janji ra di kick

152 18 51
                                    

Sukma apa adek-adek? Sukma dic-

Pin ijin minjem ide story, gw gabut 😁



Pagi yang cukup mendung pada hari itu, terdengar suara nyanyian merdu yang berasal dari seorang pemuda yang panjat syukur masih hidup.

"Pagi ku mendungku, matahari tenggelam"
"Ku gendong beban hidup, di pundak~"

Jir ngeri lagunya

Pemuda itu bernama Kaito, iya anjay gw mcnya. Iya makasih, kita jadi orang itu harus penis (pede & narsis). Kependekan namanya adalah Kai, tetapi yang memanggilnya seperti itu hanya beberapa orang saja, seperti beberapa teman dekatnya, keluarga dekat, pacar, dsb. Iya kalian ndak salah dengar, PACAR iya PACAR (menegaskan dengan penuh kesopanan). Heran ya, dia tadi habis dimarahi ibunya karena bangun terlambat sekarang udah nyanyi nyanyi, sasuga kaito-sama (muji diri sendiri).

Setelah lagu yang dia nyanyikan dengan amat sangat merdu tadi selesai ia baru teringat akan sabda ibunya yaitu kalau dia masih seperti ini sampai beberapa minggu lagi ia akan di kick dari rumah dan disuruh tinggal sendiri di kosan. Kaito pun meng smirk badass ala mafia di wepe. "Gw akan pura-pura bangun telat terus aja kali yh biar bisa ngekos /tertawa," dilanjut smirk lagi. Dia pikir dia terlihat badass kul ketika meng smirk, padahal bentuknya udah kayak orang gila kesenengan ngeliat ayam lagi berak.

Sesampainya di sekolah (spesifiknya di kelas) Kaito menaruh tas di kursinya lalu mendekati pemuda yang sedang merenung entah merenungkan apa si anak satu ini. Tanpa sepatah kata apapun apalagi salam Kaito langsung menyambar makhluk hidup yang sedang bengong itu, "paagi Shin~♡" "kenapa Kai?" "nothing, pengen meluk saja." "👍".

Berlama-lama kemudian..
Eh nggak selama itu deng soalnya Kaito datengnya telat jadi sekarang sudah masuk dan harus piket bebersih kelas. Saat Shin sedang berbicara dengan teman yang lain Kaito dengan cepat menyambar kemoceng (kalian manggil iki opo weh) warna biru untuk membersihkan meja. Kaito memilih pekerjaan ini karena ini yang paling mudah soalnya Kaito bukan BDM yang menyusahkan masalah yang dihadapi. Shin yang menyadari kalau Kaito sudah mengambil pekerjaannya langsung meminta kemoceng itu. "Kai mana kemocengnya, kamu nyapu aja sana." "Shin, sapunya habis." "Weh weh malah pacaran, mana sini sulaknya buat aku sadja." teman Shin langsung merebut sulak yang ada di tangan Kaito. Kaito dan Shin hanya bisa melongo melihat kejadian itu.

Sejenak setelah mereka selesai bengong akhirnya mereka sadar dan mulai rebutan sulak padahal sulaknya masih sisa dua jadi harusnya mereka ke bagian satu satu sulaknya. Mungkin jika kita tanyakan kenapa mereka rebutan jawaban mereka seperti ini :
"Gw liat duluan, gw ambil duluan, punya gw berarti." -Kaito
"Sulaknya warna biru.. Mau yang biru." -Shin
"Sulaknya biru, dari kemaren gw dapetnya sulak eljibiti terus." -Temen Shin

Kurang lebih begitu. 👍

Pada akhir nya Kaito berhasil merebut sulak dengan kekuatannya yang super emejing, Shin yang masih pengen sulak biru langsung mencoba ngerebut lagi. Tak sampai 5 menit kemudian, perebutan sulak itu pun berhenti karena Kaito memberikan sulaknya kepada Shin, dia masih rada salting karena saat rebut-rebutan ia tak sengaja terpeleset dan jatuh menimpa Shin. Posisinya persis seperti.. Ya gitu. Ditambah dengan temannya yang baru mau menaruh sapu melihat kejadian itu langsung memasang muka kaget lalu pergi perlahan meninggalkan TKP. Kaito tau posisi tadi itu sangat ambigu, bahkan saat pelajaran ia tak berhenti berhenti untuk memikirkan saat itu, ndak iso fokus lah.

Hari berjalan seperti biasa, sekolah (Kaito bahkan tak menggubris penjelasan guru), jalan muter-muter kota, pulang, makan, mandi, turu. Berulang-ulang sampai seminggu kemudian... "Ibu capek sama kamu, Kai. Kamu ngekos sana." asik.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, iya, Kaito minggat ke kosan. Pada saat Kaito sedang berada di tengah-tengah delima dalam mencari kosan yang bagus tralala ia menemukan seorang... Wanita? Pria? Kayaknya wanita tapi dia menggunakan kumis palsu berkata bahwa dia memiliki kos kosan yang kebetulan sisa 2 kamar. Kaito belum yakin akan kosan tersebut jadi ia dituntut manusia misterius tadi ke kosan nya yang berakhir Kaito setuju tinggal disana. Btw nama manusia itu si Keidou (owner gc).

Setelah pindah, Kaito menglelah. Sebenarnya ia masih harus membereskan barang-barangnya tetapi Kaito malas 👍. Tak lama setelah rebahan di kasur yang bahkan belum diberi sprei itu Kaito pun berinisiatif untuk melihat lihat warga sekitar dulu. Lompat dari kasur, tak lupa memakai baju dulu, tadi dia telanjang dada soalnya (katanya panas jadi ndak pake baju), memakai sandal dia pun pergi keluar kamar.

Sesaat setelah ia keluar kamar ia melihat se kerumunan orang sedang berkumpul, kayaknya lagi ghibah. Kaito pun pergi menuju gerombolan manusia asing tak dikenalnya itu. Tak lupa memberi salam (p) dia pun memperkenalkan diri, tak lupa sebagai candaan agar tak terlalu garing ia menambahkan kalimat 'pacar Conan Edogawa'. Seorang lelaki yang mendengar kalimat terakhir dari pengenalan pemuda di depannya langsung menaikan alis dan berkata, "pacar Conan Edogawa? Sepertinya kau terlalu banyak bermimpi." ucap lelaki itu. "Mimpi? Kurasa tidak. Aku jelas sering bermain dengannya." jawab Kaito tak ingin kalah.

Kaito benar-benar pembuat onar, belum satu jam ia pindah sudah membuat kegaduhan dengan tetangga sebelah kamar. Para warga sekitar juga tak ada yang berinisiatif untuk menghentikan pertengkaran dan malah memanas manaskan pertengkaran, tak terkecuali Zi selaku adik lelaki yang sekarang bertengkar dengan Kaito.
"Tsk, apa istimewanya Conan Edogawa dimatamu heh?" ucap lelaki yang bernama Avin. "Entahlah, ia hanya seorang anak yang berhasil menarik perhatian ku. Kurasa." jawab Kaito. "Tapi aku juga tertarik dengannya, mari bersaing secara sehat." "Sehat? Tidak dulu. Conan milikku."
Pertengkaran terjadi sangat sengit, meski hanya menjual beli kata saja dan tak ada serangan fisik, pertengkaran ini jelas sangat seru dikarenakan kedua belah pihak sama-sama tak ingin mengalah. Pertengkaran ini terjeda saat ibu Conan datang menengahi pertengkaran. "Semuanya tenang, apa yang kalian lakukan terhadap ANAKKU??!" ucap ibu-ibu itu. "WAH IBU MERTUA 🛐" Kaito langsung tunduk. "Sentuh Conan dan kalian akan habis." ucap selaku ibu Conan itu.

Setelah ibu Conan datang yang tadinya bertengkar dengan sangat amat sengit luar biasa sekarang sudah ganti. Bukan gak gelud lagi, masih kok, bedanya ini bertengkar soal restu ibu mertua. Gelud lagi gelud lagi sampai hari sudah menjelang petang. Pertengkaran pun tamat.

Kaito pun kembali ke kamarnya yang apesnya berada di antara kamar kosong dan kamar Avin, tapi yaudah lah ya. Kaito melakukan ritual normalnya. Meski ia termasuk golongan malas tapi dia ini sebenarnya ada sisi rajinnya juga.
Ritual normal Kaito-sama :
- Mandi
- Bebersih soalnya baru pindah kos
- Rebahan beberapa menit sembari main HP
- Belajar eh maksudnya ngerjain pr (nyontek Shin)
- Ritual Malam.

Saat Kaito sedang santai-santai sembari bermain HP, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. "Masuk saja, tak ku kunci." cklek yabai. Nampak Avin berada di depan hadapan Kaito. "Salam kenal siapa pun namamu. Namaku Archavin, seorang mafia Jepang & Korea yang ditakutkan semua orang." akhirnya ini anak ngenalin dirinya juga. "Halu." "jahat lu.." Kaito hanya tersenyum tertekan. "Nama lu?" tanya Avin. "Kaito." "heh, bangun. Jangan tidur di sore menjelang malam." "kurang ajar."

Selamat, dua orang yang gobloknya setara ini pun berkenalan. Beri tepuk tangan, wahai pemirsa sekalian 👏.




End of chapter : 1 (New member)

Next chapter : 2 (shin?)











👍

Sekte Kaishin [satu kos au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang