waktu yang berharga

1.2K 73 0
                                    

Dalam seminggu ini jeno sibuk di kantor nya dikarenakan ayah nya ya itu Jung jaehyun sedang sakit jadi urusan kantornya biar jeno yang ngurus, jeno sekarang pulang larut sekali sesekali pulang untuk makan malam lalu pergi ke kantor lagi

"Sayang aku berangkat" ujar jeno sambil mencium kening istrinya

"Iya apa kau mau ku bawakan bekal?" Jeno tersenyum "tdak usah sayang nanti aku bisa makan di kantor lagi pula anak anak juga kasian nanti di tinggal" haechan mampu tersenyum sendu

Jeno pun pergi, pas dengan jeno pergi chenle dan Jisung menangis

HUAAAAA hiks maaaa

"Iyaa sayang mama Disini" haechan masuk kamar mereka,

"Hiks maa paa?" Haechan tersenyum getir, lalu me dekati anak nya

"Papa lagi kerja kalian Sama mama dlu ya? Nanti papa pulang lagi" Jisung dan chenle masih berkaca kaca

Hufhhhh...

"Ayo kita ke taman belakang, kita bermain" Jisung dan chenle menurut saja

Haechan memutuskan untuk mengajak bermain anak anaknya di taman belakang Mansion nya, Jisung dan chenle lagi main susun Lego sejak mereka bisa duduk, tak heran masa pertumbuhan mereka bisa di bilang cepat baru umur 4 bulan padahal, biasanya bayi nya pasti masih gugugugu gtu

Haecahn hanya melihat dri kejauhan saja, wajahnya pucat seperti kurang gizi, memang, karna sering menunggu suaminya pulang haecahn jdi sering melewatkan makan malamnya, haechan mutusin buat ngasi susu formula saja kalo di rasa asinya tdak cukup Jisung dan chenle menerima saja

"Maaa" panggil Jisung, haechan melihat itu melambaikan tangannya di udara

"Mom here baby" Jisung cekikikan

"Mama tdak percaya kalian bisa cepat tumbuh, rasanya baru kemarin mama lahirin kalian sayang" ujar haechan sambil menatap kedua anaknya yang sedang bermain Lego itu

Perlahan haechan mendekati keduanya meski sedikit pusing karna efek pucatnya

"Shhhh" hampir saja haechan jatuh sebuah tangan menangkap bahunya

"Eghhh jae?" Jaemin mengangguk, bersama renjun juga

"Haechan! Kau tdak apa ? Kau knp? Kau sakit??" Tanya renjun haechan tersenyum tipis

"Aniyaa renjun aa aku tdak apa tumben kalian kesini ada apa" haechan mencoba berdiri tapi tetap ingin limbung jaemin menahan haecahn

"Astaga haechan, duduk saja biar aku yang melihat anak anak ya kau bersama renjun sepertinya kau sakit" haecahn hanya bisa mengangguk saja kepalanya amat berat rasanya

Renjun terlihat amat khawatir pada haecahn, haecahn itu jarang sakit apalagi sampai seperti ini karna orang tuanya sangat perhatian padanya

"Chan jika sakit bilang jangan seperti ini" haechan menggeleng lemah

"Tdak apa renjun aa" sungguh renjun sangat khawatir pada haechan

"Baiklah kau istirahat saja di kamarmu biar aku dan jaemin yang kesana kita juga tujuannya kesini buat lepas rindu sama baby chenji" haecahn menggeleng

"Biar saja takut mereka berdua menangis renjun jika aku tdak disamping mereka" renjun paham betul haechan sangat khawatir pada anaknya, dia tak ingin anaknya menangis

"Dimana jeno? Jangan bilang dia lembur lagi?" Haechan hanya mampu tersenyum

"Ckk tdak bisa kah dia memberikan waktu sedikit? Jaemin saja bisa menyempatkan waktu" haechan mengelus tangan renjun

bear fammily. || Ft. NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang