"Sini kamu vela, apa ini ha nilai kamu matematika turun apa apaan kamu ini" Ucap pingkan dengan berapi api.
"Tapi ma itu sulit untuk di kuasai ma" Ucap Vela dengan menunduk.
"Apa kamu bilang sulit, mama ikutkan les, kursus, kamu tetap tidak bisa"
"Isi otak kamu itu apa ha, oh pasti gara-gara novel yang kamu koleksi itu kan, nilai matematika kamu cuma dapet 90 aja"
Vela hanya bisa munduk dan menghapus air matanya diam diam.
"Mama akan bakar semua novel kamu yang ada di perpustakaan mini kamu itu" Ucap pingkan.
"Ma--" Belum sempat berbicara pingkan dengan tergesa-gesa melangkah menuju perpustakaan mini milik di kamar Vela.
Vela pun membututi apa yang akan dilakukan oleh mamanya tersebut.
Sesampainya di sana mata Vela terbelakang ketika melihat novel koleksi nya di keluarkan dari tempatnya dengan paksa, ada membakarnya di depan mata Vela.Api melahap habis semua novel milik Vela. Vela hanya bisa menatap kosong novel koleksinya yang di beli dari hasil jeri payahnya sendiri.
"Itu pelajaran mama jika kamu tidak menurut" Ucap pingkan dan pergi begitu saja dari kamar Vela.
Tubuh Vela merosot terduduk menangis dalam diam agar tidak di ketahui oleh pingkan.
"Novel ku" Lirih Vela.
Dengan pelan Vela meraih figuran di atas nakas, memeluknya dengan erat "pa, Vela ga kuat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavela
Teen Fiction. . . . . . "Sini kamu vela, apa ini ha nilai kamu matematika turun apa apaan kamu ini" Ucap pingkan dengan berapi api. "Tapi ma itu sulit untuk di kuasai ma" Ucap Vela dengan menunduk. "Apa kamu bilang sulit, mama ikutkan les, kursus, kamu...