Bab 1. Bintang Tandus

29 8 53
                                    


[ Note : Pastikan kamu berada di tempat yang benar karena ini bukan tempat untuk homophobic. Typo mungkin terjadi, dan saat kamu menemukan nya, kamu bisa membuat laporan dengan klik kolom komentar ].

____________________________________________

Sakit!

Ini adalah hal pertama yang Ying Yue rasakan sejak ia membuka matanya. Di kepala, tangan, kaki, semuanya seperti ditabrak oleh mobil suspensi berkecepatan tinggi, walau faktanya dia juga tidak tahu bagaimana rasanya ditabrak mobil.

Ying Yue menggerakkan lengan yang kaku untuk menopang tubuhnya duduk, saat itulah visinya menjadi lebih jelas. Ada apa dengan tempat pembuangan sampah ini? Bukahkah seharusnya dia berada di planet bintang 3 bersama neneknya? Dan dia juga belum menyelesaikan tugas libur musim dingin!

Memikirkan hal-hal berantakan itu, kepala Ying Yue semakin sakit. Ia merasa melupakan sesuatu yang sangat penting tapi dia tidak tahu apa itu. Menurunkan tangan yang tadinya menggaruk rambutnya, Ying Yue tertegun untuk yang kesekian kalinya. Fuck, dia tidak tahu sejak kapan tangannya menjadi begitu besar. Tidak tidak tidak, ini bukan tangan remaja berusia 12 tahun!!

"A..apa...."

Suara Ying Yue bergetar, saat itulah pemuda bermental remaja itu menyadari bahwa suaranya berbeda. Itu masih suara yang diingatnya, tapi lebih membawa kesan dewasa dan matang. Ying Yue saat ini hanya ingin mengutuk, kebiasaannya membaca novel-novel di sela-sela jam pelajaran membawanya ke situasi konseling psikologis yang serius. Dengan mengamati situasi yang dialaminya, lalu menghubungkan hal-hal itu dengan plot-plot novel yang dibacanya, Ying Yue mencapai satu kesimpulan yang penting. Dia amnesia!

Ying Yue memeriksa pergelangan tangan yang seharusnya di pasang dengan gelang komunikasi, tapi sepertinya sekarang dia tidak memiliki nya karena pergelangan tangannya kosong, memperlihatkan kulit putih dan garis urat halus di sekitarnya. Nah, sekarang dia memiliki tebakan berani. Orang paling miskin pun pasti akan di lengkapi gelang komunikasi, tapi dia tidak memilikinya, itu adalah antara karena dia di culik atau karena terlalu miskin.

Menghela napas, Ying Yue merapikan rambutnya yang patah di atas dahi. Dia lebih suka yakin dengan kemungkinan kedua, membayangkan dirinya menjadi target orang jahat sudah cukup untuk membuatnya takut. Tapi melihat pakaian yang saat ini ia kenakan....hei, sepertinya itu bukan baju orang 'paling miskin'. Maka ia dengan tenang mencapai kesimpulan baru. Diculik, amnesia dan yang terpenting tidak ada uang di bajunya. Dia miskin.

Untungnya ajaran nenek senantiasa menjadikan Ying Yue sosok yang optimis. Ada apa dengan miskin? Ada sampah, ada peluang! Ying Yue dengan ganas memperhatikan barang-barang bekas yang menggunung tinggi beberapa ratus meter ke langit. Separuh hatinya senang, separuh sisanya merasakan kesedihan mendalam. Nima, lihat sampah-sampah ini yang sudah merusak alam! Tidak bisa dimaafkan!

Dengan penuh dedikasi, Ying Yue berjongkok dan menepuk-nepuk tanah yang ia pijak sambil berbisik,

"Jangan khawatir, aku akan membersihkan sampah-sampah ini dan mengembalikanmu ke penampilan aslimu!"

'Petugas kebersihan' Ying menopang lutut dan berdiri. Dimasa sekolah dia bukanlah siswa yang berprestasi, tapi dia juga masih tahu sedikit banyak tentang klasifikasi bintang-bintang. Di kekaisaran, setiap planet dikategorikan dalam 5 tingkat bintang berdasarkan laju ekonomi dan pemerintahannya. Ibukota kekaisaran yang menjadi pusat pemerintahan tentu saja merupakan planet bintang satu. Ekonomi dan ilmu pengetahuan berkembang pesat disana yang merupakan sebuah prestasi besar beberapa abad terakhir. Tapi melihat kualitas tanah dan tingkat oksigen yang ada...dapat dipastikan bahwa ini adalah planet bintang 5 yang legendaris itu. Planet yang terkenal dengan keterbelakangan dalam berbagai aspek.

Suami Memungut kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang