurkan di kursi penumpang. "Kalau begitu, Siwon-shi, Yoona-shi, saya pamit dulu." Siwon mengangguk dan menepuk bahu Jaehyun beberapa kali. "Tolong jaga dia, Jaehyun."


Feel Me, Heal Me


Sesampainya di penthouse Jaehyun menggendong Jaemin di kedua tangannya dan membiarkan penjaga mengangkat semua koper-koper Jaemin. "Selamat malam, Tuan." "Suruh semua pekerja berkumpul di ruang tengah. Saya akan menaruh anak manis ini terlebih dahulu." Setelah menaruh Jaemin di kamar barunya, Jaehyun segera turun ke ruang tengah. "Mulai saat ini Jaemin akan tinggal di sini. Kalian bisa memanggilnya dengan panggilan Tuan Muda. Jika Jaemin meminta sesuatu, kalian harus menanyakan semua keinginannya kepadaku terlebih dahulu. Jika kalian terancam olehnya, kalian bisa langsung memanggilku. Dan saya ingin kalian tidak berada di sini jika bukan untuk sarapan dan makan malam. Mengerti?" Semua pekerja di sana mengangguk patuh. "Sekarang bubar."

Jaehyun langsung pergi ke ruang kerjanya dan mengenakan kacamata bulatnya. Ia mulai fokus pada kasus-kasus pasien lainnya yang perlu ia tangani besok. "Ah... Apa aku bisa meninggalkannya di sini?"


Feel Me, Heal Me


"Eungg~" Jaemin terbangun dari tidurnya, melihat ke sekeliling ruangan yang sungguh berbeda dari kamarnya. Kamar ini dipenuhi dengan warna putih. Rapi dan mempesona. Jaemin mengelilingi kamar itu dan melihat keluar jendela besar di samping ranjangnya. "Dimana aku?"

"Tok tok tok"

Jaemin menoleh dan melihat Jaehyun yang masuk ke kamar itu. Ia masih memakai piyama, tetapi matanya terlihat lelah. Sepertinya Jaehyun belum tidur. "Aku tak mengingat diriku masuk ke mobilmu." Jaehyun tersenyum dan duduk di ranjang putih di samping Jaemin. "Tentu tidak. Kau pingsan. Kau lapar? Ayo sarapan." Jaemin pun mengangguk dan mengikuti Jaehyun ke ruang makan. Ia mengamati penthouse megah itu dengan mata bulatnya. Ia sungguh kagum.

"Jaemin, kau suka makan apa?" "Apa saja, Jaehyun-shi..." Ah, sekarang Jaehyun sedang berhadapan dengan Jaemin yang baik hati dan lemah lembut. "Aku sudah menyuruh mereka membuatkan mash potato, apa kau suka?" Jaemin mengangguk sambil tersenyum indah pada Jaehyun.

Mereka berdua pun makan dengan tenang. Seluruh maid juga gemas melihat Jaemin yang terus memuji makanan yang ia makan dan Jaehyun. Namun tak lama setelahnya para maid terpaksa harus pulang. "Jaehyun-shi, apa kau akan bekerja hari ini?" Jaehyun mengangguk. "Aku akan bekerja jam 8 nanti. Tapi aku akan pulang jam 2. Kau ingin ikut aku atau pergi ke suatu tempat?" Jaemin menggeleng dengan senyuman yang masih melekat. "Tidak perlu, aku di sini saja menunggumu, Jaehyun-shi." "Jagalah dirimu, kalau ada apa-apa telepon aku. Mengerti? Kemarin kita sudah bertukar nomor telepon." Jaemin kembali mengangguk.

Jaehyun pun mengusap pucuk kepala Jaemin dan pergi bersiap untuk ke rumah sakit. "Jaga diriku? Aku bisa melakukan itu dengan sangat baik, pak psikiater. Lebih baik kau mengkhawatirkan dirimu sendiri." Ucap Jaemin setelah punggung Jaehyun tak terlihat lagi di jarak pandangnya.


Feel Me, Heal Me


Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Jaehyun tak henti-hentinya memikirkan Jaemin. Ia takut rumahnya hancur karena salah satu kepribadian Jaemin itu. "Oppa!" "Hana-shi?" Pasien Jaehyun tiba-tiba memeluknya dengan erat saat ia sedang berjalan di koridor. "Oppa~ Aku kangen banget... Kenapa Oppa ga pernah datengin Hana ke rumah? Oppa ga sayang sama Hana ya?" Jaehyun tersenyum dan menepuk pelan pucuk kepala pasiennya itu. "Maaf ya Hana-shi... Oppa sibuk bekerja..."

Feel Me, Heal Me [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang