WTBAFIL11

11 1 0
                                    

Sorry baru lanjutin🥺 Lupa😭

Mau novelnya? Di sini nggk bakal ending, soalnya endingnya di novel, maaf yaaa.

Mau beli bisa dari toko oren, kok.

🍓🍓🍓🍓

"Tidak selamanya langit bisa cerah, terkadang hujan datang membawa bencana, begitu pula perasaan, sering kali membawa luka."

。・:*:・(✿◕3◕)❤

"Itu salahmu, Kak. Kenapa harus menyalahkan seseorang atas apa yang kau lakukan?" ujar Alhena lembut dengan senyum khasnya.

Ariana memalingkan wajahnya. "Aku tidak menyalahkan siapa-siapa. Hanya saja tidak menyangka jika Andrew melakukan itu," ujarnya. Ariana menarik napas dalam dan tidak membiarkan air mata turun. Dirinya tidak boleh lemah.

"Apakah itu benar salah dia? Mungkinkah Kakak yang lebih dulu menggodanya?" ujar Alhena dengan alis terangkat.

Ariana menatap tajam ke arah adiknya yang duduk di sofa yang bersebrangan dengannya. "Aku korban di sini, Alhena. Dengan aku yang disekap itu masih membuat kalian berpikir jika aku yang salah?" Napas Ariana tercekat. Inilah keluarganya. Tidak akan ada yang bisa mempercayai. "Apa yang kalian lihat dan dengar? Sampai Noah pun tidak mempercayaiku?"

"Kau itu keras kepala, Kak. Kak Noah sudah mengatakan jangan terlalu dekat dengan pria dan kau malah melanggar. Berpacaran dan selalu berdua, ya, walau tidak sering, tetap saja itu salah." Alhena tersenyum melihat tatapan tidak bersahabat dari kakaknya. "Kau dekat dengan Jonathan, Andrew, dan siapa pria itu? Jangan bilang kalau itu bukan anak Andrew."

Ariana mengepalkan tangan. Rahangnya mengeras. "Kau pikir aku perempuan murahan? Yang di mana semua pria bisa mencicipi tubuhku? Begitu maksudmu?!" teriak Ariana. Dia kecewa, sangat. Inilah yang ia takutkan, semua tidak percaya padanya.

"Cucuku, sudahlah. Semua yang lalu biarlah berlalu," ujar Michel pada mereka berdua. Layaknya perempuan anggun yang penurut, Alhena mengangguk dan berlalu pergi menuju kamarnya.

"Nenek percaya padaku?" tanya Ariana. Walau nadanya datar, tersirat harapan di sana. Melihat sangat nenek hanya diam, Arians tertawa. Ia mengangkat kepalanya—kesan angkuh. Dirinya tidak boleh dianggap lemah, walau di depan nenek sekali pun.

"Maafkan nenek, Ariana. Nenek akan kembali ke kamar," ujar Michel.

"Ya, silakan," ujar Ariana tak acuh. Ia menyesap teh panasnya dengan pikiran melanglang buana.

Ariana perempuan nakal, keras kepala, angkuh, bermulut pedas, dan tidak tahu diri.

Semua itu sudah dirinya dengar dari mulut orang-orang dan komentar para netizen. Dirinya tertawa karena itu benar adanya. "Kalian hanya bisa mengkritik tanpa memberi semangat untukku berubah."

"Tidak apa, lagi pula itu bukan salah kalian," ujar Ariana. Mengingat masa-masa menyakitkan, dirinya tidak bisa memberontak, karena tanpa keluarga ini, dia bukanlah siapa-siapa.

★★★

"Ada apa denganmu?" tanya Ariana sedikit khawatir saat melihat Nicholas pulang dengan perban di bahu dan beberapa memar di bagian wajah. Dia mendekati Nicholas yang sedang duduk sofa ruang tengah sendiri.

"Sudah kubilang, kau harus istirahat saat sakit," ujar Ariana. Ia duduk di samping Nicholas dan meletakkan kue kering yang tadi ia ambil dari dapur.

"Aku bertemu dengan Andrew." Ucapan Nicholas berhasil membuat tubuh Ariana kaku. Sepertinya ada es yang menyirami seluruh tubuhnya.

Perempuan itu mengepalkan tangan dengan gemetar. Peluh perlahan membasahi dahinya. "Kenapa bisa?" tanya Ariana terbata. "Bukankah dia sudah pergi jauh, sangat jauh. Bahkan saat aku mencarinya aku tak mendapatkan jejaknya sedikit pun."

"Dia penghancur semuanya, Nicholas. Dia penjahat!" ujar Ariana dengan panik. Air mata langsung keluar tanpa komando dan hatinya sakit bagai ditusuk belati. Ariana trauma akan pria itu.

"Tenang, My Lady. Aku sudah mendapatkan informasi dan bukti, sangat mudah bagiku untuk menjebloskan ke jeruji besi, tetapi sebelum itu, aku akan menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu," ujar Nicholas menenangkan.

"Tenanglah." Nicholas menarik Ariana ke dalam pelukannya, sedikit susah memang, karena bahu kanannya terluka. "Aku berjanji akan menyelesaikan semuanya."

Jauh di dalam lubuk hati Ariana, ia sangat memuja Nicholas. Pria itu memberinya perhatian saat semua orang menjauh. Memberi uluran tangan saat dunia serasa hancur. Memberi dukungan, semangat, dan kasih sayang.

Namun, semua itu dia tutupi dengan sifat angkuh. Dirinya takut, mentalnya terguncang. Tidak ada yang tahu itu, hanya Nicholas. Ya, hanya pria itu yang memberinya perhatian lebih.

Haruskah Ariana menerima? Membuka hati dan lembaran yang baru? Tetapi, dirinya terlanjur trauma, takut akan cinta. Takut pria itu tidak menerima masa lalu dan kehidupannya.

Dirinya, anak dari wanita penggoda. Anak dari simpanan sang pengusaha yang beruntung diterima di keluarga Fernandez.

Ibunya sudah pergi, bahkan daddy-nya seperti tidak menganggapnya ada, hanya mommy—wanita berhati mulia yang sudi merawat dan membesarkannya tanpa ada perbedaan. Istri mana yang sanggup merawat buah cinta dari suami dan selingkuhan?

Sedari kecil hidupnya penuh hinaan. Disalahkan, dibuang, dan dicampakan.

Tidak ada orang yang sudi menerimanya. Kala mommy tidak ada di rumah, hanya Noah yang sedikit memberi perhatian padanya.

Terkadang dirinya iri melihat Alhena saat bermain bersama daddy. Mereka tampak sangat bahagia. Terkadang dia berpikir. "Di mana letak kesalahanku? Jika bisa memilih, aku tidak pernah mau lahir dalam takdir rumit seperti ini."

Gimana? Maaf pendek, tinggalkan jejak dong🍒

Follow IG aku, ya @qoljannaturofiah
Follow juga wattpad aku, biar nggk ketinggalan 😁

Tiktok: #PenulismaniezWWWAnafi🍓

Dadadaa, byeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When The Bodyguard A Fall In Love (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang