Sesampainya dirumah Lanara langsung mandi lalu ganti baju karena dirumah sepi juga mungkin bunda sedang arisan bersama teman teman nya. Oiya perihal kak Reynand dia menolak untuk mampir, katanya sih dia ada jadwal kuliah hari ini jadi harus cepet cepet pulang.
"Lho sayang sejak kapan kamu disitu."
Tiba tiba Bunda datang dengan membawa kantong plastik besar, Lanara tebak pasti itu isinya adalah bahan makanan serta stok cemilan aku oiya pasti bunda ngga lupa belanja susu coklat kesukaan Lanara.
"Daritadi Bun, Bunda darimana?"
Sahut ku saat melihat Bunda melewati ku lalu membereskan belanjaan nya."Tadi Bunda abis arisan mingguan nah sambil lewat minimarket yaudah Bunda sekalian aja belanja bulanan."
Lanara hanya berohria dengan jawaban Bunda barusan lalu Lanara beranjak dari kursi tujuannya sekarang adalah menelpon Hemal, Lanara hanya penasaran apa yang sedang lelaki itu lakukan sekarang.
"Hallo mal, lagi ngapain?"
Tanya Lanara lewat seberang telepon."Eh hallo Lan, Tumben nelpon, ada apa?"
"Ga kok cuman gabut aja dan gw kepo lu lagi ngapain"
"Dih, gw kira lu kangen gw kampret"
Lanara yang mendengar kata katanya langsung mendengus sebal.
"Kapan balik mal? Gw kangen liat sunset sama lu"
Setelah menurunkan ke gengsian akhirnya Lanara berani bilang bahwa Lanara sangat merindukan nya.
"Dih barusan gw bilang lu kangen apa ngga lu jawab ngga dasar bocah labil, gua belum juga seminggu disini anjir oiya sehari juga belum."
Lanara juga tidak tau kenapa merasa sangat kangen sama dia.. belum juga seminggu tapi rasanya sudah seabad.
"Hehehehe.. iya gw tau cuman iseng aja sih gangguin lu mal."
"Kalo gada hal lain yg mau lu sampein gw tutup ye."
"Iya, babay."
Lanara menghembuskan napas beberapa kali, rasanya dia sangat menyesal tidak mengungkapkan isi hatinya saat Hemal masih disini.
"Lan, itu temen nya nungguin di luar daritadi."
Tiba tiba bunda datang membuyarkan lamunannya , Lanara juga heran siapa yang dimaksud teman oleh bunda nya itu.
"Siapa bun, kok dia ga ngasih tau aku ya."
"Gatau tuh bunda juga baru liat temen kamu yang ini tapi ganteng dan kek bukan seumuran kamu deh."
Lanara tertegun, pasti itu kak Reynand masalahnya buat apa dia datang kesini bukan nya dia mempunyai jadwal kuliah ya.
"Makasih ya bun, biar lana samperin."
Lanara langsung mengucir rambut ku yang berantakan, lalu aku bergegas membuka pintu dan benar dugaan ku bahwa dia adalah kak Reynand.
"Hai Lan, sorry ganggu."
Lanara yang disapa langsung tersenyum kikuk.
"Ehh hai kak eh bang, kenapa kesini? Bukan nya bang rey ada kelas ya?"
Lanara bingung mau bertanya apa langsung membombardir dia dengan pertanyaannya yang mungkin membuat nya pusing mau menjawab yang mana terlebih dahulu.
"Tadi katanya dosen nya absen jadi daripada gabut mending nengok kamu, kamu udah mendingan?"
Kenapa kak Reynand sangat perhatian seperti ini saat ada Hemal dia bahkan jarang menyapa ku.. ahh mungkin dia perhatian karena Hemal yang menyuruh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love
Teen FictionAku hanya berharap dengan ataupun tanpa ku dia bisa bahagia, meskipun aku sendiri yang sangat terluka. -Lanara Sajingga