00

464 52 4
                                    

"Sayang, bengong?" selidik Chio melongok wajah Michelle yang tampak datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, bengong?" selidik Chio melongok wajah Michelle yang tampak datar.

Sedetik kemudian Michelle tersadar dan mengulas senyum pada Chio, kakak tingkat yang sudah lebih dari satu tahun menjadi kekasihnya.

"Kamu mau nonton konser mereka?" tanya Chio.

Michelle kembali menatap layar laptopnya. Tak pernah terpikir di benaknya untuk datang ke konser band yang sedang naik daun itu. Him adalah band yang baru debut kurang dari setahun yang lalu.

Mereka langsung melejit dengan lagu berjudul Thank You. Lagu debutnya memuncaki tangga lagu sejak debut hingga sekarang. Kepopularan mereka bahkan merambah hingga manca negara.

Him adalah band rock yang terdiri dari 5 member dengan keterampilan yang tak diragukan. Pertunjukan live mereka selalu ditunggu oleh banyak orang. Tak heran jika mereka punya banyak penggemar yang loyal dan royal, terutama kaum hawa.

Michelle masih fokus pada layar laptopnya. Netranya menatap teduh vokalis Him yang bernama Iksan Fauqi. Memorinya berputar mundur. Ia mengingat kembali seseorang yang ia rindukan di masa lalunya.

Iksan Fauqi cinta pertamanya. Cinta yang menuntunnya hingga bisa bertahan dan berjuang hingga di titik ini.

"Kamu masih mau di sini?" tanya Chio membenahi laptopnya.

Michelle hanya menanggapi pertanyaan Chio dengan anggukan. Pikirannya masih melayang-layang dengan semua kenangan yang sangat sulit ia lupakan.

"Yaudah, aku hari ini bakal sibuk banget, nanti aku kabarin." ucap Chio mengecup pelipis Michelle singkat.

"Semangat Kak!" ucap Michelle pada Chio yang sudah beranjak.

Chio membalasnya dengan lambaian tangan kemudian keluar dari kafe yang sedari tadi menjadi tempatnya mengerjakan tugas bersama Michelle.

Saat ini Michelle adalah mahasiswa semester 4 di fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik. Kegagalannya dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri tak menyurutkan niatnya untuk masuk fakultas kedokteran.

Enzy belajar keras untuk lolos seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri pilihannya. Ia juga berhasil bertahan hidup dengan mencari uang sendiri dengan membuka les online yang membahas tes masuk perguruan tinggi negeri juga tes masuk kedokteran. Saat ini ia benar-benar mandiri tanpa bergantung pada siapapun.

Michelle sudah berhasil melewati satu tangga untuk meraih impiannya. Impiannya yang pernah mati dan dibangunkan oleh seseorang di masa lalunya.

Sejak hari itu, Michelle hilang kontak dengan Iksan. Bahkan ia tak muncul saat acara wisuda kelulusan. Nomor ponselnya tak lagi aktif hingga kini. Ingin sekali ia berbagi rentetan kisah panjang tentang hidupnya pada sosok itu.

Berbulan-bulan ia menahan rindunya. Dan akhirnya sedikit terobati saat mengetahui Iksan debut bersama Harto dalam band Him.

Michelle tak banyak mencari tahu tentang Iksan sebagai seorang publik figur. Iksan kembali muncul di kehidupannya namun tak bisa ia sentuh karena jarak yang begitu jauh. Hingga akhirnya Michelle berdamai dengan keadaan. Ia menyadari sosoknya bukanlah siapa-siapa bagi Iksan di masa lalu.

Michelle mencoba membuka hatinya lagi untuk orang lain. Sosok yang tiba-tiba hadir di kehidupannya, yaitu Chio. Seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalani koas.

Jemari Michelle mulai mengetikkan sesuatu di kolom pencarian di laptop. Setelah mimpinya semalam, ia kembali teringat pada Iksan. Bayangannya terus menghantui hari-hari Michelle.

Ia fokus pada satu akun penggemar khusus Iksan dengan tagline, Who's Michelle?

Bibirnya bergetar saat menyimak beberapa video tersebut. Kumpulan potongan video tentang sosok Michelle yang sering disebut Iksan. Potongan lagu Michelle yang sering Iksan mainkan saat sesi live di akun media sosial Him.

Michelle merasakan gemuruh di dadanya, kemudian ia mengambil ponselnya.

"Kak, aku mau nonton Him," ucap Michelle.

"Hmmm, suddenly??? Okay, nanti aku cari tiketnya dulu ya, aku temenin." tanggap Chio dari balik telepon.

"Thanks Kak," ujar Michelle mematikan sambungan teleponnya.

Michelle kembali menatap layar datar di hadapannya. Ia sangat ingin bertemu lagi dengan ciuman pertamanya itu.

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HIM | Jeongwoo MinjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang