9

74 6 0
                                    

Ken's POV

"Belum tau, Al masih diperiksa sama dokter di dalem Than," kata gue
"Ya ampun, kita berdoa aja semoga Al gak kenapa-napa ya Ken," kata Evan

Iya semoga lo gak kenapa-kenapa Al. Kenapa lo gak bilang ke gue klo ketemu sama pemburu-pemburu itu? Klo lo bilang kan gak akan kejadian kaya gini Al. Gue bakal jagain lo sesuai dengan permintaan nyokap lo. Klo udah kayak gini, gue harus bilang apa ke nyokap lo. Gue merasa gagal jagain lo, Al. Batin gue.

Gue pun langsung menghubungi Bunda Al memberitahukan keadaan Al. Bunda Al sangat syok saat mengetahuinya dan sangat khawatir. Beliau langsung menuju rumah sakit dan mengakhiri percakapan telponnya.

Setelah itu gue langsung ngehubungin Vanka. Reaksi Vanka sama kayak Bunda Al dan dia bilang mau ke rumah sakit. Akhirnya gue memutuskan sambungan teleponnya dan langsung menuju Ethan dan yang lainnya.

"Oh ya mending kalian balik ke perkemahan aja, biar gue yang jaga Al."
"Gue tetep disini Ken, gue bakal nungguin Al sampe sadar," kata El
"Gue juga Ken,"lanjut Ethan
"Ya gue sama Ahza juga bakal nunggu Al," kata Evan
"Makasih ya," gue langsung menundukkan kepala

El, Ethan, Evan dan Ahza duduk di kursi depan ruang UGD sedangkan gue jalan mondar-mandir dengan gelisah karena udah hampir 30 menit dokter belum juga keluar. Gak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD. Kita semua langsung menghampiri dokter tersebut.

"Dok, bagaimana keadaan Al?" tanya El
"Di gapapa kan dok?" lanjut gue
"Tenang ya, dia masih belum sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Siapa keluarganya?" kata dokter tersebut
"Kedua orang tuanya sedang menuju kesini dok, ada apa dok?" tanya gue
"Bisakah Anda keruangan saya sebentar?" kata dokter sambil berjalan menuju ruangannya
"Ya bisa dok,"
"Guys gue tinggal dulu ya," lanjut gue sambil mengikuti dokter tersebut

Sesampainya di ruangan dokter, gue langsung dipersilahkan duduk.
"Ada apa dok?" tanya gue
"Begini de, sekarang kita membutuhkan donor darah untuk menyelamatkan Al tetapi persediaan darah golongan B-negatif di sini sudah abis."

"Golongan darah saya O-negatif dok, ambil darah saya aja dok."
"Iya tapi sepertinya masih kurang de, perlu satu orang lagi untuk donor."
"Nanti saya tanya ke temen-temen saya deh dok, siapa tau ada yang golongan darah B-negatif. Kalo begitu saya permisi dok."
"Iya nanti langsung ke ruang laboratorium aja ya, untuk diperiksa darah Anda cocok atau tidak."
"Iya dok, terima kasih sebelumnya."Gue berjalan keluar ruang dokter menuju ruang UGD.

Kira-kira siapa ya yang punya golongan darah B-negatif? Semoga ada yang bisa donor deh supaya Al bisa selamat. Bertahanlah Al, batin gue.

Sesampainya di depan ruang UGD, gue langsung bertanya kepada Ahza, Evan,Ethan dan El tentang golongan darah B-negatif. Ternyata El golongan darahnya golongan B-negatif.

Gue dan El langsung menuju ke ruang laboratorium untuk periksa darah. Disana gue dan El langsung disuruh berbaring di kasur yang sudah tersedia lalu seorang suster mengambil darah kita berdua untuk di periksa apakah cocok atau gak.

Setelah itu kita menunggu hasilnya dengan balik ke UGD. Sesampainya disana terlihat bunda dan ayah Al juga Vanka yang sedang duduk.

"Om... tante..." kata gue sambil mencium tangan mereka bergantian dengan diikuti El
"Ken, gimana keadaan Al?" Tanya bunda Al
"Kata dokter, Al masih belum sadarkan diri Tan dan Al kekurangan banyak darah." Kata gue
"Ya Tuhan... Ayah gimana ini?" Kata Bunda Al sambil menangis dipelukan suaminya

"Kita harus segera mencari donor darah untuk Al Bun." Kata ayah Al
"Tenang Om, tante. Kita berdua yang akan mendonorkan darah untuk Al, jadi om dan tante jangan khawatir ya." Kata El
"Beneran kalian berdua yang akan donorin darah buat Al?" Tanya Vanka
"Alhamdulillah, makasih ya Ken dan ..." kata Ayah Al
"Kenalin nama saya Elang, bisa panggil El."kata El sambil mengulurkan tangan ke ayah dan bunda Al. Ayah dan bunda Al membalas uluran tangan El.
"Oh terima kasih ya nak Elang." Kata bunda Al
"Iya om,tante sama sama."

Tiba-tiba saja seorang suster menghampiri kami.

"Permisi, untuk Kevin dan Elang, segera ke laboratorium untuk diambil darahnya,"
"Oh, iya terima kasih suster, kami akan segera ke sana," kata gue.

Gue dan Elang berpamitan kepada Ayah dan Bunda Al dan langsung berjalan menuju laboratorium.

>>>>>>>>>>>>

Author's POV

Ken dan El langsung diambil darahnya untuk Al. Sedangkan Ayah Al,Bunda Al, Vanka, Ethan, Evan dan Ahza duduk menunggu di depan UGD dengan rasa khawatir dan cemas dengan keadaan Al.

Setelah selesai diambil darah Ken dan El langsung keluar menuju UGD. Dan dokter pun langsung menangani Al.
Ken, El, Ayah & Bunda Al, Ethan, Evan, Ahza dan Vanka menunggu di luar UGD sambil berdoa.

Semoga dokter bisa menangani Al dengan lancar dan Al cepet sadar, aamiin. Doa Vanka dalam hati.

Mereka sibuk dengan fikirannya masing-masing sampai dokter keluar ruang UGD.

"Bagaimana dok?" tanya Ayah Al kepada Dokter
"Alhamdulillah lancar pak, tinggal nunggu Koala sadar aja." kata Dokter
"Oh syukur lah," ucap Bunda Al
"Terima kasih ya dok," lanjut Ayah Al
"Iya sama sama dok, saya permisi dulu ya," lanjut dokter sambil pamit untuk pergi ke ruangan lain dan Ayah Al hanya mengangguk

"Alhamdulillah" kata Ethan,Evan, Ahza dan Vanka berbarengan
"Alhamdulillah ya El, semoga Al cepet sadar dan sembuh," kata Ken ke El
"Iya Ken, syukur deh lancar gue khawatir banget sama Al,"

Ken merasa cemburu karena El sangat khawatir dengan Al.
Apa si El suka ya sama Al? Dia kok khawatir banget sih sama Al. Batin Ken.

"Kalian mending pulang saja, biar disini Tante sama Om yang jagain Al. Makasih ya udah jagain Al." kata Bunda Al
"Iya tante, kami permisi pulang ya." kata Ethan sambil mencium tangan Ayah dan Bunda Al diikuti Evan, El dan Ahza.
"Iya tante, saya pulang ya." lanjut Vanka

Semuanya pulang kecuali Ken.
"Ken kamu gak pulang?" tanya Ayah Al
"Gak Om saya masih pengen disini."
"Kamu pulang aja, pasti kan kamu capek daritadi ngurusin Al."
"Iya nak, kamu pulang aja besok baru balik lagi kesini." lanjut Bunda Al
"Yaudah deh Om Tante, saya pamit pulang dulu ya insyallah besok saya balik kesini lagi." Ken sambil mencium tangan Ayah dan Bunda Al.

"Iya kamu hati-hati di jalan ya Ken," lanjut Bunda Al
"Iya tante," Ken sambil berjalan keluar rumah sakit.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang