11

1 0 0
                                    

Sesaat Erwin tengah mengeluarkan motornya, hembusan angin terasa semakin kencang. Beberapa kali Chloe berdiri diluar dan mengulurkan tangannya takut air hujan sudah mulai turun.

Brrr

Suara deru motor Erwin mengagetkan Chloe yang tengah menikmati udara di sore hari itu. Erwin yang sedang menghampiri Chloe, memberikan helm kepadanya dan memintanya untuk langsung naik ke belakangnya dan memberikan karcis parkir kepada Chloe untuk diserahkan kepada petugas ketika keluar nanti. Sesaat Erwin sudah memastikan Chloe sudah duduk, Erwin langsung menjalankan motornya. Memberikan karcis parkir dan membayarnya.

Ketika palang parkir sudah berdiri tegak, Erwin langsung bergegas berjalan dan memulai menaikkan kecepatan motornya secara perlahan. Hembusan angin semakin lama terasa semakin kencang dan beberapa kali Erwin merasakan rintik hujan yang mulai turun mengenai helm dan tangannya.

"Semoga ga hujan deras tiba-tiba," batin Erwin berkali-kali.

Lampu merah menahan mereka dan beberapa pengendara lainnya. Erwin yang tengah mengenakan jaket dan melihat kearah Chloe sedang memeluk dirinya sendiri, langsung berbalik melihat perempuan tersebut. Melepaskan jaketnya yang anti hujan itu dan meminta Chloe untuk mengenakan jaket tersebut. "Pake aja jaketnya," ucap Erwin sambil memberikan jaket tersebut kepada Chloe. "Kakak ga kedinginan apa?" tanya Chloe. "Udah gak apa-apa, pake aja," balas Erwin cepat, memaksa Chloe untuk mengenakan jaket nya tersebut.

Chloe yang terlihat pasrah, akhirnya menerima jaket tersebut dan mengenakan jaket itu. Belum selesai Chloe mengenakan jaket, lampu berubah menjadi hijau. Dengan perlahan Erwin menjalankan motornya sambil menunggu Chloe memakai jaket tersebut. "Udah kak," ucap Chloe setelah selesai memakai jaket yang diberikan oleh Erwin. Erwin langsung menurunkan visor helm nya dan meningkatkan kecepatannya secara drastis.

"Kak, pelan-pelan kak," teriak Chloe kepada Erwin. "Jalannya licin kak, hati-hati," lanjut Chloe kepada Erwin. Erwin mengangguk pelan dan menurunkan kembali kecepatannya. Waktu terus berjalan, hujan tak kunjung mereda dan bertambah deras dan kencang. Hari sudah semakin gelap, rintik hujan mulai menutupi visor helm Erwin membuatnya sedikit kesusahan untuk berjalan. Tak lama mereka berkendara, akhirnya Erwin sudah sampai di rumah Chloe. Chloe turun dari motor Erwin, masih menggunakan jaketnya hendak melepas jaket tersebut.

Tanpa basa-basi dan keadaan Erwin yang sudah cukup basah, Erwin langsung bergegas melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya. Chloe memperhatikan Erwin dari depan rumahnya dan bergegas masuk kedalam rumahnya. Suara pintu mengagetkan Chloe, rupanya Ibu Chloe membukakan pintu untuk anaknya itu. Meminta anaknya masuk dan memperhatikan Chloe yang masuk kedalam rumah dalam keadaan setengah basah dengan sebuah jaket anti hujan yang tidak pernah dilihat olehnya.

Semakin malam dan semakin deras rintik hujan ini membuat Erwin menggigil kedinginan. Dengan kencangnya angin malam dan air hujan yang sudah membasahi semua pakaiannya, Erwin berpacu dengan waktu dan kecepatan motornya supaya dapat dengan cepat keluar dari keadaan ini. 10 menit Erwin berkendara dari rumah Chloe, akhirnya ia tiba dirumahnya. Erwin bergegas menurunkan standar dan mengambil kunci rumahnya yang ada didalam saku celananya. Memasukkan motornya dan langsung bergegas kedalam kamar mandi.

20 menit sudah berlalu. Erwin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih menutupi bagian bawahnya. Masuk kedalam kamar dan mengambil pakaian untuk digunakan tidur nanti. Duduk ditepi kasurnya dan mencoba untuk menyalakan hp-nya yang sudah cukup basah itu. Dengan kain lap yang masih kering, Erwin mencoba untuk mengeringkan hp-nya itu. Sambil membuka komputernya, Erwin mencoba untuk mengirimi pesan kepada Chloe melalui komputernya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArcadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang