2

56 11 2
                                    

Lilyth berjalan menuju Asramanya dengan menggerutu tanpa henti. Bahkan kini tangannya sudah memegang tongkat sihirnya, dirinya sudah terlihat akan meledak. Mungkin bisa dikatakan perilakunya sama seperti Bellatrix Lestrange sang Death Eather. Bagaimana tidak, bahkan rambutnya saja sudah berantakan untung saja tidak ada siapapun di koridor sekolah. Ia tak takut bertemu Flitch karena tadi sudah bertemu di depan ruangan Snape. Huft, daripada dirinya semakin kesal sepertinya tidur adalah pilihan yang terbaik. Kakinya melangkah memasuki asrama setelah mengucapkan kata kunci. Tubuhnya ia hempaskan begitu saja ke kasur setelah mengganti pakaiannya dengan keadaan setengah sadar. Perlahan matanya menutup dan ia terlelap dalam dunia mimpi.

"Gosh ... wake up sleeping beauty! Kau tak ingin melewatkan pelajaran pertama mu bukan?!" Hermonie Grangger berteriak sembari membangunkan Lilyth. Gadis itu nampak tidak terima, ia terbangun dari mimpi indahnya dimana Snape menari-nari Zumba dan lagu blackpink boombayah menggunakan gaun neneknya Neville. Memang laknat sekali murid Howgarts yang satu ini, membayangkan yang tidak tidak tentang Proffesor nya.

"Baiklah Hermonie, kau tunggulah di bawah akan ku susul 15 menit lagi."

"Make it 10 minutes girl."

"Alright, Mom!"

Keputusan dibuat, Hermonie tersenyum penuh kemenangan dan mengajak Parvati bersamanya menuju Common Room Gryffindor. (Beritahu Author jika salah menyebutkan namanya)

Setelah mandi kini bersama Hermonie, Neville, Parvati dan lainnya mereka menuju kelas pertama. Dengan malas Lilyth berjalan ke aula untuk makan bersama yang lainnya, dirinya masih mengantuk sesekali ia menguap bahkan dirinya diperhatikan si rambut ubanan yup siapa lagi kalau bukan Ferret-sorry maksudnya Malfoy. Bukan hanya Malfoy beberapa anak Slytherin juga melihatnya membuat keningnya berkerut, matanya beralih ke meja para Proffesor disana terlihat Dumbledore dan Snape tertangkap basah menatap dirinya dengan penuh makna. Kali ini Lilyth semakin kebingungan, kenapa semua memandangnya? Sebelum akhirnya ia sadar apa yang terjadi.

"Holly shit!" Seru Lilyth lantang membuat Minerva melototinya.

"Language, Ms. Smith!" Teriak kepala Asrama Gryffindor dari mejanya sedangkan yang ditegur hanya meringis mendengar suara lantang itu.

"Aku yakin kau tidak ingin mengalami detensi di ruanganku jadi kusarankan kau tidak terlalu menggunakan kata tak pantas itu Ms. Smith." Suara pelan namun menusuk itu terdengar dari belakangnya dilihatnya Proffesor Ramuan tersebut Howgarts, Severus Snape House Head Slytherin yang entah sejak kapan berada dibelakangnya.

"Yes, Papa!" Ucap Lilyth tanpa sadar dan segera menutup mulutnya. Snape nampak terkejut, kemudian sebuah senyuman tipis tercipta disudut bibirnya. Sangat tipis, hingga tidak ada yang menyadari kecuali tiga orang. Harry, Draco dan Dumbledore yang menyadari senyuman tipis itu.

"Pardon me Proffesor." Lilyth menunduk dan mengatakan dengan lirih. Well, Keluarganya memang berstatus Pureblood atau Penyihir murni. Namun, sebuah insiden terjadi sehingga mengakibatkan Lilyth menjadi Yatim Piatu. Tentunya dirinya merindukan sosok orang tua sehingga tak sengaja mengatakan hal itu. But, sepertinya Snape menyukainya hanya tak menunjukkannya.

"My office after all your class done, Young Lady!" Snape segera menyingkir dan berjalan dengan jubah yang terseret dramatis like always.

Draco Malfoy tersenyum misterius, sepertinya ia akan memiliki saudari. Ia bahkan tersenyum sepanjang pelajaran hingga akhir kelas tanpa membuat onar dengan siapapun membuat The Golden Trio dan lainnya terheran-heran akan tingkah Malfoy yang satu ini.

"Huft, you can do this Li!" Lilyth menarik nafas panjang dan mengetuk pintu di depannya hingga dipersilahkan masuk.

"Ah, Ms. Smith jadi langsung pada intinya saja. Apakah kejadian pagi tadi di aula itu kebetulan?" Snape langsung saja menghujami pertanyaan kepada Lilyth. Sebelumnya kalian pasti berpikir kenapa seorang Snape dapat memberikan detensi kepada Gryffindor? Secara hanya kepala Asrama saja yang bisa memberikan Detension. Ok, mari kita kembali ke beberapa waktu yang sudah berlalu.

Waktu dimana hari itu dimulai, The Shorting House Day happens.

*******

Next  : 3. Shorting Hat Day

REPARRO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang