6. MATA

1.2K 116 29
                                    



"Ugu, kamu udah siap?"

"Udah kok."

"Tuan Ri, emm apa gak apa kalau kita disewa untuk menemani makan malam saja? Kurasa bayaran yang kita Terima terlalu tinggi untuk itu."

"Dia orang yang baik Mimi, buang pikiran jelekmu soal dia."

"Ya yaa, baik kalau sama kamu. Kalau dia kesini pas kamu lagi sama pelanggan, gak berhenti ngamuk-ngamuk minta diurus supaya bisa cepet ketemu kamu. Kalau kata anak remaja tuh ya, dia bucin parah sama kamu."

"Apasih Mimi, aku sama dia cuma temenan kok. Ya di luar pekerjaan kita, dia kakak yang baik buatku."

"Apa maksudnya? Aku kakakmu! Tidak ada yang lain lagi!"

"Hahaha, iya iyaa. Kakakku yang imut." Jungkook memang senang sekali menggoda Jimin, seperti saat ini. Setelah melihat Jimin nampak sangat marah, ia langsung iseng mencium pipinya. Jungkook tau, Jimin sangat tidak suka dimanjakan, dicium, dipeluk. Tapi ia akan lebih memilih memanjakan Jungkook, menciumi ubun Jungkook, menyisirkan rambutnya, memeluk Jungkook setiap malam sebelum tidur sampai membacakan dongeng a little prince untuk Jungkook.


*****

"Wolf. Kita punya waktu istirahat malam ini."

"Hm, lalu?"

"Bagaimana kalau aku membayar hutang makan siang darimu dulu dengan makan malam?"

"Haruskah?"

Dua orang kapten yang menjadi kebanggaan negaranya bisa sedikit bersantai saat ini. Setelah banyak berbincang, ternyata mereka memiliki jalan pemikiran yang sama. Mereka yakin, perselisihan yang selama ini terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara hanyalah akibat dari campur tangan para petinggi negara yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadinya.

"Yaa, akan ku kenalkan kau pada adikku."

"Adik? Kau menyuruhku berkencan buta dengan adikmu?"

"Hahaha bukan seperti itu, dia.... Hmmm. Sebenarnya dia orang yang sangat kucintai tapi mungkin cintaku bertepuk sebelah tangan. Dia bersedia berhubungan denganku hanya sebagai kakak dan adik."

"Cih, seorang kapten yang begitu gagah ternyata punya kisah cinta yang suram. Aku turut prihatin."

"Apa kau berniat menjadi abu malam ini?"

"Hahahah, tidak dulu."

"Hhh, kalau begitu ajak anggotamu ikut serta. Kita sedang ada di daerah yang paling dekat dengan perbatasan. Tempat dimana adikku tinggal. Disana juga ada restoran pribadi yang masakannya tak kalah enak dengan buatan tangan Korea Selatan."

"Aku menunggu untuk itu."

"Baiklah, aku akan menunggumu di mobil. Kita bisa berangkat sepuluh menit lagi."

"Oke."

*****

Sesampainya mereka di salah satu restoran yang di kelola oleh rumah bordil, Ri Jung Seok mengajak Seokjin dan anggotanya untuk masuk ke dalam sebuah bilik pribadi. Di depan pintu setiap bilik sudah menunggu lima orang pelayan dari rumah bordil. Termasuk Jungkook juga Jimin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENTA (END) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang