Pulang [on Going]

Aruna jatuh cinta?

Seiring berjalannya waktu, hubungan jeandra dan aruna semakin dekat, mereka saling bertukar pesan bahkan bertukar cerita.
Jeandra yang lebih banyak bercerita tentang kehidupanya, entah dari mana lelaki itu punya keberanian untuk menceritakan semuanya kepada aruna, mungkin jawaban dan cara aruna menenangkan jeandra ketika ia bercerita mampu membuat hati jendra merasa tenang dan nyaman, begitupun aruna yang sangat antusias untuk mendengar semua cerita dari jeandra, aruna bisa mengerti perasaan jeandra itu kenapa ia sangat bersedia menjadi pendengar setia untuk jeandra padahal aslinya aruna juga butuh didengarkan, tetapi aruna selalu mengatakan kepada diri sendiri untuk setia menjadi pendengar orang lain karena aruna tau betul bagaimana rasanya ketika kita butuh tempat cerita tapi tidak ada telinga yang siap untuk mendengarkan.

"Aruna, bisa nemenin aku keluar ga? Perasaan aku lagi ga enak, aku pengen cerita langsung sama kamu."

Perasaan aruna tiba tiba menjadi panik, entah darimana datangnya perasaan itu, tanpa pikir panjang aruna langsung mengiyakan ajakan dari jeandra.

"Iya, bisa jemput aja."
"Iya dd."

Hmmm terkadang jeandra manggil aruna dd, mungkin karena aruna lucu imut dan memiliki wajah yang polos.

Pertemuan pertama aruna dengan jeandra

Percakapan mereka dimotor.
"Ka, kamu kenapa?."
"Ga kenapa kenapa, nanti Kaka cerita pas udah sampe."
"Emang kita mau kemana."
"Dd maunya kemana?."
"Disini ada danau ga?."
"Hah apa de?."
"Disiniiii addaa dannau engggaaa." Dengan penuh penekanan
"Ohh danau, ada tapi lumayan jauh, ga papa?."
"Berapa jam?."
"Setengah jam."
"Yaudah ga papa."

Sekitar setengah jam lebih akhirnya mereka sampai ditempat ditujuan, disebuh danau seperti yang aruna pinta, ini pertama kalinya aruna pergi malam dan melihat danau, namun sebisa mungkin aruna tahan mulutnya untuk tidak berkata wah, kasian nanti jeandra mungkin bisa malu.

"Dd mau pesen apa?."
"Pesen minuman aja."
"Makan ga mau?."
"Ga mau."
"Dd."
"Apa kaaa."
"Ada tahu gejrot de."
"Yaudah beli."
"Yaudah tungguin disini ya, Kaka mau beli dulu."

"Dd beneran ga mau pesen makanan juga."
"Ga mau, ga enak, tahu gejrot ga enak."
"Enak dd, Kaka suka banget."
"Yaudah makan, abis itu cerita ya."
"Ga papa, Kaka cerita sambil makan."
"Yaudah, mulai."
"Dd, hidup Kaka tuh penuh sama yang namanya trauma, Kaka mau cerita ya soal hubungan Kaka sama mantan Kaka dulu, dd ga kenapa kenapa kan?."
"Ga bakal ko ka."
"Kita tuh pacaran dari 2019 pokonya hampir 2 tahun lebih, Kaka putus kemaren pas lebaran, dd tau ga kita putus gara gara mantan kaka ketauan selingkuh, padahal Kaka sayang banget sama dia, mana putusnya pas lebaran kaka sakit banget, Kaka pulang kerumah aja sambil nangis."

Jeandra menceritakan masa lalunya secara terang terangan kepada aruna, jeandra menceritakan bagaimana dia memperjuangkan bahkan mempertahankan hubungannya dengan masa lalunya itu, sehingga mampu membuat aruna iri dan cemburu ingin sekali rasanya aruna bisa diperlakukan dan diperjuangkan seperti itu nanti.

"Padahal Kaka udah berjuang sejauh itu, tapi tetep aja ditinggalin, yang sabar ya."
"Iya kan sekarang ada dd."
"Apa sih ka, Aruna pengen bangett diperjuangin kaya gitu, aruna pengen banget ada yang nangisin aruna saking sayangnya sama aruna, tapi kayanya ga bakal ada."
"Nanti juga ada ko."
"Aruna ga percaya."
"Dd Kaka masih nyimpen potonya, dd sobekin ya."
"Hah, ga mau lah bukan hak dd."
"Dd Kaka mohon."
"Yaudah sini aruna sobekin, tinggal nyobekin doang padahal."

"Yaudah ka, pulang yuk."
"Mau pulang? Iya."
"Yaudah ayo."

Mereka bersiap siap untuk pulang, rasanya aruna bahagia sekali, aruna merasakan kenyamanan ketika berada didekat jeandra, jeandra ternyata lebih asik kalau diajak ngobrol pas ketemu, kalau dichatan dia lemot banget, bahkan kadang aruna harus mengatur napasnya ketika jeandra sudah dalam mode lemotnya itu.
Sebenernya ada perasaan khawatir didalam hati aruna, karena aruna baru pertama kali jalan dengan seorang pria sampai pulang jam 10 malam. Akan tetapi aruna sadar, bahwa dia juga menginginkan hal seperti ini, seperti ini bisa membuatnya bahagia, mungkin aruna sudah jatuh cinta? Bahkan mungkin ia lupa dengan sumpahnya itu.

"Yaudah sana masuk."
"Iya ka aruna masuk dulu ya."
"Dd."
"Iya ka?."
"Makasih ya?."
"Iya ka sama sama, yaudah pulang sana."
"Yaudah Kaka pulang yaa."
"Hati hati."

Rasanya aruna ingin sekali menjerit, perutnya dipenuhi dengan kupu kupu, hatinya berbunga-bunga sekarang, ah benar aruna sudah jatuh cinta.