Sebuah Seni Untuk Melupakan

24 13 14
                                    

-JIKA KAMU INGIN TAHU ADAKAH -CARA UNTUK MELUPAKAN??

Maka jawabanku tidak ada... karena aku percaya saat bundaku berkata tidak ada yang bisa dilupakan apalagi orang yang pernah kita cintai
Yang ada itu ikhlas dan bisa berdamai dengan keadaan

Caraku berdamai dengan keadaan adalah kembali kedunia seniku tak butuh waktu lama saat aku menemukan hal baru yang ke senangi didunia lamaku, aku menyadari bahwa tak selamanya dunia harus berpihak padaku, jadi bila saatnya dunia cintaku kembali maka kembalilah, untuk sekarang lebih baik fokus dan tidak usah banyak menengok ke belakang.

Sebenarnya aku sama sekali tidak berniat melupakannya, hanya saja aku sadar, menggenggamnya yang sudah pergi sama saja terus menggenggam luka

***

Pagi yang begitu cerah dan suasa sejuk ini yang kusukai dilingkungan tempat aku dan keluargaku tinggal, namun semua berubah sejak kejadian 2 tahun lalu itu membuat ku muak akan sejuknya udara yang ku hirup

Aku ARETHA FRANSISCA YOFIE dengan lukanya akan ku buktikan pada semua setiap luka bisa sembuh meski dalam waktu yang lama...

" C G Am
Dunia hari ini begitu tak berarti
F G C
Tak berjalan cepat seolah tak peduli
G Am
Lambat laun ku bertahan dengan hari ini
F G C
Hari yang tak akan pernah berakhir
C G Am
Semua telah berubah sejalan dengan waktu
F G C
Setiap detik berharga bagiku
G
Waktu pun ingin kuubah
Am
Kembali tertawa
F
Aku hanya bisa menangis
G C
Aku tak bisa

G
Maafkanlah diriku
Am
Atas semua kesalahan yang kuperbuat
F G
Selama ini kepada dirimu
C G
Aku berjanji akan melepasmu
Am
Dengan senyuman yang akan kau ingat
F
Dan kau kenang sampai mati..

" Kenapa berhenti? " Kata wanita paruh baya yang sedari tadi mendengar gadis cantik itu bernyanyi sambil memainkan piano yang tak lain anak sulungnya itu, tidak mendapat respon apapun wanita itu perlahan mendekat dan merangkul bahu anak gadisnya

" Kak terusin
Wanita itu tersenyum tulus

" Yaudah gapapa kalo mau udahan, sekarang kita makan malam bareng yu di bawah ayah udah pulang, kita udah jarang banget ngumpul dan makan bareng " Winda wanita berusia 40 tahunan itu ibu dari 2 gadis cantik yang bernama Aretha dan Lavanya

Perlahan Aretha berbalik badan dengan tatapan sendu menatap bundanya itu

" Iya Bun yu turun "

" Kak besok kamu gak kuliah kan? " Tanya sang bunda sambil berjalan

" Iya enggak Bun "

" Bunda udah beli tiket buat kita bertiga nonton konser besok kamu mau yah, sekali-kali kita seru-seruan bareng kan " kata bundanya sambil menghampiri meja makan

" Wahh seru nih kak mau kan Lo "

" Anya sorry kakak gak janji, soalnya besok ada..

" Kamu itu kenapa sih, gak cape kamu hidup kaya gini terus menjauh dari semua orang...

Hendri sang ayah tiba-tiba memotong pembicaraan putrinya itu dengan nada yang sedikit kesal

" Mau kamu apaaa Aretha ayah pusing mikirin kamu itu, kamu mau keluar dari keterpurukan masalalumu dengan caramu ayah sudah memberikan kebebasan dan..

Prakk

Aretha bangun dari tempat duduknya dan menggebrak meja

" Ayah enggak memberi aku kebebasan, ayah hanya memberi aku kelonggaran disaat ada celah ayah kembali lagi membahas perusahaan "

" Sudah cukup... kakak duduk, ayah ayo kita makan dulu Sekarang jangan dulu ngobrol "

Sebuah Seni Untuk Melupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang