Setelah mendengarkan cerita adik sepupunya itu, Raka hanya dapat menghembuskan nafas berat. Pria itu tau hal ini akan terjadi setelah menyaksikan sendiri bagaimana Gideon menatap Matthew ketika dirumah sakit kemarin.
Dari cerita Hans dan informasi yang Raka kumpulkan, Gideon bukanlah orang sembarangan dan anak itu cukup keras jika itu menyangkut keinginannya. Hal yang ditakutkan Raka akhirnya terjadi, Gideon benar-benar menginginkan Matthew.
"Dek, apa lo pindah ke Aussie aja ya?" tanya Raka, yang lebih muda menatap sepupunya itu dengan tidak percaya
"Emang separah itu ya kak?"
"Gue juga kurang tau, tapi rumor yang beredar, Gideon itu anaknya cukup keras" balas Raka.
Raka tahu diskusi mereka akan berujung pada keputusan Matthew untuk tetap berada disini dan menolak Gideon.
Pemuda dengan freckles di wajahnya itu memang tidak takut apapun kecuali menyangkut keselamatan orang-orang tersayangnya.
Matthew tampak telah membulatkan tekadnya.
[ Teks Matthew dan Hans ]
Matthew: Hans
Hans: Yes baby?
Matthew: Deon itu gimana orangnya?
Hans: Baik kok, kenapa?
Matthew: No Hans, bukan gitu. Maksud gue, Gideon itu gimana?
Hans: Oh Shit! Oh shit baby! Don't tell me lo orangnya?
Matthew: ....orangnya maksud lo?
Hans: Lo yang diinginkan Deon kan? Sampis, habislah kita Matt
Matthew: Lo tau darimana?
Hans: Gue liat tweet Deon tadi. Baby, no... My poor baby
Matthew: Kenapa sih Hans? Bener ya Deon orangnya semengerikan itu?
Hans: Dia gak mengerikan Matt
Matthew: Lah terus?
Hans: Dia licik? Impulsive?
Hans: Pokoknya kalau dia mau sesuatu, dia bakal dapetin gimanapun caranya
Matthew: Termasuk orang?
Hans: Yes, orang gak jadi pengecualian. No.. My poor little Matthew.
Hans: Lo apa gak ada pacar Matt?
Matthew: Lo pikir gue ada waktu buat pacaran?
Hans: Lo gak ada orang yang disuka?
Matthew: Enggak ada, gak pernah suka-sukaan sama orang.
Hans: Habislah kita
Matthew: Gimana sih Hans maksudnya? Jangan bertele-tele dong
Hans: Artinya Deon gak ada penghalang buat dapetin lo.
Hans: Sekali lo masuk genggamannya, lo gak akan dilepas.
Matthew: Hans... Gue takut :(
Hans: Oh no, baby no :( Apa gue perlu pura-pura jadi pacar lo dan ngomong sama Deon?
Matthew: Ih, entar lo malah dapat masalah?
Hans: Ya pasti, tapi gak akan sebanding kalau lo bisa aman.
Matthew: Apa gak ada cara lain Hans? Cara yang gak melibatkan kekerasan?
Hans: Ada, tapi resikonya gede
Matthew: Apaan?
Hans: Love him
Matthew: HAH?!
Hans: Gue serius
[ Teks Gideon dan Hans ]
Hans: Lo bener-bener ya bro
Gideon: Apaan?
Hans: Ya masa lo suka sama Matthew? Apa gak ada yang lain?
Gideon: Kenapa? Ada masalah di lo?
Hans: Gak ada deon, masalahnya ada di lo
Gideon: Maksud lo?
Hans: Kita semua udah kenal tabiat lo.
Hans: Langsung to the point aja lah gue, karena ini menyangkut sahabat gue.
Hans: Seingat gue, lo habis manis sepah dibuang men, kasian Matthew.
Gideon: Lo tau apa sih tentang gue Hans?
Hans: Gue tau semuanya, kalau lo lupa, gue sahabat lo dari kecil.
Hans: Gue tau cara-cara kotor lo ngedapetin yang lo mau terus setelah lo bosen lo bakal buang
Gideon: Contohnya?
Hans: Lo beneran mau kita bahas masa lalu?
Gideon: Go on, tell me Hans. Gue pernah lakuin itu ke siapa?
Hans: Lily? Tentu lo gak akan lupa apa yang lo lakuin ke gadis malang itu kan Deon?
Hans: Lo sobat gue, tapi gue gak akan bela lo dalam hal ini.
Gideon: Ternyata lo gak tau apa-apa ya Hans
Hans: Gue tau Deon, gue dengar sendiri Lily cerita sambil nangis.
Hans: Lo mutusin dia karna lo udah bosan dan muak, padahal gue liat sendiri gimana dulu lo berjuang dapetin dia!
Hans: Sampe semua cara lo lakuin. Terus lo ngebuang dia gitu aja!
Gideon: Sekali lagi, lo ternyata gak tau apa-apa Hans.
Hans: Maksud lo?
Gideon: Lily yang ngebuang gue Hans.
Gideon: Lo harusnya tanya gue, jangan cuman dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehnsucht
Fiksi PenggemarCerita ini tentang Matthew dan Gideon. Dalam rangkaian sendu dan asa masing-masing. Tentang perbedaan dan juga persamaan rasa. Disclaimer: - written by Minato - cerita ini berisi unsur lgbtq+ - penulis hanya meminjam wajah - ini hanya fiksi, jangan...