Prolog

283 6 0
                                    

"Hei berhenti!" suara gadis itu berteriak menegur lelaki di depannya. Ia mengayuh sepedanya lebih kencang lagi, mengejar lelaki itu. Peluhnya membanjiri sisi-sisi wajahnya.

"Gak bisa! Kejar dong!" teriak lelaki itu. Lelaki itu terus mengayuh tanpa mau mengalah. Gadis yang berada dibelakangnya menahan untuk tidak berteriak kembali. Dia hanya terus mengejar, hingga akhirnya ia dapat sejajar dengan lelaki itu. Gadis itu menyeringai menantang, tanpa disangka-sangka ia mendorong sepedanya hingga lelaki disampingnya tersungkur ke tanah di samping kirinya. Lelaki itu meringis, karena lututnya terkena batu, sedangkan orang yang mendorongnya hanya tertawa melihat kejadian itu.

****


Ini cerpen pertama.. enjoy reading

HAMPA (cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang