CHRIS terus berteriak, tubuhnya panas seperti terbakar, jantungnya berdebar kencang. Sambil membanting barang-barang yang ada di dekatnya, membuka setiap laci atau lemari di dalam kamarnya, mencari-cari barang yang bisa membuatnya tenang, mencari barang yang selama ini di sembunyikan oleh Hyunjin.
"HYUNJIN! HYUNJIN! SIALAN HYUNJIN!" Chris terengah-engah, kepalanya pusing hebat, tubuhnya bergetar dan dia merasa panas. Sambil mengumpat pada Hyunjin yang berani-beraninya menyembunyikan obat-obatan miliknya. Chris membanting apapun yang ada di dekatnya hingga hancur berkeping-keping, matanya memburam, dia ingin mendapatkan obat itu secepatnya.
Sementara di luar kamar, Patrick serta Josh ada di sana menatap dengan ngeri. Sedangkan Jisung memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu dengan cepat kilat. Tadi semenjak Chris meneriaki nama Hyunjin, Patrick dan Josh memutuskan untuk memanggil yang bersangkutan.
"Shit, dia bisa merusak isi kamarnya!" Jisung datang dengan pakaian rapinya. Sambil menyisir rambut ke belakang. Jisung tahu bahwa Chris merupakan seorang pecandu, tapi demi apapun, Jisung belum pernah melihat Chris sakau. Tanpa banyak babibu, Jisung memasuki kamar dan menahan Chris untuk tidak berbuat lebih jauh lagi. Sedangkan Patrick dan Josh mematung di tempat. "Hei, Pat, Josh, ada ruangan kosong yang sejuk?!" Jisung berteriak menahan tenaga Chris yang berusaha lepas.
Josh mengangguk cepat. Di sebelah studio terdapat sebuah ruangan kosong yang terdapat AC, tadinya dia ingin membuat studio lebih luas lagi. "Ikut aku." Josh memimpin sementara Patrick langsung membantu Jisung menahan Chris. Persetanan jika Chris membogem wajahnya, dia hanya ingin Chris tenang.
Josh membuka pintu ruangan dengan tergesa-gesa, bersyukur bahwa tubuh Jisung lebih besar dan tinggi di bandingkan dengan Chris sehingga dia bisa membawa Chris masuk ke dalam. Jisung sempat melirik sekitar yang ternyata masih kosong melompong dengan satu AC di dalam sini. Jisung mengangguk pelan pada Patrick, kode bahwa mereka harus melepaskan Chris.
Kepala Josh tertoleh ke belakang begitu mendengar suara langkah kaki yang tergesa menuruni tangga. Dia dapat melihat Hyunjin serta Changbin memasang wajah khawatir mereka dengan keringat membanjiri wajah.
Bahkan suaranya terdengar dari pintu masuk. Hyunjin menatap ngeri Chris yang tengah mengamuk. "Ji-Jisung," Hyunjin memanggil dengan ragu. Jisung menatapnya sekilas lalu melepaskan Chris. Hyunjin menatap Josh. "Tolong nyalakan AC sedingin mungkin," titahnya yang langsung dituruti oleh Josh. Hyunjin masuk ke dalam diikuti Changbin.
"Hyunjin! Hyunjin! Sialan di mana obatku?!" Chris berteriak begitu Hyunjin terlihat. Dia melangkah dengan cepat, dengan wajah bengisnya, dengan kepalan tangannya yang ingin membogem Hyunjin. Tapi Jisung dan Changbin lebih dulu menahan Chris. "Sial! Lepas! Lepaskan aku! Aargh!"
Hyunjin terpaku di tempat selama beberapa saat lalu dia menggeleng pelan.
"Kau ingin aku mati karena sakau?"
Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di kepalanya. Kenapa? Hyunjin tidak mau Chris mati hanya karena sakau, hanya karena obat-obatan terlarang yang dapat merusak tubuh. Dia hanya ingin Chris sembuh dan lepas dari obat-obatan sialan itu. Hyunjin membulatkan tekad. Dia harus membantu Chris. Iris emasnya menatap baju dan celana Chris yang masih terpasang. "Dia harus dalam keadaan sejuk," kata Hyunjin memberitahu. "Bantu aku melepas baju dan celananya." Lanjut Hyunjin mengingat apa yang di katakan di Internet tentang menangani orang sakau.
Hyunjin tahu bahwa Chris yang merupakan seorang pecandu pasti akan mengalami hal ini. Dia tahu, karena itulah dia memberanikan diri, memantapkan diri untuk menghadapinya. Tapi kenapa tangannya bergetar begitu mendengar raungan kesakitan Chris? Kenapa telinganya berdengung? Kenapa rasanya Hyunjin terlihat seperti menyakiti Chris?
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, MY DARLING - CHANJIN [END]
Fanfiction"Padaku," Hyunjin menjawab di sela-sela ciumannya, melepaskannya lalu menyatukan kedua dahinya, menatap Chris dengan intens dengan iris emasnya yang berkilau serius. "Hanya padakulah kau harus candu, Chris."