4

54 10 3
                                    

Doktrin awal mula perubahan alur? 


Saat ini Lilyth tengah berjalan bersama rombongan Slytherin. Yup, kalian tidak salah baca. Ini karena semalam dirinya terlalu larut pembicaraan dengan Severus Snape guru Ramuan itu sehingga harus menginap semalam di asrama Slytherin. Bahkan sekarang ia memakai pakaian Slytherin, hal ini sudah dipersiapkan oleh kepala sekolah Howgarts, Albus Dumbledore ia memiliki dua warna asrama merah dan hijau. Lilyth hanya tersenyum sepanjang jalan bersama rombongan Slytherin membuat Draco sedikit merinding melihatnya.

"Apa yang terjadi padanya?" Harry bertanya-tanya kepada salah satu ular atau singa. Oh, kalian pasti berpikir bagaimana Harry bisa berada di antara ular? Itu karena rombongan kelas 1 Gryffindor dan Slytherin bertemu di salah satu lorong kosong hingga mereka berjalan bersama atas permintaan (baca:paksaan) Lilyth. Memang dakjal anak ini.

"Aku tidak tahu, Potter.  Sejak pagi Ms. Smith sudah tersenyum sendiri seperti yang kau lihat." Daphane Queen of Ice Slytherin itu berkata dengan formal kepada Harry.

"I see oh, please call me Harry." Daphane yang mendengar itu menaikkan alisnya masih dengan topeng pureblood di wajahnya.

"Well then you can call me Daphane," dan begitu juga Ron dan Hermonie. Awalnya mereka agak ragu namun tetap saling berkenalan dan disinilah akhirnya.  Slytherin dan Gryffindor tahun pertama menjalin relasi pertemanan berkat seorang Smith.

"Yarou Domo!" Tiba-tiba Lilyth berseru membuat semua terkejut.

"Kalian bisa memanggilku Lilyth agar lebih mudah dan hentikan keformalan ini, untuk para kelahiran muggle kalian bisa bertanya pada youger Slytherin tentang tata krama pureblood atau tradisi dunia sihir. Ini agar kalian menjadi lebih dihormati atau kalian bisa diadopsi oleh beberapa pureblood yang menginginkan anak." Para kelahiran muggle terkejut dan para pureblood termenung. Memang yang dikatakan oleh Lilyth benar adanya dan diam-diam degungan persetujuan terdengar. 

Sepertinya ini sedikit berlebihan dalam hal positif bukan?


"Harry." Lilyth memanggil Harry yang ada disebelahnya keduanya tengah duduk di danau hitam karena jam kosong untuk menjelajahi Howgarts agar kelas 1 tak tersesat. Walaupun begitu para Ular kecil dan Singa kecil berkumpul di suatu sudut atau ruang kosong di Howgarts dengan beberapa little pureblood yang menkuliahi mereka dengan aturan dunia sihir dan tatakrama pureblood sesuai ajaran orangtua mereka. Tentunya perlu banyak hal yang dibahas dan waktu yang memadai. Sementara Harry memilih bersama Lilyth sedangkan Hermonie, Ron  dan Neville bersama Daphane dan Draco Malfoy.

Kembali ke danau hitam. Harry menatap Lilyth dengan pandangan bingung. Lilyth hanya tersenyum dan berkata membuat dirinya blank.

"Tinggalah bersamaku Harry, di Potter Castel."

Waktu berlalu dengan berbagai insiden yang terjadi, tak terasa sudah di penghujung tahun ajaran dan Harry harus kembali ke Private-- oh tidak maksudnya ke Potter Castel. Yah, banyak hal yang terjadi. Anjing berkepala 3 Ceberus di koridor lantai 3, batu bertuah, Voldymoldymort yang merasuki Prof. Quirell yang ternyata tidak pernah gagap. Insiden troll juga perlu diperhitungkan karena itu memperdalam pertemanan para Singa dan Ular. Ia masih ingat bagaimana Ferret-sorry maksudnya Draco dan Blaize menggerutu tak jelas ke Harry dan Ron yang hanya menunjukan cengiran aneh dan tatapan minta maaf kepada keduanya yang sudah membantu menyelamatkan Hermonie, Daphane dan Pansy yang entah bagaimana terkunci di toilet perempuan. Pasti ada yang sengaja melakukannya dan jelas itu memancing amarah Lilyth. Kejadian lain yang perlu diperhitungkan adalah insiden di Gringgots yang ia alami bersama Lilyth dan Proffesor Snape.

"Jangan lupa mengirim surat Potter, Weasley, Grangger, Longbottom!" Seru beberapa Slytherin yang berpisah dari Rombongan Singa.

"You guys too!" Dan begitulah perpisahan yang menarik dimata orang dewasa khususnya para orangtua ular-ular kecil itu.

Lilyth menggenggam tangan Harry dan menyalurkan perasaan hangat kepadanya sebelum keduanya masuk ke perapian dan mulai menggunakannya. Harry tersenyum menggenggam bubuk flo sebelum berteriak tempat tujuan ia menarik nafas dan menghembuskannya menghilangkan rasa gugup karena ditatap beberapa pasang mata. Sebelumnya mereka sudah mengucapkan perpisahan dengan Ron dan Hermonie.  Lilyth mengangguk menyiyakan dan Harry dengan lantang menyebut nama tempat tujuan yang membuat beberapa orang di dekatnya terkaget dan mungkin saja batuk darah.

"Slytherin Castel!"

Next : Gringgots Insiden

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REPARRO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang