8

59 3 0
                                    

Elang's POV

"Ayo kita liat," kata Ken sambil berjalan perlahan menuju jendela itu.

Gue hanya mengangguk dan langsung mengikutinya di belakang.
Setelah gue sampai di dekat jendela itu, gue pun langsung mengintip ke dalam gubuk itu. Dan terlihat seseorang yang sedang duduk dengan tangan terikat ke belakang. Ternyata itu Al! Oh Tuhan itu beneran Al? Al terlihat seperti sedang mencoba melepas ikat tangannya dan meronta-rontak saat satu pemburu menghampirinya.

"Ken coba deh liat ke dalam,"
"Ada apa sih El?" Katanya yang sambil bergerak untuk melihat ke dalam gubuk.
"Hah? Itu kan Al!" Lanjutnya
"Iya Ken, kita harus nyelamatin Al."
"Sabar El kita jangan gegabah dulu. Kita harus ngabarin temen-temen lo."

Flashback On.

Sebelum mulai mencari keberadaan Al, gue dan Ken pergi ke tenda gue.
Gue memberi tahu semua kejadian kepada Ethan, Evan dan Ahza.

"Yaudah kalo gitu kita harus merencanakan sesuatu," kata Ethan
"Menurut gue, selain nyelamatin Al kita juga harus nangkep tuh pemburu, supaya mereka kapok," lanjut Ahzan
"Gue setuju Za,"
Gue mengangguk.

"Yaudah, kalo gitu kalian berdua yang lihat keadaan di sana. Untuk masalah penjebakannya serahin aja ke kita," kata Evan.
"Oke, kabarin gue kalo udah siap," kata Ken mengacungkan jempol.
Lalu gue dan Ken langsung pergi mencari Al.

Flashback Off.

Koala's POV

Gue terbangun dari tidur.
Kepala gue terasasakit. Tapi tunggu deh, gue ada dimana?

Tangan gue terikat ke belakang dan disekeliling gue banyak binatang yang di kurung.
Gue mencoba melepaskan diri dan berteriak minta tolong.
Seseorang yang gak gue kenal menghampiri gue.

"Woi diem!" katanya
"Lepasin gue!"
"Ga akan!"
"Lo siapa?! Buat apa lo nangkep gue?!" kata gue
"Lo lupa kejadian malem itu?"

Iya gue inget. Dia yang nyerang gue dan El waktu itu.
Mungkin dia dan temen-temennya takut kalo gue laporin mereka ke polisi. Ya emang itu niat gue sih..

"Oh lo takut gue laporin ke polisi?" kata gue menantang
"Diem lo!" katanya sambi memegang dagu gue. Ewh..
"Lepasin!" teriak gue.

Gue terus berteriak sampe ada orang yang nolong gue.
"Gue bilang diem! Ya diem!"
"Bodo! Tolong... Tolong...!"

Laki laki itu mengeluarkan sebuah lakban dan menutup mulut gue.
Sial!

"Hmm! Hmm!" gue bicara ga jelas karena mulut yang tertutup lakban tadi.
Setelah itu dia keluar, mungkin dia mau tidur.

Author's POV

"Yaudah kalo gitu kita langsung masuk aja. Pemburunya udah keluar," ajak Ken kepada laki laki yang berada di sampingnya.
"Iya ayo!"
Saking semangatnya, El tidak sengaja menyenggol setumpukan kayu yang berada di sampingnya.

Gubrak..

"Hoi. siapa itu!" kata si pemburu sambil berjalan menuju arah suara.
"El!" kata Ken
"Maaf gua ga sengaja. Terlalu semangat nih,"

"Hoi! Siapa kalian?!" kata si pemburu tiba-tiba
"Kenapa?!" kata El menantang
"Oh, jadi lo? Kenapa? Mau nyelametin temen lo itu? Sok berani lo bocah!" katanya
"Cih, siapa yang lo sebut bocah?"

Saat sedang adu mulut, 3 orang pemburu lainnya datang.

Terjadilah sebuah pertempuran antara 2 pemuda dan 4 pemburu.

KOALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang