Sebelumnya perkenalkan saya Rofiah. Akun ganti karena HP lama rusak. Tetap dukung aku yah, dengan vote dan komen.
Aku bawa visualnya. Ini Ariana🤍
Ini Nicholas-nya❤️
Mulai!
√√√
"Kita selalu bersisi, tetapi terasa sangat jauh, seperti ada tembok kokoh nan besar yang menghadang."
√√√
Suara yang dibuat oleh perempuan yang sedang memuntahkan makanan yang baru saja dimakan terdengar di ruangan. Dia terlihat lemas, memutar keran untuk menghilangkan muntahnya dan menghela napas.
Seperti inilah dirinya dalam beberapa pekan terakhir. Entah sampai kapan rasa ini akan terus mengganggu. Baru saja melangkah menuju ruang makan, rasa itu kembali hadir, membuatnya berlari lagi menuju wastafel dapur.
"Ya Tuhan, rasa ini menyiksaku." Perempuan itu mengeluh. Tiba-tiba saja tubuhnya menegang sesaat setelah dirasa ada yang menyentuh tengkuknya. Ingin menolak, tetapi usapan lembut itu mampu menbuatnya nyaman.
"Apakah masih mual?" Tampak pria yang bertanya itu juga menggerakkan tangannya untuk menyingkirkan rambut panjang sang perempuan agar tak menggangu.
Pria tampan yang dikenal dengan nama Nicholas Salvatore itu tampak begitu lembut dalam memperlakukan perempuan yang ada di hadapannya. "My Lady, harusnya kau istirahat, bukan malah membantu orang memasak. Putri bangsawan sepertimu harusnya tidak ikut masuk dapur." Ucapan Nicholas sepertinya sedikit menyindir hati sang perempuan.
Perempuan bernama lengkap Ariana Amelia Fernandez itu pun berdecak. "Jangan mengaturku! Kau hanya ajudan Noah di sini, jangan bersikap seolah kau itu kekasihku!" Menyentak tangan yang masih bertengger di tengkuknya dan melangkah menjauhi Nicholas.
Dia, Ariana. Wanita karir yang berusia dua puluh empat tahun, terkenal akan keangkuhannya. Lihatlah, dari turun menurun keluarga Fernandez, hanya dia yang sifatnya angkuh dan bermulut pedas.
Hidup di antara keluarga bangsawan taklah membuatnya belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Menurutnya, menjadi diri sendiri itu lebih menyenangkan. Lahir menjadi anak tengah dari tiga saudara membuat Ariana menjadi pribadi yang angkuh. Ya, ibarat ia hanya ingin menarik perhatian ke dua orang tuanya. Ia merasa tak ada yang peduli, semua hanya peduli pada kakak dan adiknya.
Belum sempat Ariana menjauh, Nicholas dengan cepat menarik tangan perempuan itu, sehingga membuatnya berbalik. Kini mereka telah berhadapan, hanya beberapa centi saja mereka akan bersentuhan. Aroma napas dari Nicholas mampu membuat seorang Ariana terpaku. Aroma maskuli, napas, dan juga dada tegap itu ....
"My Lady, harusnya kau tidak bersikap seperti itu padaku," ujar Nicholas pelan. Ia menyelipkan rambut Ariana ke atas daun telinga. "Sekarang anakmu juga akan mendengar ucapan pedasmu itu, jadi biasakan ucapkan perkataan baik saja."
Ariana melengos. "Bisakah kau tidak memanggilku dengan panggilan itu? Sangat menggelikan dan memuakkan!" Ariana tertawa pelan. "Kenapa keluarga Fernandez senang sekali memungut sampah? Noah yang menikahi seorang pelayan dan dia juga mau aku menuruti perintahnya untuk menikah denganmu? Hah, sangat tidak masuk akal."
Belum sempat Nicholas menjawab perkataan Ariana, teriakan yang memanggil nama perempuan itu terdengar. "Beraninya kau!" Pria dengan setelan jas maroonya mendekat. Menarik tangan Ariana dengan kasar. Melayangkan tamparan tepat di pipi kanan milik perempuan itu.
Ariana yang mendapatkan serangan mendadak dari sang kakak-Noah pun terkejut. Ia memegangi pipi dan mengepalkan tangan kirinya. "Bahkan kau rela menampar adikmu demi membela wanita murahanmu itu!" Ariana tertawa dalam tangisnya.
"Kau! Jangan berani-beraninya mengucapkan hal buruk tentang istriku atau aku tak akan segan melaporkan kehamilanmu pada daddy yang masih berada di Italia!" acam Noah dengan mata yang memerah menahan marah.
"Tuan, maaf. Tidak seharusnya kau menampar adikmu," ujar Nicholas membela. Ia menarik Ariana ke dalam pelukannya. "Aku meminta maaf atas apa yang dia katakan."
Noah berdecih. "Tak seharusnya kau membela dan meminta maaf. Dia yang salah, sifatnya tidak pernah berubah. Aku curiga kalau dia itu bukan anak daddy dan mommy. Aku kakaknya, setidaknya kami sudah bersama selama ini dan aku tahu pasti sifatnya itu. Angkuh, bermulut pedas, keras kepala, dan nakal!" Noah menatap tajam dan menusuk pada adiknya. Adiknya satu itu harus diubah sifatnya.
Sejujurnya, walau bagaimanapun, perempuan itu tetap adiknya. Adik kecil yang dia sayangi. Tangan kanan yang telah menampar Ariana itu tampak gemetar. Untuk pertama kalinya dan ia harap ini untuk terakhir kalinya tangan itu melayang pada sang adik.
"Bawa dia dari hadapanku atau aku tidak bisa memastikan dia akan baik-baik saja." Setelah mengucapkan itu, Noah berlalu pergi.
"Kau! Bedebah!" Ariana berteriak dengan keras. Ia mendorong Nicholas menjauh. "Aku tak akan jatuh cinta padamu, kau harus tahu itu! Jangan mengira setelah kau membela, aku akan luluh, tidak. Tidak akan!"
Nicholas tak menanggapi, ia hanya tersenyum tipis dan menempelkan telunjuknya pada bibir ranum Ariana. "Mommy, kau mengganggu tidur si kecil dengan umpatan kasarmu itu. Dia tidak suka dan calon daddynya juga tidak menyukainya."
"Dan bicara soal cinta. Apakah kau yakin aku mencintaimu?" Nicholas tersenyum kecil.
717kata
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bodyguard A Fall In Love (Terbit)
Teen FictionDunia serasa hancur, tangan itu mengulurkan bantuan. Memberi kasih sayang, cinta, dan perhatian. Tetapi, percayakah kalian pada kebaikan? Ariana mengira semua di dunia ini hanya tipu muslihat saja. ~~ Mengulurkan tangan dan ditepis dengan kuat. Memb...