• gs ⚠️
• angst⚠️
• yang engga nyaman sama genrenya boleh diskip aja ya^_*=====HAPPY READING=====
Bagi Jihoon yang memilih berolahraga di pagi buta seperti sekarang, udara sejuk di pagi hari sangat memanjakan paru-parunya. Ia sering melakukan ini karena ia menderita insomnia yang cukup parah.
Langkahnya lantas terhenti saat tak sengaja melewati sebuah taman yang sangat familiar bagi dirinya.
"Hei, sampai kapan kau mau merajuk, hm?" Ujar pemuda bertubuh jangkung saat melihat raut wajah kekasihnya yang masih tertekuk.
"Aku minta maaf, aku mengaku bersalah" lanjutnya.
Jihoon yang sebenarnya tak berniat untuk marah terlalu lama, kemudian mendongak kearah sang kekasih yang kini berdiri dihadapannya.
"Berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi, karena aku benar-benar khawatir.."
Mendengar itu, pemuda tinggi yang diketahui bernama Junkyu kemudian menangkup wajah sang kekasih yang kini sudah memerah karena menahan tangis. Akhirnya dengan lembut ia bawa tubuh kecil itu untuk masuk kedalam dekapannya.
"Huhh..." helaan nafas tanpa sadar keluar dari mulut Jihoon saat otaknya yang kembali memutar ingatan lama tersebut.
Tak ingin berlama-lama disana, akhirnya Jihoon memutuskan untuk melanjutkan larinya.
Setibanya di apartemen miliknya, Jihoon pun bergegas untuk masuk kekamar mandi dan segera menghidupkan shower yang kini mulai membasahi tubuhnya.
Hampir selama dua puluh menit, akhirnya ia keluar dari kamar mandi. Karena hari ini hari libur, jadi ia hanya akan menetap di apartemennya saja.
Setelah selesai berpakaian, ia pun keluar dari kamar dan berjalan menuju kearah dapur.
TRINGGG...
Saat baru mengeluarkan mangkuk untuk sereal, ponselnya berbunyi membuat Jihoon lantas meletakkan mangkuk yang tengah ia pegang tersebut.
"Ada apa?" Tanya Jihoon langsung, karena tanpa dilihat pun ia sudah hafal siapa yang rajin menelponnya setiap pagi.
"Bukankah ini hari libur?"
"Kau menelfon hanya untuk bertanya seperti itu?" Kesalnya.
"Bukan begitu, maksud ku biasanya kalau hari libur kau belum bangun jam segini. Makanya aku memastikannya dengan menelpon mu.."
Jihoon menghela nafasnya sambil memijit dahinya karena kepalanya sedikit terasa pusing.
"Aku baru akan tidur nanti—" jawab Jihoon.
"KAU BELUM TIDUR?? kau sakit?? Perlu ku antar ke dokter??"
"Oh, atau ku panggilkan dokter saja untuk datang ke tempat mu?" Tanya orang diseberang sana dengan nada penuh kekhawatiran.
"Berhenti bersikap berlebihan. Kau membuat kepalaku semakin pusing. Aku baik-baik saja, nanti kalau sudah tidur juga bakal membaik."
"Kau sudah memastikan keadaan ku, bukan? Kalau begitu aku tutup."
Setelah menutup sambungan telpon tersebut, Jihoon memilih meletakkan kembali mangkuknya di rak penyimpanan dan berjalan menuju sofa yang terletak tak jauh darinya.
Ia rebahkan tubuhnya di atas sofa dan menutup matanya menggunakan satu lengannya.
"Sial, kepalaku seperti akan pecah.." keluhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/287664965-288-k434875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
anything about us; kyuhoon
Fanficrandom one shoot, but, all about jun:kyu and ji:hoon a.k.a kyuhoon if you are interested it's free to read, otherwise you can ignore it :)