Lee Minho
Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak bertemu. Aku selalu melihatmu di sosial media. Aku ingin memberitahumu, Hyunjin. Rabu depan pernikahanku dengan Lia. Aku harap kau bisa datang, bersama teman-temanmu atau siapapun.
Hyunjin menatap isi pesan itu tanpa berekspresi apapun. Mantannya berharap dia datang ... ya? Hyunjin menutup handphonenya lalu menaruhnya di atas kasur. Setelah itu dia berjalan keluar. Sudah tiga hari setelah party kemarin, pun sudah tiga hari Chris tidak menggunakan obat-obatan. Hyunjin senang tetapi dia tetap waspada, dia takut Chris diam-diam mengambil barang haram itu.
Jenuh di dalam kamar, Hyunjin memutuskan untuk keluar dari kamar dan menemui Chris yang sedang memainkan piano, dengan nada abstrak yang acak tetapi enak di dengar. Hyunjin memutuskan untuk mendekatinya dan duduk disamping Chris.
"Bagaimana lagu barunya?" Adalah apa yang Hyunjin tanyakan pertama kali dan membuat Chris memasang wajah betenya. "Kenapa?" Tanya Hyunjin dengan sebelah alis yang terangkat.
"Aku masih belum menyelesaikannya juga, bahkan judulnya juga belum ada." Chris kembali menghentakkan jari di atas tuts piano dengan kasar. Membiarkan nada yang mengalun ngeri itu menusuk indra pendengarannya. Namun sebelum dia benar-benar melampiaskan rasa kesalnya, tangan Hyunjin menghentikannya. Chris menghela nafas pelan lalu menoleh ke jendela besar di sampingnya, melihat langit biru di atas sana, melihat hamparan rumput hijau yang luas. Kini, mereka sudah pindah dari hotel di Manhattan ke sebuah vila yang mereka miliki sebagai tempat istirahat.
"Jangan begitu," Hyunjin mengintrupsi. "Suaranya akan semakin merdu jika kau menekanya dengan lembut." Lanjutnya.
Chris kini menatap Hyunjin, lalu jatuh ke tangan Hyunjin yang menari di atas tuts dengan telaten. Membuat nada dari lagu yang dia kenal. Chris memerhatikan dengan intens bagaimana ekspresi Hyunjin yang begitu serius dan menjiwai, matanya terpejam dengan alisnya yang menukik. Tampak bahwa ekspresi yang Hyunjin pancarkan adalah kesedihan. Ah, Chris tahu apa yang Hyunjin rasakan sekarang.
I learned to live half alive
And now you want me one more time
Lagu ini, Chris mendesah di dalam hati.
And who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Hyunjin membuka matanya, kali ini perhatiannya tertuju pada tuts piano di bawahnya. Seluruh perasaanya, seluruh suasana hatinya, seluruh rindu, seluruh kesedihan dan kepahitan dia tumpah ruahkan ke dalam musiknya. Saat ini dia ingin seseorang mendengarkan apa yang dia rasakan, merasakan apa yang selama ini membelenggunya. Hyunjin ingin mengadu pada seseorang dan mungkin Chris adalah orang yang tepat.
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the eyes inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are?
Sedih. Perasaanya sedih dan terluka lagi. Chris memutuskan untuk kembali melihat ekspresi Hyunjin yang berubah itu, lebih buruk dari sebelumnya. Bibir Hyunjin bergetar setiap kali dia membukanya, bahunya bergerak tidak konstan,
Dear, it took so long just to feel alright
Remember how to put back the light in my eyes ...
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, MY DARLING - CHANJIN [END]
Fiksi Penggemar"Padaku," Hyunjin menjawab di sela-sela ciumannya, melepaskannya lalu menyatukan kedua dahinya, menatap Chris dengan intens dengan iris emasnya yang berkilau serius. "Hanya padakulah kau harus candu, Chris."