03 (First Things First)

3 1 0
                                    


It's the end of the month and the weekend

I'ma spend this check, everything on me, yeah

I'ma tip myself, I'ma spend it on myself

I'ma drop it like it's pouring

I'ma pour it on myself

Lirik lagu itu memenuhi rungu Talenta saat ia berada di dalam kamarnya. Pagi ini ia akan mulai bersekolah setelah dua minggu cuti sebab dirawat di rumah sakit. Seragamnya yang sangat kebesaran pada awalnya itu ia modifikasi menjadi pas membentuk lekuk tebuhnya namun tidak terlalu ketat.

Check, check, check

Check that money making bank account number (yikes)

That's that shit that's never getting bounced on ya

Talenta mengurai rambut hitamnya bersama ponytail yang menutupi dahinya. "I'm a so fucking beautiful and cute tho." lalu berputar dengan badan meliuk-liuk mengikuti irama lagu yang mengalun.

Bitch, I do the money dance

I just made a hundred bands

When the store says sign for it

I'ma leave my autograph

Talenta kemudian memasangkan sepatu boots hitamnya sehingga menambah kesan girl crush serta swag pada dirinya. Ia memoleskan bedak tipis juga perwarna bibirnya. "Perfect." Talenta mengedipkan sebelah matanya pada cermin.

Ia membawa ranselnya kemudian menutup pintu kamarnya yang tak lupa ia kunci.

Earphonenya masih dileher namun Talenta masih menyanyikan lirik lagu yang beberapa hari ini menjadi candunya.

Dolla' bills, dolla' bills

Watch it fallin' for me

I love the way that feels

Dolla' bills, dolla' bills

Keep on fallin' for me

I love the way it feels

I came here to drop some money

Dropping all my money

Drop some money

All this bread so yummy, yeah

Baru saja Talenta mencoba menganggap makhluk halus pada beberapa manusia di meja makan. Talenta kini mendengar suara papanya, Arnold yang berucap tegas. "Talenta Asmarani..."

Talenta menoleh mencoba menarik senyum tipis namun yang terjadi ia malah seperti tersenyum sinis maka dari itu ia mengurungkan niatnya dan memilih menatap papanya datar "Hm?"

"You look very different?"

"So?"

Arnold tak menyangka putrinya akan membalas ucapannya dengan bahasa asing. Setahunya, Sarah berkata kalau IQ Talenta sangat lemah bahkan ia tidak mampu tuntas dalam mapel bahasa asing. Tapi, sepertinya putrinya berusaha keras. Ini membuat Arnold sedikit bangga catat sedikit. Diam-diam mengakui kerja keras anak itu. Dengan begini ia tidak terlalu malu menganggapnya sebagai anak.

"Your new appearance looks pretty, too."

"Always, Sir. Even in my old and new me," Talenta membalasnya dengan tatapan meremehkan.

"Good then." Arnold berkata sekenanya. Hal ini membuat Angel yang sedari tadi diam memperhatikan Talenta mengeratkan genggaman pada garpunya. Angel sangat iri dan heran mengapa sekarang Talenta berubah dan meninggalkan penampilan cupunya.

[TALENTA] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang