CHAPTER ENAM

1.6K 179 22
                                    

"Jaka berangkat dulu, ya, Nyak." kata Jaka sambil mencium tangan ibunya yang sedang menonton acara gosip di televisi.

"Eh, tunggu dulu. Benerin dulu noh, kipas. Jangan main berangkat-berangkat aje lu." kata Romlah, ibu Jaka pada anak sulungnya.

"Kipas apaan lagi sih, Nyak?" Jaka menatap ibunya kebingungan.

"Itu kipas yang di kamar Enyak." Romlah melirik pintu kamarnya.

"Yaelah, itu udah berapa kali Jaka benerin coba? Buang aja lah. Memang udah harus pensiun. Beli baru aja." kata Jaka. Pasalnya, kipas angin di kamar ibunya memang sudah berumur dan sudah beberapa kali ia perbaiki namun selalu rusak lagi rusak lagi. Baginya itu membuang waktu, sementara ia tahu ibunya punya cukup uang untuk membeli yang baru.

"Jangan boros." kata Romlah pada anaknya.

"Bukan boros. Enyak aja yang pelit." balas Jaka. Ia melihat ibunya berdiri dari duduknya dan pergi ke kamar, lalu kembali dengan kipas angin yang dimaksud.

"Jaka udah telat, nih. Servis di tukang servis keliling aja." kata Jaka sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

"Percuma Enyak punya anak kuliah jurusan IT kalau kayak gini aja masih harus ke tukang servis." kata Romlah sambil menaruh kipas angin itu di atas meja.

Jaka berdecak, "Nyak, kuliah IT tuh belajarnya bikin program, website, ngembangin software."

"Halah, yang penting berhubungan sama kabel-kabel juga kan." kata Romlah. Jaka menghela napas. Memang sulit menjelaskan pada ibunya bahwa ia adalah mahasiswa jurusan IT, bukan dewa yang bisa membetulkan segala macam perangkat elektronik yang ada di rumah.

"Udah burun benerin. Enyak kalau siang suka kepanasan, nih."

"Babeh kan punya kolam ikan tuh di belakang. Enyak nyebur aja kalau siang, pasti adem."

"Lu nyuruh Enyak berendem bareng lele?"

***

Jaka: Assalamualaikum, teman-teman yang budiman, juga ibu bos yang saya hormati.

Jaka: Melalui pesan ini, Jaka mau menginformasikan bahwa Jaka akan telat karena disuruh Enyak benerin kipas angin.

Jaka: Sekian dan terima kasih.

Jojo: Budiman siapa?

Rere: Bukannya minggu lalu lo udah benerin kipasnya? Kipas yang lain atau rusak lagi?

Gara: Waalaikumsalam.

Jaka: Rusak lagi. Pelit banget Enyak gue memang. Ya Allah, kipas udah berabad-abad masih aja minta dibenerin.

Jojo: Budiman siapa?

Rere: Beliin, lah.

Jaka: Enyak gue mah maunya mentahnya. Gue bisa diomelin kalau beliin yang baru.

Wina: Enyak lo tahu, lo masih bisa benerin, makannya minta dibenerin.

Jaka: Benar, Mbak. Enyak mikir mentang-mentang Jaka jurusan IT, jadi bisa benerin semua barang-barang elektronik.

Jaka: Bodohnya, Jaka beneran bisa lagi. Ya udah, disuruh-suruh terus deh.

Wina tertawa membaca pesan di grupnya. Tingkah anak buahnya memang terkadang suka diluar dugaan. Selain grup berisi sahabat-sahabat kuliahnya yang sangat menghibur, grup kedai juga kini sama menghiburnya.

Kedai Kopi Pahit [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang