6. TANGISAN NIE HUAISANG

408 28 22
                                    

"Meski kau adalah orang yang paling jujur sekalipun, ada kalanya kau perlu berbohong. Bukan mengharapkan balasan, tapi supaya seseorang yang kau sayangi tetap aman."

___________________🍃
___________________🍃

WEI Wuxian siuman dan Lan Wang Ji payah dalam hal menjerit bahagia. Dia hanya mampu mengelus wajah kekasihnya dan berbisik 'aku mencintaimu' berkali-kali. Tabib Xuan Li berdiri hormat, merasa sangat kecil di antara pasangan kekasih yang namanya melegenda di dunia kultivasi.

Inikah Jingshi yang digadang-gadang penuh rahasia itu? Tidak jauh berbeda dengan kamar-kamar beberapa anak pemimpin sekte; luas dan bagus. Namun, Xuan Li tidak menemukan kemewahan yang berlebihan hingga menyilaukan mata. Dia pernah masuk ke kamar Jin Zixuan untuk mengobatinya yang terkena bisa ular beberapa tahun lalu. Kamar pria itu sangat mewah dan luasnya bisa dibagi menjadi empat kamar! Haha, berlebihan sekali. Padahal tubuh yang tidur cuma satu, tapi ranjangnya saja bisa menampung 5 orang sekaligus.

Xuan Li mengakui kalau Jingshi adalah ruangan yang sangat nyaman, asri, sejuk dan terasa aman seolah-olah tidak akan ada bahaya masuk. Oh ya, dari informasi Shizui, mereka sebenarnya tidak berada di ruangan pribadi Lan Wang Ji (karena ruangan itu hanya khusus dimasuki oleh si pemilik dan Wei Wuxian). Jadi, mereka saat ini berada di luar Jingshi yang sebenarnya.

Entah seprotektif apa seorang Han Guang Jun terhadap hal pribadinya. Bahkan kamar yang dia tempati untuk tidur pun dirahasiakan sehebat ini. Dia sampai rela menyiapkan 1 ranjang lain untuk ditiduri Wei Wuxian selama pengobatan tadi. Tidak perlu banyak bertanya, Lan Wang Ji nyatanya seorang pria paling tak tersentuh di dunia kultivasi.

"Lan Zhan..." Suara lemah Wei Wuxian mengusik rungu orang-orang.

Selain Wei Wuxian, di ruangan wangi dupa itu ada Lan Wang Ji, Jing Yi, Shizui, Nie Huaisang dan tentunya Xuan Li si tabib muda Qinghe Nie.

"Wei Ying," tangan lembut Lan Wang Ji mengusap kening kekasihnya, begitu perhatian tapi elegan. "Sakit bagian mana?"

Wei Wuxian menekan dada dan menunjuk kepalanya, bagian-bagian itu langsung diurut oleh Lan Wang Ji, membuat 4 pria lain menoleh ke sana kemari dengan wajah memerah.

"Sesak...uhh..." Ucapan Wei Wuxian membuat mata Lan Wang Ji terhunus pada Xuan Li.

"Obati," ujarnya pendek.

"Maaf, Han Guang Jun. Sesak yang dirasakan Wei Gongzi diakibatkan sakit kepala berlebihan, sama juga dengan mimisan tadi. Karena sejak tadi Anda tidak mengizinkan saya memeriksa lebih jauh, jadi saya hanya memberitahu apa adanya."

Wei Wuxian memejamkan mata, merasa semakin sakit kepala mendengar ucapan si tabib. Kekasihnya yang dingin ini benar-benar menyebalkan.

"Bagaimana aku bisa sembuh kalau kau melotot seperti itu, Lan Zhan! Kau menakuti tabib yang mau menolong kekasihmu!"

Lan Wang Ji menatap mata Wei Wuxian. "Tidak melotot."

"Kau melotot dengan cara berbeda, Lan Zhan! Awh... Sakit!"

Lan Wang Ji bagaikan disembur air panas, tersentak mendengar erangan kesakitan kekasihnya.

"A-aah, Wei Xiong! Wei Xiong! Mungkin butuh tabib wanita? Akan kucarikan sekarang kalau...ukhh...baiklah."

Nie Huaisang yang malang. Pria imut itu menutup wajahnya dengan kipas ketika mata Lan Wang Ji menyorotnya. Menyeramkan sekali melebihi mayat hidup.

"Lan Zhan, bantu aku bangun." Bagaikan diatur khusus untuk Wei Wuxian, Lan Wang Ji bergerak sigap memegangi pinggang dan bahu kekasihnya untuk duduk. Wei Wuxian meringis pelan, sakit di kepala dan nyeri di dada terasa sedikit menyiksa.

PERNAH BAHAGIA (WangXian - ??)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang