Satu

454 36 0
                                    

Awali dengan mencoba mengalihkan duniaku ke dunia lain hehe.


.
.
.
.



Anggap saja ini hari sial Vernon karena bangun kesiangan. Dirumah sudah tidak ada siapapun, bahkan kakaknya yang bekerja mulai pukul 9 sudah tidak ada dirumah. Ini masih pukul 7, dimana semua orang?!

Vernon mengenakan sepatunya cepat, lalu turun ke bawah dan menuju garasi rumahnya. Berharap ada satu kendaraan yang bisa membawanya ke sekolah.

Oh disana hanya ada satu sepeda, miliknya waktu SMP. Sudah berdebu dan usang, harusnya sih masih bisa digunakan karena kondisi ban dan rem nya masih bagus.

Setelah memastikan semuanya, Vernon langsung keluar rumahnya, menutup gerbang dan mengayuhnya cepat, berharap pukul 8 itu masih lama.

"Pagi bu." Sapa nya ramah pada kumpulan ibu-ibu yang sedang sibuk dengan kereta sayur mayur. Mungkin ibunya ada disana, tapi ia tidak peduli.

Dua belokan lagi menyelesaikan masalahnya, sebelum dengan tiba-tiba seseorang melesat tepat menuju sepedanya. "AWASSS!!!" Refleks ia membelokkan stangnya menghindari tabrakan tersebut.

"Aduhhh." Rintihnya kesakitan. Sikunya berdarah, serta celana tepat di dengkulnya sobek. Perih sekali.

Vernon masih merasakan gemetar pasca jatuh, tak sempat melihat korbannya yang entah luka atau tidak, karena tadi seingatnya dia sudah menghindarinya sebisa mungkin.

"Kamu bisa lihat aku?" Vernon mendongak, melihat wajah pucat tepat dihadapannya. Gawat, tidak lagi.

"Duhh batunya segede apa sih, kok bisa ya gue jatuh." Lirihnya pelan sambil menghindari tatapan kosong itu. Vernon dengan cepat bangkit dan meninggalkan rasa sakitnya untuk cepat-cepat pergi dari situ.

'jangan noleh, jangan noleh.'

"Hei, dompetmu jatuh."

Langkah nya berhenti menuntun sepedanya. Oh sial itu jebakan. "Kan, kamu tau aku disini." Senyum tengil itu tiba-tiba ada di depannya tepat setelah ia memastikan jika dompetnya tidak jatuh kebelakang.

Benar-benar hari yang sial.

.....

Syukur, karena keadaannya yang habis terluka, ia diperbolehkan masuk untuk menuju UKS segera, satpam percaya saja jika dirinya terlambat karena terkena kecelakaan. Vernon melesat lewat belakang sekolah untuk menuju UKS lebih cepat menjauhi kerumunan siswa yang sedang upacara penyambutan tahun ajaran baru.

Ia memasuki UKS, disana dirinya di sambut perawat sekolah dengan meringis. Yah, mungkin sebegitu buruknya penampilan nya sekarang.

"Kamu habis jatuh dimana to le, kok sampai kotor begini." Bu Palupi namanya, perawat sekolah khusus UKS. Vernon selain hobi ke kamar mandi, UKS adalah tempat keduanya.

"Aduhh, Bu perih." Ringisnya pelan. Kakinya yang diluruskan sudah berganti celana pasien milik UKS. "Ceritanya panjang, Vernon kayaknya sih nabrak batu tadi. Gara-gara rem blong." Arangnya berhati-hati sambil melihat sekitarnya.

"Ya Gusti, hati-hati ya lain kali. Pelan aja bawa motornya. Enggak apapa telat, kalau gini kan kamu juga yang sakit."

"Vernon naik sepeda kok bu, belum ada sim."

"Nah itu, apalagi belum punya sim. Bahaya ya le, anakku." Setelah selesai dengan kedua lukanya, beliau berdiri. "Nah, yaudah. Ibu tak keluar dulu ya. Kamu istirahat dulu, nanti biar ibu yang kasih surat izin mu ke kelas."

Vernon menangguk dan berterimakasih sebelum beliau pergi dari UKS. Pelan-pelan ia merebahkan dirinya di kasur, menumpukan lengan tangannya yang luka ke kepalanya sambil memejamkan mata.

Oh My Ghost [VerChan/ChanSol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang