5

107 8 3
                                    

DORR!!!

"Aaa! Suara apaan itu?" Teriak gue yang langsung lari ke belakang El buat ngumpet.
"Kayaknya suara tembakan deh Al."
"Iya El. Kayaknya itu suara tembakan dari pemburu yang semalem deh. Jangan-jangan mau nembak Koala lagi." Kata gue yang mulai panik.
"Kita liat yuk, Al." Ajak El
"Gue gak mau El. Gue takut." Gue langsung menundukkan kepala dan meluk lengan El erat.
"Tenang Al kan ada gue. Gue bakal jagain lo kok."
"Bener??" Tanya gue sambil mengangkat wajah ke arah El
"Iya bener Al."
"Yaudah ayo..."

Gue dan El mengintip ke arah asal suara tembakan itu.
"Tuh kan bener," kata gue geregetan. Lalu gue beranjak dari balik semak dan berniat menghampiri para pemburu itu.
"Eittt..., mau kemana Al?" kata El sambil menarik tangan gue.
"Gue mau tolongin Koala itu El." Kata gue dengan wajah memohon.
"Lo jangan kesana Al. Disana berbahaya."
"Tapi ..."
"Gak pake tapi-tapian Al, mending sekarang kita lanjutin jalan ke tenda lo. Sebelum pemburu-pemburu itu liat kita, Ayo." Ajak El sambil menggenggam tangan gue.
"El, gue gak mau!!" Teriak gue sambil berusaha melepas genggamannya.

"Woi...siapa tuh??"Terdengar teriakan pemburu
"Ayo Al, kita lari..."
Gue pun berlari mengikuti El yang masih menggenggam tangan gue. Si pemburu itu ternyata berlari mengikuti kita. "Woi.. berhenti... jangan kabur lo." Teriak si pemburu
Gue yang ketakutan hanya bisa berlari dan mengeratkan genggam ke tangan El. Tiba-tiba... Brukk... Gue terjatuh karena tersandung batu dan kaki gue sepertinya terkilir.
"Aarrrgh..."
"Ya ampun Al. Lo kenapa? Kuat jalan gak?" Kata El sambil berjongkok menghadap gue
"Kaki gue sakit El." Kata gue sambil meringis kesakitan.
"Ayo Al, gue gendong aja." Kata El sambil berposisi jongkok membelakangi gue
"Gak El, gue berat tau."
"Gapapa, ayo cepet nanti keburu pemburu itu dateng."
"I-iya.." kata gue pasrah
Sebelum gue naik ke gendongan El, terlihat dua sosok pemburu yang sudah di dekat gue.
"Akhirnya kalian ketangkep juga." Kata satu pemburu sambil mendekat ke gue dan memegang tangan gue. Dan satu lagi berusaha menangkap  El. Tapi tidak berhasil karena El sudah memberikan satu pukulan ke muka pemburu itu.
"Lepasin!!" Teriak gue
"Lepasin dia gak!!"teriak El
"Gak akan gue lepasin. Karena lo berdua udah tau kalau kita pemburu hewan langka. Jadi lo berdua harus gue habiskan." Kata pemburu itu sambil senyum licik.

Bugghh...

Satu pukulan mendarat di perut si pemburu yang memegang tangan gue. Pemburu itu pun terjatuh dan melepas pegangannya.
"Aaarrghh." Pemburu meringis
"Pukulan itu buat lo yang gak mau lepasin Al. Ayo Al..." kata El sambil menggendong gue dengan cepat dan langsung berlari kencang.
"Kali ini lo boleh lolos. Tapi liat nanti..." teriak si pemburu

"El.."
"Ehm..."
"Pemburunya udah gak ngejar lagi kok, jadi turunin gue ya."
"Gak Al, kaki lo pasti masih sakit jadi jangan bawel. Oke."
Gue hanya bisa menunduk mendengar ucapan El. Dan El yang tadinya lari sekarang udah jalan biasa.
"Al..."
"Iya." Jawab gue sambil menegakkan kepala.
"Nanti setelah ini kita masih bisa ketemu lagi gak?" Tanya El ragu
"Ehm..  gue gak tau El."
"Gue berharap kita bakal ketemu lagi Al."
"Iya El."
Dalam perjalanan ke tenda, diantara gue dan El hanya diam tidak ada percakapan.

♧♧♧♧

Ken's POV

Pagi ini gue mau lanjutin cari Al, karena gue bener-bener khawatir banget sama dia. Saat gue baru banget mau nyari Al ke hutan, gue ketemu sama Vanka yang sedang terburu-buru.
"Pagi Van." Sapa gue
"Pagi juga Kev." Kata Vanka sambil tersenyum
"Ehm.. Kev??"
"Oh iya gue lupa Kev. Eh... Ken." Kata Vanka sambil nyengir
"Jangan lupa lagi lo."
"Oke bos." Katanya sambil hormat ke gue.
"Lo mau kemana Van?? Kok kayaknya buru-buru banget."
"Oh iya gue lupa, tadi gue disuruh ke Pak Amar. Gue duluan ya..." katanya sambil berjalan meninggalkan gue

"Jam berapa nih? Gue harus cepet cari Al." Kata gue sambil melihat jam tangan yang gue pake.
Gue mengambil kompas dan beberapa barang lainnya di tenda gue.
Gue bergegas keluar dari tenda.

Dari kejauhan gue melihat Vanka yang sedang memapah tubuh Koala,
"Koala!"

"Koala, lo gapapa?" tanya gue sambil memegang bahu Al.
"gapapa Ken, gue sehat walafiat," jawabnya sambil tersenyum. Gue bener - bener gatau apa yang terjadi sama lo, tapi yang pasti gue seneng kalo lo sehat-sehat aja.

"Yaudah Ken, gue ke tenda dulu ya," katanya, "Aw.. sakit.."
"Sini gue bantuin, gue gendong ya?" tawar gue.
"Apaan sih lebay banget deh lo, tendanya aja deket kok. Biar Vanka aja yang nganter gue," tolaknya.
Dan gue hanya tersenyum tipis dan melihatnya yang sedang berjalan kearah tenda.

♧♧♧♧

Koala's POV

Akhirnya sampe juga gue ke tenda dengan ditemani Vanka. Gue gak nyangka gue bakal bisa balik ke perkemahan, ini semua berkat El. Gak kebayang deh gimana klo tadi gue bener-bener ketangkep sama pemburu itu. Huft... mulai sekarang kayaknya gue harus lebih hati-hati deh. Tapi gimana El?? Dia bakal baik-baik aja kan?

"Al, kaki lo gapapa? Sakit gak?" Tanya Vanka
"Ya.. gitu deh Van."
"Yaudah lo istirahat ya. Gue keluar dulu soalnya tadi dipanggil Pak Amar."
"Iya Van, makasih ya udah bantuin gue jalan ke tenda."
"Iya sama-sama Al." Katanya sambil berjalan keluar tenda

Mereka pada kemana ya? Emang mereka gak khawatir apa sama gue? Apa mereka lagi nyari gue ya? Ya gak mungkin juga mereka nyari gue. Tiba-tiba tirai tenda terbuka.

"Ken? Ngapain lo ke tenda gue?" Tanya gue yang bingung karena kehadiran Ken
"Gue cuma mau ngobatin kaki lo yang sakit Al." Kata Ken yang sambil mendekat kearah gue dan langsung melihat kaki gue yang terkilir.
"Kaki gue gapapa kok Ken."
"Bener gapapa?" Katanya sambil menyentuh kaki gue yang terkilir
"Aarrrggghhh... sakit Ken, jangan dipegang." Teriak gue
"Tuh kan sakit, makanya jangan sok kuat deh." Katanya dengan nada sinis
"Biarin." Kata gue sambil menjulurkan lidah
"Yaudah mending gue keluar aja, biarin tuh kaki gak sembuh-sembuh sampe pulang!!! Dan jangan minta bantuan ke gue, bye!!" Katanya sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Lagian siapa juga yang butuh bantuan lo!!"
"Oke, kalau begitu." Katanya dengan muka datar.
"Udah sana, cepetan keluar!!" Kata gue dengan kesal dan akhirnya Ken keluar tenda.
"Ken nyebelin banget sih!!" Kata gue ngedumel

Setelah Ken keluar tenda, gue langsung istirahat karena gue bener-bener capek.

♧♧♧♧

Elang's POV

Setelah gue nganter Al ke tendanya, gue langsung pamit untuk balik ke tenda. Ternyata capek juga ya abis nganterin Al karena jarak antara tenda gue sama tenda Al agak jauh. Ketika sampai di tenda, gue udah disuguhi beberapa pertanyaan dari temen-temen gue.

"El, lo dari mana aja sih? Kok lama banget." Tanya Evan
"Tau nih El lama banget. Jangan-jangan lo pacaran dulu lagi sama si Koala." Kata Ethan ikut-ikutan
"Tau nih... apa lo udah jadian lagi sama Koala?" Kata Ahza
"Apaan sih?? Kalian gak jelas deh, tendanya Al tuh lumayan jauh dari sini makanya gue lama terus tadi tuh-"
"Hayo... tadi kenapa??" Tanya Ethan
"Gak kenapa-napa. Udah ah, gue capek mau istirahat."
"Ye bisa banget lo ngalihin pembicaraan." Kata Ethan
"Suka-suka gue." Kata gue sambil jalan ke tenda
"Udah Than, biarin El istirahat dulu mungkin bener dia lagi capek." Kata Evan.

Di dalem tenda gue gak bisa tidur dengan tenang karena gue masih khawatir dengan pemburu tadi. Gimana kalau para pemburu itu nyulik Al?? Terus kalau Al kenapa-napa gimana? Duh gue khawatir banget nih sama Al. Gue harus gimana dong? Gak mungkin kan, gue nginep di tendanya buat jagain dia. Apa banget sih? Lebay banget gue jadi cowok. Emang gue siapanya dia? Bokap? Kakak? Sodara? Temen? Apalagi pacar. Gue tuh bukan siapa-siapanya dia. Gue hanya orang yang kebetulan hadir dikehidupannya. Tau deh gue capek mikirinnya, mending gue tidur deh.

_______________________________

Author note

Hai jangan lupa kritik dan sarannya ya soalnya ini karya gue yang pertama. Sangat butuh kritik dan saran kalian.
Thanks buat silent readers yang udah meluangkan waktunya buat baca karya gue.

KOALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang