Part 6 - Mencoba Memahami #1

10 1 0
                                    

*besok sorenya di Mansion Utama Zenata*

"Hai, kamu, bisa tidak masuk ke peti itu?!" - Delux

"Kenapa?" - Sia

"Ya... Seperti biasa... Karena ada pendatang para bangsawan, dan saya tidak mau mereka melihat mu, ada disini" - Delux

"Ya... Terserah anda saja" - Sia

*Sia pun masuk kedalam peti tersebut dan setelah itu Delux menaruh nya di luar jauh dari Mansion Utama*

🏙️🏙️🏙️🏙️🏙️🏙️

*Malam nya*
"Kapan aku bisa keluar?!" - Sia
"Mana di luar hujan lg,air di sekeliling peti ini juga sdh ada yang masuk ke dalam" - Sia

....

"Hai!! Apa di luar ada orang?!!,tolong keluar kan aku!!" - Sia

*Batin Sia*
"Astaga!, Airnya semakin banyak masuk ke dalam peti!"

"Tolong!!, Tolong!! Apa di luar ada orang?!!" - Sia

*Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki yang seperti semakin menuju peti*
*Lalu ada seseorang yang mencoba membuka peti tersebut, dan pada akhirnya peti tersebut terbuka*

X : huft... Untung saja kedengaran suara mu dari kejauhan.

"Siapa?" - Sia

*Orang itu pun membuka topeng yang ia pakai*

"Ini aku" - Arush

" Kak Arush?!" - Sia

"Cepat keluar dari peti dan pergi ke arah hutan,ya... Aku tahu selain hutan tidak ada lg tempat untuk mu pergi keluar" - Arush

"..... - Sia

" Ah... Iya... Jangan lupa nanti balik lg masuk ke dalam peti, soalnya... Aku melakukan ini tanpa sepengetahuan ayah" - Arush

".... - Sia

"Astaga... Sia, kenapa diam saja, cepat sana pergi!" - Arush

*Sia pun pergi menjauh dan masuk ke dalam hutan, sebenarnya Arush sendiri, sering memperhatikan Sia yang suka keluar masuk hutan saat tengah malam*

*Batin Arush*
"Apa... Aku ikuti saja?"
"Baiklah ku ikuti saja"

🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️

"Astaga..Aku kehilangan nya,dimana anak itu?" - Arush

"Mana gelap lagi, seandainya disini bisa pakai sihir sdh di gunakan dari tadi" - Arush

*Karena sangat gelap,Arush tak sengaja jatuh ke jurang, untung saja tangannya mendapat akar pohon untuk di gapai*

*Tak lama kemudian datanglah Sia untuk menolong Arush, Sia pun menarik Arush menggunakan akar-akar pohon yang ia sambungkan*

*Sia pun langsung membawa Arush masuk lebih dalam ke arah hutan, agar jauh dari tanah yang miring*

"Sia, bagaimana kau tahu aku mengikuti mu?" - Arush

*Bukan nya menjawab pertanyaan Arush, Sia malah asik mencari sesuatu di semak-semak*

"Hai! Kamu!, Jawab pertanyaan ku" - Arush

"Duduklah..." - Sia

"Untuk apa?" - Arush

"Huft... Aku bingung, kenapa kalian para bangsawan selalu banyak bertanya pada rakyat jelata seperti kami, padahal kami selalu melaksanakan perintahnya, tanpa ada yang ingin bertanya" - Sia

*Mendengar jawaban Sia yang seperti itu, Arush pun duduk terdiam*

*Sia pun mengoleskan obat tradisional yang sudah ia buat, lalu merapalkan mantra*

"Wahai alam semesta, sembuh kan lah luka"

*Seketika luka yang ada di kaki Arush sembuh*

"Sudah, kaki kakak, tidak sakit lg" *sembari tersenyum* - Sia

" Ah... Iya... " - Arush

Ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa memakai sihir di hutan ini, bukan kah seharusnya tidak bisa?"

"Kalau itu... Karena kita berada paling dalam di hutan" - Sia

"Sia, apa kamu sering datang ke sini tengah malam?" - Arush

"Ya... Itu benar, sepertinya Kakak memperhatikan ku ya" *tertawa kecil* - Sia

"Ya... Kan aku hanya penasaran, lalu kamu lakukan apa disini?" - Arush

"Bisa dibilang... Aku bermain disini, dan juga cari makanan, soalnya hanya disini aku bisa melakukan banyak hal" - Sia

*Sambil menjawab pertanyaan Arush, Sia melihat sekeliling, jika ada yang dapat ia makan*

"Tunggu sebentar, kamu bilang... Cari makanan?", Tapi... Bukankah kamu sudah dapat makanan di Mansion Utama?"

"Semua itu... Hanya kebohongan para pelayan semata, memang mereka mengantarkan makanan nya,namun setelah itu mereka membuang makanan untuk ku, dihadapan ku sendiri, mereka sudah melakukan hal itu sedari dulu" - Sia

*Mendengar pernyataan Sia ia tidak dapat berkata apapun*

"Sejak aku tahu mereka akan melakukan itu terus menerus, aku selalu berusaha berburu hewan yang tidak langka disini dan juga mencari buah-buahan" - Sia

"Nah ini, makan buahnya, aku makan yang ini" - Sia

"Tunggu sebentar!, Kamu yakin mau makan buah itu, itu kan beracun!"- Arush

"Tunggu sebentar!, Kamu yakin mau makan buah itu, itu kan beracun!"- Arush

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Belladonna]

yang punya nama lain Atropa belladonna atau nightshade, merupakan tanaman semak beracun. Tanaman ini menghasilkan buah beri hitam yang tidak boleh dimakan.

🍏🍏🍏🍏🍏🍏

"Masa?, Tapi selama ini aku makan tidak apa-apa tuh" - Sia

*Arush pun terdiam*

"Kamu... Tidak apa-apa kan?, Masih sehat?, Masih waras?" - Arush

"Saya masih waras,sehat dan aman" *Senyum* - Sia

*Seketika Sia terdiam dan melihat ke arah belakang Arush, entah apa yang di lihat Sia, sehingga membuat nya berdiri*

"Kamu kenapa?, Kok tiba-tiba berdiri? - Arush

"Kakak duduk dan diam" *bisik* - Sia

"Kenapa sih?" - Arush

"Udah... Diam saja" *bisik* - Sia


BERSAMBUNG...

Story Amaya (Gadis Kecil Misterius) S1 Dan S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang