Chapter (2)

1K 52 6
                                    

Mataku terasa berat. Aku mengedip beberapa kali dan aku bangkit dari tempat tidur ini. Aku berjalan sambil melihat sekitar. Sekarang aku berada di post satpam. Dimana calum?

Aku berjalan dan mematut di depan kaca yang cukup besar. aku melihat bayangan ku disana. Bagaimana aku bisa memakai lipstick? Dan baju kerjaku kemana? Kenapa aku memakai drees putih ini?.  Siapa yang mengganti pakaian ku? Siapa yang memberikan ku lipstik? Calum!

Ya. Aku yakin pasti dia! Tapi kemana dia sekarang?!

"Hei. Baby, kau sudah bangun? Aku telah memasakkan lasagna kesukaan kau. Mau makan?" Tanyanya. Aku hanya menatap nya sinis.

"Aku gk butuh!" Teriak ku berang. Lalu dia menghampiri ku dan mengelus pipi ku dengan punggunh tangannya.

"Gk butuh ya?" Jedanya. Lalu tertawa sinis "gk butuh ya?! Heh? Aku sudah capek-capek masak hanya untuk cewek murahan seperti mu!! Dan kau tidak mau memakannya?!!" Teriaknya tepat di depan wajahku.

Lalu dia menarikku ke meja yang penuh dengan makanan. Dan dia mengikat tangan ku ke belakang kursi dengan kencang. Sakit.

"Aww!" Ringisku karena dia mengikat tanganku begitu kencang. Lalu dia duduk di kursi nya.

"Mari kita mulai dinner nya tanpa ada gangguan orang satu pun" katanya lalu menaruh lasagna di piringku. Dia menyuruh ku untuk memakan makanan nya. Tapi aku hanya menunduk melihat lasagna ini.

"Makan?! Bentak nya. Bagaimana aku bisa makan jika tangan ku di ikat seperti ini. Meski tanganku tidak di ikat aku tetap tau mau memakannya.

"Kau ini mau nya ap--ohh aku hampir lupa tangan mu kan di ikat" katanya lalu terkekeh sendiri. Dasar gila!!

"Aku akan melepaskan ikatan itu dari tangan mu jika kau tidak akan kabur" katanya sinis lalu mengecup bibir ku. Dasar brengsek!!

"Keparat kau!!!" Teriakku di depan mukanya. Dia terkekeh sekali lagi. Dia mengangkat daguku dengan kasar. Lalu menghapus lipstick ku yang berantakan. Mungkin.

"Kau cantik sekali malam ini. Aku sudah merencanakan kalau malam ini jadi malam yang tidak pernah kau lupakan dengan ku. Karena aku telah melihat tubuh mu secara langsung. Seksi. Mulus. Aku sangat suka itu" tuturnya lalu mengecup bibirku lagi. Dan sekarang melumatnya. Tentu aku tidak membalasnya. Tidak akan pernah.

"Bajingan kau cal!!" Bentak ku. Ntah kenapa mata ku memanas. Ku mohon jangan sekarang.

Lalu dia mengeluarkan pisau dari kantong jaket nya. Tuhan apa yang akan dia lakukan?!

"Berhenti mengatatalukan ku seperti itu!! Atau tidak pisau ini akan merobek pipi mulus mu ini." Ancamnya. Dia menaruh pisau itu di pipi ku. Jika saja aku bergerak sedikit pun. Pasti pisau itu sudah merobek pipi ku. Aku hanya diam,aku tidak mau itu terjadi.

"Kau sangat pucat baby. Kau takut ya? Hah? Sudah tidak usah takut padaku. Aku tidak akan melukai mu. Jika kau masih berteriak atau mengatakan ku 'bajingan' atau sebagai nya. Aku pasti akan melukai mu sekarang juga atau aku akan membunuh mu." Dia berkata panjang lebar sambil membuka tali yang mengikat tali ku.

"Sudah tidak usah takut begitu" katanya sambil menggenggam tanganku. Kenapa dia begini?! Ternyata calum yang aku kenal adalah PSYKOPAT!!

Dia pergi ke dalam ntah mau ngapain. Aku tidak perduli! Ini kesempatan ku untuk kabur dari sini. Aku beranjak dari kursiku hati-hati agar tidak menghasilkan suara sedikit pun.

Akhirnya aku bisa bangun tanpa terdengar gaduh apapun. Aku berjalan ke luar, untung pintu nya tidak di kunci. Dasar bodoh!!

Tak lama kemudian aku menendang sesuatu. Ya ampun ini kunci mobil ku!! Ternyata si keparat itu yang mengambil nya saat kunci ini jatuh. Aku langsung mengambil nya. Lalu bergegas untuk pergi dari tempat ini. Aku harus bisa!!

Aku langsung pergi menuju mobil ku berada. Kemana sih tuh mobil?!

Aku melihat sekitar. Saat aku melihat bayangan yang sedang membawa sesuatu. Kapak! Ya dia membawa kapak!! aku terkesiap lalu mencari tempat untuk bersembunyi. Pasti itu calum. Semoga dia tidak menemukan ku disini. Doaku.

Aku sedang bersembunyi di balik tembok bassment ini. Ya tuhan selamatkanlah diriku dari keparat itu.

Tak lama kemudian bayangan itu mendekat ke arah ku. Ya tuhan aku harus bagaimana?! Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menjauh dari calum yang telah berlari mengejarku sambil membawa kapak. Apa yang akan dia lakukan padaku!!

Aku terus berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Aku langsung pergi ke dalam kantor ku untuk menghubungi polisi karena disana ada telephone kantor. Aku menaiki lift. Aku sampai di lantai 3. Aku langsung ke ruangan kerja para karyawan. Dan aku langsung mengambil telephone dan menelfon polisi. Kantor ini sudah sepi. Mungkin disini cuma tinggal kita berdua. Aku dan si keparat. Calum.

Aku menggigit jari jempol ku karena tidak satupun orang yang mengangkat telephone ku. Dan calum sepertinya ada di ruangan ini karena aku bisa mendengar suara nya yang memanggil nama ku. Aku langsung turun dari kursi yang aku duduki dan bersembunyi di kolong meja. Semoga dia tidak menyadari aku ada disini.

"Lily? Ayolah babe keluar. Aku tau kau ada disini. Ayolah bersenang-senang denganku. aku belum merasakan tubuh mu yang menggoda itu. Aku pengem melakukan nya bersama mu sekarang baby. C'mon keluar. Aku tau kau ada di mana sekarang" katanya panjang lebar. Brengsek!! Kenapa aku bisa mengenal dia?!!

Aku langsung merangkak ke dalam lemari yang ada di sebelah ku. Semoga dia tidak menyadarinya tuhan. Kenapa kantor polisi tidak mengangkat telephone nya?! Kenapa harus dalam situasi seperti ini mereka malah tidak mengangkat telfon dari warga nya yang dalam situasi genting?!!

Derap kaki terdengar jelas di pendegaran ku. Aku menahan nafas agar dia tidak mendengar nafas ku yang sudah terkuras ini karena berlari tadi.

Lemari ini terbuka sedikit. Dalam hati aku terus berdoa agar dia tidak menemukan ku disini.

"Aaaaaaaaaa!!!" Aku berteriak nyaring karena lemari itu sudah terbuka dan menampakkan calum disana yang sedang membawa kapak.

Dia menggenggam pergelangan tangan ku dengan erat. Dan menarik ku keluar dari lemari yang kubuat persembunyian tadi. Tapi tak berhasil.

"Jangan pernah kabur dari ku lagi. Lily! Aku sudah bilang padamu jika kau tidak bisa diam aku akan menyakitimu atau membunuh mu dengan kapak ini sekarang juga!!" Katanya. Tetap sambil menarikku untuk mengikutinya.

"Please cal. Please lepasin aku... kamu kenapa? Calum yang aku kenal itu baik... kenapa calum sekarang menyakitiku seperti ini. Apa salah ku padamu cal?" Kataku sambil berusaha melepaskan tangannya dari pergelangan tanganku.

"DIAMM!!!" Teriak nya yang membuat aku diam dan mata ku memanas. Cairan bening itu sudah terjun bebas dari pelupuk mata ku dan membasahi kedua pipiku.

Ada apa dengannya? Apa salah ku sampai dia perlakukan ku seperti hewan?


***

Heiii ketemu lagi!!! Semoga dapet sih fell nya. Hihi

(A/N)  gimana sih menurut kalian cerita ini?

Jangan lupa baca ff aku yang 'baby blue hair' ya!! Jangan lupa tinggalin jejak a.k.a vote and comment pastinya. Udah ah. Banyak bacot gue.

Salam dari calum. Katanya kalau mau di bacok ke dia aja #plakk

Flapboy

psychopath!✖ [C.H] (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang