DARK COUPLE [ROMBAK ALUR]

03 Pertemuan

~ Hai Guys sebelum mulai/baca jangan lupa buat 'Follow 'Vote dan 'Komen di setiap paragraf nya oke!

Happy Reading

***

Kini mereka sudah sampai di Kantin. Suasana disana tentu tak jauh-jauh dari suasana Kantin pada umumnya, padat dan ramai. Cyzi mengedarkan pandangannya mencari tempat yang sekiranya bisa mereka tempati.

Tak lama dari itu, Reon datang menghampiri mereka dengan napas tersengal-sengal, serta dada nya yang naik turun karena kelelahan pastinya.

"P-parah lo orang njing huh, ninggalin huhh, gue sendiri huh-" Napas Reon tampak tak jelas saat mengatakannya.

"Ck, ya lo kelamaan," decak Kean dengan mendengus.

"Ell, gak ada bangku yang kosong aish," adu Cyzi pada Sargas.

Tangan Sargas yang masih merangkul bahu Cyzi lantas naik ke-kepala cewek itu dan mengelusnya dengan lembut.

"Ayok jalan, nanti juga ada yang kosong," ucap Kean.

"Ayok."

Usai mengatakan itu, mereka langsung saja berjalan menelusuri kantin dengan posisi tubuh Cyzi yang berada di tengah-tengah mereka. Ini adalah hal yang jarang terjadi, wajah mereka yang tampak asing pun tentu membuat para siswa-siswi dengan cepat membicarakan mereka.

Bisik-bisik riuh mulai terdengar di sepanjang Kantin, pembicaraan hangat di siang hari ini. Sangat memusingkan pastinya, namun tentu pihak jurnalis akan dengan cepat memproses berita ini dan tanpa waktu lama pun, pasti akan terpasang di Mading juga. Entah esok atau nanti.

"Eh, mereka anak baru itu ya?"

"Manusia-manusia jurnalis mana sih, elah. Harusnya kan udah ketempel di Mading berita ginian mah."

"Ganteng banget, bjir?!"

"Mukanya datar semua, keknya cuek."

"Cantik banget huhuuu…"

"Jurnalis lamaa, ishh. Padahal gue pengen tau banget."

"Cowok yang ngerangkul itu ganteng banget…"

"Saingan pun bertambah."

"Utiwi primadona!"

"Cantik banget woy, gak bosen gue liat mukanya."

"Suami gue!!"

"Huwaa, ktu pasti di sayang banget yang cewek."

"Apasih cantikan juga gue cih."

"Gak ada apa-apanya di banding gue."

Dan berbagai kata-kata mutiara lainnya.

"Itu meja kosong kenapa gak ada yang nempatin ya? Malah pada empit-empitan." Reon menunjuk meja yang berada tak jauh dari tempat mereka sekarang, dirinya dengan jelas melihat jika meja itu benar-benar kosong tanpa penghuni satu pun.