waktu yang berharga (2)

1.1K 69 1
                                    

Jeno masih sentiasa menunggu dunianya bangun baginya 2 hari tanpa dunianya, hari harinya sangat tidak nyaman sungguh jeno sesali semuanya

"Sayang ayo bangun dri kemarin kau tertidur saja ayo bangun" jeno dri kemarin menangisi haechan nya

"Sayang ayo bangun aku janji aku tidak akan pulang larut lagi aku akan menjaga anak-anak, tapi bangun babe bangun pleaseee i'm stay here" jeno menangkup tangan haechan dengan tangannya menangis

"Hiks lihat jeno menangis lihat cengeng sekali kan" tangan yang semula nya jeno pegang sedikit ada pergerakan membuat jeno tersenyum

Lalu menekan tombol yang ada di atas Bangkar itu untuk memanggil dokter

Setelahnya dokter masuk dan memeriksa haechan, jeno harap mata indah itu terbuka

Dokter park tersenyum, "tuan untuk hal ini tuan haechan sudah stabil masih butuh pemulihan saja jadi anda tdak usah khawatir kalau begitu saya permisi ada pasien lain yang saya tangani" jeno mengangguk

Dokter park dan suster nya itu pun keluar dri ruangan itu

"Egh" jeno mendekat ke arah ranjang haechan, terlihat haechan baru membuka matanya

"J-jeno?" Jeno mengangguk

"Yes, i here babe hiks" jeno mencium kening istrinya,

Haechan menutup matanya menikmati kecupan pada dahinya

Jeno menjauhkan wajahnya melihat haechan membuka matanya lagi

"Dimana anak anak" serak karna baru tersadar

"Jangan di fikirkan mereka ada pada jaemin dan renjun" jeno mengambilkan air botol dan memberikan sedotan nya juga agar Haechan mudah meminum nya

Haechan menerima nya dengan senang hati, sesudahnya haechan menutup kembali matanya, kepalanya masih sedikit terasa pusing

"Haechan... Maafkan aku, aku tidak becus menjagamu, aku mengingkari janji ku pada Daddy John menjaga mu sebagai pasanganku, karna pekerjaan ku kau selalu menungguku sampai anak anak juga merindukanku tapi aku tak sadar akan hal itu maaf aku salah karna aku kau ada Disni hiks mianhe jeongmal mianhe haechan" tunduk jeno menangisi kebodohannya

"Heyy jangan salahkan dirimu, kau tidak salah, tatap mataku" mau tidak mau Jeno menatap mata Bambi haechan yang menurutnya telah redup itu
"Apa aku pernah mengeluh? Aku hanya kelelahan itu sepenuhnya bukan kesalahan mu, kau sudah menjaga ku dengan baik tanpa terkecuali, kau bekerja demi aku dan anak anak jangan menyalahkan dirimu " tanpa jeno sadari air mata nya membasahi pipi tirusnya

"Jangan menangis lagi" haechan perlahan duduk dan memeluk suaminya menaruh wajah suaminya pada ceruk lehernya

Haechan rasa baju nya basah dia tau jeno pasti menangis

"Aku tidak ingin kehilanganmu chanie hanya kau yang mampu membuat diriku gila jangan sakit jangan pergi hiks kau dunia ku hiks andai aku tidak keras kepala untuk menerima tanggung jawab daddy kau tidak akan seperti ini" haechan mengelus kepala jeno dengan sayang ikut menangis dalam hal kecil ini

"Jeongmal mianhe Jung haechan mianhe" haechan mencium puncuk kepala jeno

"Ingat kata kataku jangan selalu menyalahkan dirimu ini bukan murni kesalahanmu" jeno hanya bisa menangis

Sementara di luar jaemin dan renjun menggendong kedua ponakannya yang terlelap

"Jae seperti nya jeno menyesali semua waktu yang terbuang olehnya," jaemin mengangguk

"Maa" Jisung paling pertama bangun jaemin melihat nya dri gendongannya

"Mama ada di dalam sayang, kajja temui mama kau pasti sangat merindukannya bukan?" Jaemin dan renjun masuk ke dalam ruangan itu

bear fammily. || Ft. NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang