Yo yo yo.. jangan lupa streaming Dream ..
.
Vernon menatap takut-takut ke arah Dino yang sedang membaca buku lamanya yang ia dapat dari rak miliknya.
"Kamu gak usah takut gitu." Dino berubah posisi duduk menatap Vernon yang duduk di kursi belajar nya sambil berpura-pura membuka hadiah yang akan diberikan pada Seungkwan di hari ulang tahunnya.
"Vernon." Panggil sosok itu pelan. "Aku gitu cuma waktu mau lindungi diri, bukan nyerang orang atau nakutin." Ujarnya.
"Y-ya sama aja, wujud lo.."
Dino malah tertawa, kali ini di dengar Vernon malah jadi mengerikan. "Jangan ketawa ah."
"Ya itu, wujud aku di hari terakhir ku." Ujarnya sendu. "Hahh, serem ya? Aku lihat cermin aja juga gak bisa." Lanjutnya.
"Din, maafin gue, gue gak bermaksud gitu."
"Gak apa, aku paham." Pandangannya terarah pada undangan ulang tahun milik Seungkwan. "Dia ulang tahun nya Januari, kok baru akhir tahun udah kirim kamu undangan duluan?" Tanyanya.
"Lah lo tau dia udah ngundang yang lain darimana?" Vernon balas bertanya.
"Ya, karena dia undang teman-temannya secara lisan, sombong gitu."
Vernon menggaruk tengkuknya. "Tau lah, yang penting di undang." Dino menganggguk.
Suasananya kembali hening. Dino memilih kembali membaca bukunya, dan Vernon menumpukan kepalanya dimeja sembari menatap Dino disana. Jujur, dirinya sempat terpesona dengan cowok itu, cukup manis dan lucu. Dino pasti orang baik yang di sukai banyak orang semasa hidupnya..
Ya pasti..
.....
"Lah kita mau kemana??" Dino menatap sekeliling nya. Ini bukan jalan mereka pulang.
"Udah, ikut aja."
Vernon membelokkan motor nya ke gang kecil, perlahan dan sesekali membunyikan klaksonnya untuk anak anak yang sedang bermain untuk menepi sebentar. Dino menatap anak-anak itu sampai mereka jauh. "Itu bukan manusia loh." Ujarnya.
"Ya tau. Ini memang bekas kuburan dulu. Kuburan bayi massal." Jelas Vernon.
Dino mengangguk. "Terus kita mau kemana?"
"Bawel banget sih."
Dino menepuk helm Vernon sedikit kencang. "Ya gimana gak tanya. Kamu kayak mau buang aku tau gak."
"Iya kali ya, gak kepikiran juga." Kekehnya. "Ngapain juga gue dua minggu nampung hantu kan ya." Lanjutnya.
Dino sengaja menggoyangkan badannya untuk membuat arah motor Vernon oleng, pemuda itu berteriak kesal. "Lo mau kita jatuh?!"
"Lagian ngeselin sih, aku kan bisa ngilang. Kamu doang yang jatuh nanti." Dino ganti tertawa. "iya iya maaf, gak usah natap begitu." Lanjutnya saat Vernon menatapnya tajam dari helmnya.
Mereka mulai jalan kembali, Dino melihat sekitar, sudah keluar dari gang kecil itu, kali ini bangunan besar bertuliskan SMP DASA DARMA terlihat. Vernon memberhentikan motornya dan melepas helm nya. "Turun gak?" Tanyanya.
Dino turun, ia melihat sekitar area parkir yang ditempati motor Vernon dan setelah cowok itu membayar parkir, dirinya diajak untuk masuk ke dalam.
..tbc..
.
.
"Sama siapa?" Kakinya menjuntai kebawah, memanjang menjatuhkan tubuh nya tanpa terjatuh.
....
IYAAA VERCHAN KESAYANGAN BIODERMA DAN KITA SEMUAA..jaya jaya jaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost [VerChan/ChanSol]
HorrorVernon hanya ingin hidup normal! Hidup penuh cinta keluarga, main dengan teman teman, dan menjadi murid yang suka jajan di kantin, itu saja. VerChan! Lokal! bxb SEVENTEEN MAKNAE COUPLE