Awal mula

25 2 0
                                    

Tumbal pesugihan

Sudah tersebar kabar tentang pesugihan Pak Hendar keseluruh kampung, kabar sebuah peti terbang datang kerumah Pak Hendar juga bukan cerita iseng lagi. Berkardus-kardus uang yang setiap hari datang sering membuat orang menjadi terheran-heran. Bahkan yang lebih mengerikan justru kabar adanya tumbal pesugihan yang bukan main, tujuh korban sekaligus merenggut Ayah, ibu, 2 anak, kakek, dan nenek dan satu janin di rahim ibu yang merupakan adik kandung Pak Hendar, konon dari adiknya itulah Pak Hendar berguru mencari pesugihan.

Cerita mistis beriring berganti, bagaimana seramnya rumah adik Pak Hendar yang sering terlihat penampakan perempuan bergaun putih melempar batu kepada pejalan kaki dan pengendara motor yang melitas, bukan hanya batu kerikil tapi batu sebesar bola kasti. Sampai-sampai sering terjadi kecelakaan beruntun didepan rumah besar berlantai dua itu.
Seluruh usaha sudah dilakukan mulai membongkar rumah namun selalu saja terhalang sesuatu, memasang lampu peringatan hingga menutup jalan.

Sebenarnya rumah besar itu sudah terjual kepada Pak Hendar sebelum kematian adiknya, namun adanya cerita mistis dibaliknya membuat keluarga pak Hendar enggan tinggal dirumah yang sudah lima tahun kosong itu.

" Ibu sepuh pulang lagi? " bisik Bu Asih pembantu Pak Hendar
" setiap pulang ibu itu terlihat lemas, lesu seolah baru bekerja di perantauan jauh. Kurus juga badannya.
Amita suster anak Pak Hendar hanya mendengar tanpa bicara.

Kemudian sopir-sopir pabrik berdatangan dengan membawa kardus-kardus berisi uang, hal itu menyita perhatian seluruh karyawan, pekerjaan terhenti.
Brekkkk
Aaaaaaaaaaah.....
Semua orang terkejut,

Sebuah mesin baru saja meminta korban, seorang perempuan kehilangan tangannya dan kini dilarikan kerumah sakit. Pabrik ditutup sementara. Polisi bergantian berdatangan.
Sepertinya kisah pesugihan kini berlanjut kembali.

TUMBAL PESUGIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang