002

10.7K 852 20
                                    

-------

Howard Medical Center.

Adalah rumah sakit terbesar di New York . Rumah Sakit dengan fasilitas paling lengkap ini di isi oleh dokter ahli yang tidak pernah gagal dalam Bidangnya. Bisa di bilang hanya orang ber dombet tebal yang bisa melakukakan perawatan di rumah Sakit ini. Dan seorang Dokter Anak Taehyung Morgan sangat beruntung bisa menjadi salah satu Dokter di rumah Sakit terkemuka ini.

"Dokter Cantik, aku tidak sakit perut lagi semalam. Terima kasih," kata pasien kecil bernama korla dengan senyum lucunya.

Sang dokter Taehyung Morgan hanya tersenyum dan sedikit geli mendengar anak kecil bernama korla memanggilnya dokter cantik bukan tampan.

"Kamu adalah anak yang sangat lucu korla, itu sebabnya peri membuat perutmu kuat. Sekarang kamu bersiap untuk pulang dan menonton kartun." jawab Taehyung dengan senyum lembutnya.

Taehyung menyelesaikan semua tugasnya, jam sudah menunjukkan pukul sebelas pagi dan taehyung melewatkan sarapan lagi. Bahkan akhir2 ini dia tidak pernah sarapan dengan baik, dia berharap bisa mengatur waktu untuk sarapan karena berat badannya turun drastis sejak dia bekerja di rumah sakit.

Howard Medical center adalah rumah sakit nomor satu di New York dan taehyung bersyukur dia bisa mendapatkan pekerjaan di sini.

Sudah empat bulan sejak Taehyung bergabung dengan rumah sakit ini dan dia mulai hidup mandiri, Taehyung tinggal sendiri di apartemen sederhana di dekat rumah sakit, meninggalkan panti asuhan yang sudah melindungi dan membesarkan nya sampai usia dua puluh empat tahun.

Meskipun taehyung adalah yatim piatu dan dibesarkan di panti asuhan, dia adalah pria yang cerdas. Taehyung lebih memilih menjadi dokter anak-anak karena dia ingin menyembuhkan Moren, anak Panti yang sudah taehyung anggap sebagai adiknya. Taehyung sangat berharap bisa menyembuhkan Moren dan membuat nya sehat sehingga dia bisa bermain dengan anak-anak yang lain.

Taehyung menghela nafas, membuka cup mie dan menuangkan air panas, dia lebih memilih makan cup mie untuk makan siangnya, bahkan sepertinya taehyung setiap hari memakan cup mie.

Tepat ketika Taehyung berbalik dengan cup mie di tangannya, dia tidak segaja menabrak sesuatu dan membuat mie nya tumpah dan mengenai tangannya.

"Perhatikan jalanmu sialan." Suara itu sangat keras.

"Maafkan saya." Taehyung meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.

"Apa maafmu bisa membereskan kekacauan yang kamu buat." Pria itu mencengkram tangan taehyung yang melepuh akibat tumpahan kuah mie panas, membuat Taehyung mendesis sakit.

"Apa kamu mendengar apa yang aku katakan, sialan? Apa kamu tuli? orang rendahan seperti mu tidak memiliki mata untuk melihat. Kamu tahu setelan  yang aku pakai ini berharga jutaan bahkan kamu tidak bisa membayar walau menjual diri."

Cukup, ini sudah keterlaluan. Taehyung bangkit, mendongakkan kepala nya lalu menampar pria di depannya dengan keras menggunakan seluruh kekuatan nya.

Taehyung belum pernah seumur hidupnya bertemu dengan orang kejam dan arogan seperti laki-laki di depannya. Taehyung melebarkan matanya ketika dia dengan berani menampar pria di depannya. Dapat taehyung lihat pria di depannya memandangnya seperti ingin menguliti nya hidup-hidup.

"Tinggalkan dia Elon, aku tidak ingin melihat mu bertengkar lagi." Pria lain yang bersamanya menyarankan.

"Aku ingin gelandangan kecil ini segera keluar dari rumah sakit ini." Jungkook berteriak murka dan menunjuk Taehyung dengan jarinya.

Taehyung membulat kan matanya terkejut dan tenggorokannya terasa kering.

Apa yang baru saja terjadi? Siapa pria di depannya dan bagaimana bisa dia ingin mengeluarkan Taehyung dari rumah sakit ini.

"Jungkook tenanglah." Pria itu Vincent mencoba menenangkan.

"Mood ku sedang buruk Vincent, aku sudah kehilangan kesabaran ku saat rapat tadi dan pria jelek ini baru saja menumpahkan makanan kelas rendahnya ke setelan bermerekku." Jungkook mendengus.

"Makanan rendahan yang Anda bicarakan adalah sarapan dan makan siang saya yang Anda tumpah kan. Dan saya tidak memiliki mata di punggung untuk melihat dari mana Anda berasal dan dengan siapa saya tersandung. Beraninya Anda menghina saya ketika saya hanya diam sedari tadi." Taehyung menatap tajam pria di depannya yang sedari tadi menghina dirinya habis habisan

Jungkook semakin murka ketika pria rendahan di depannya berani menjawab dan menatapnya.

"Bawa dia keluar dari rumah sakit ini dan pastikan dia tidak menginjakkan kaki di rumah sakit ini lagi," Teriak Jungkook memberikan perintah pada Vincent dan berlalu pergi.

Taehyung tercengang mendengar perintah mutlak laki-laki itu, Tidak kurang dari beberapa menit Taehyung di panggil dan langsung di keluarkan dari rumah sakit.

Kejadian tiba-tiba ini membuat Taehyung shock, bagaimana dia tidak segaja menabrak seseorang dan membuat tangan nya melepuh parah dan berakhir di pecat dan di keluarkan dari rumah sakit. Jika di pikir kembali Taehyung lah disini yang menderita, tangannya terluka parah akibat terkena kuah panas dan di tambah kehilangan pekerjaan nya.

Taehyung berfikir apa ini memang takdir orang miskin sepertinya, bahkan ketika dia tidak sepenuhnya salah dia akan tetap di salahkan.

"Sekarang bagaimana."

Taehyung menatap rumah sakit besar di depan nya dengan air mata menetes, dia sudah tidak bekerja disini lagi dan dia sekarang adalah seorang pengangguran. Di mana lagi dia harus mencari pekerjaan dan bagaimana nasibnya sekarang.

Taehyung berbalik dan berjalan lesu, dia butuh sandaran sekarang dan seperti nya Taehyung akan pulang ke panti dan bertemu Merry, ibu angkat nya yang sangat menyayangi nya.

-------

Taehyung tetah sampai di depan panti, dia merasa hancur sekarang dan hanya merry yang bisa menenangkannya.

"Apa yang harus saya lakukan ibu? Saya telah kehilangan harapan terakhir untuk menyelamatkan moren. Saya telah kehilangan pekerjaan saya, saya telah kehilangan harapan saya ibu." Taehyung menangis di pangkuan Merry.

"Jadilah kuat sayang, ketika tuhan menutup satu pintu dia membuka pintu yang lain. Kita akan menemukan cara untuk mengobatinya." Merry membelai rambut pria rapuh di pangkuannya.

"Moren pasti kecewa dengan saya ibu? Saya bilang dia bisa bermain lagi dalam beberapa bulan tapi saya tidak bisa cukup dipercaya." Taehyung makin terisak mengingat janjinya pada Moren kecil.

"Tidak ada yang kecewa sayang, waktu akan terus berjalan karena Tuhan selalu bersama kita, mengawasi kita dan membantu kita." Taehyung mengangguk pada saran Merry.

Taehyung mengalami hari terburuk dalam hidupnya di mana mimpinya hancur. Dia sedih dan tidak berdaya. Taehyung pikir dia seharusnya berhati-hati dan memperhatikan setiap perilakunya. Andai taehyung tidak pernah bertemu dengan pria kejam bernama Jungkook Elon, dia akan tetap berkerja di rumah sakit itu dan harapannya untuk menyembuhkan Moren akan segera terwujud. Tapi sekali lagi andai dia tidak bertemu dengan pria itu semua akan Baik-baik saja.


Terima Kasih buat yang udah baca Dan Vote ❤️

THE BILLIONAIRE | Kv ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang