bab 35

3.2K 477 6
                                    


Author pov.

"Lili, jangan main kesitu nak, disitu bahaya. Cepet kesini" ini sudah kesekian kalinya Jennie memperingati Lily. Si bontot tidak mendengarkannya, dia terus menaiki anak tangga dan kembali turun dengan melompat-lompat kecil.

Mami Taeyeon juga ikutan lelah dibuatnya, Mami Taeyeon beberapa kali menggendong Lily dari tangga tapi hasilnya tetap sama. Si bontot menaiki tangga lagi dan kadang dia membawa Zero hewan peliharaan Mami Taeyeon bersamanya.

Lily menenteng Zero seperti anak kucing, Mami Taeyeon sampai berteriak takut anjing kesayangannya terlepas dari tangan Lily.

Lily tidak ambil pusing, dia terus bermain-main membuat Jennie benar-benar kewalahan menghadapinya.

"Jennie, Lily aktif banget. Kamu kasih makan apasih?" Tanya Mami Taeyeon sambil duduk mengawasi Lily.

"Yang pastinya makanan bergizi mih. Emang Lily lagi aktif-aktifnya sekarang, dia bakalan diam kalo Lisa yang nyuruh" kata Jennie.

"Yaudah telpon Lisa sekarang, pusing Mami. Mami takut si embul sama si Zero jatuh"

"Ga aktif mih. udah Jennie hubungin dari tadi tapi tetap aja handphone Lisa ga aktif. Mungkin Lisa lagi sibuk"

"Terus ini gimana? Itu si embul ga ada takut-takutnya naikin tangga" Mami Taeyeon pusing memijit pelipisnya.

"Lily, Bunda bakalan marah serius. Turun sekarang" Jennie berkacak pinggang dan melototi Lily.

"Iih Bunda ga celu, Lily kan cuman pengen main cama Zelo" kata Lily sambil mengusap kepala Zero.

"Kan bisa di bawa nak, ga mesti di tangga juga. Ayo turun" Jennie menaiki tangga, dia dengan paksa mengendong Lily turun dari tangga.

"Aaakak ga mauuu, Lily maunya di tangga" Lily mengepak-ngepakkan kakinya, dia kesal menarik-narik baju Jennie.

"Ga, bandel banget di bilangin" Jennie memukul pantat Lily.

"Akhirnya Zero Mami balik. Mami kasih makan si Zero dulu ya Jennie. kasian dari tadi di gangguin Lily mulu" Jennie mengangguk membiarkan mami Taeyeon pergi membawa Zero.

"Tuh kan! Zelo nya pelgi. Ini calah Bundaaa huaaaa" Lily merengek, memukul-mukul dada Jennie dan terus mengepak-ngepakkan kakinya.

"Kalo Lily main di bawa Bunda ga larang nak, tapi ini di tangga, bahaya Lily bisa jatuh. Nanti kepala Lily pecah, terus di jahit gimana? Lily mau punya bekas jahitan? Jelek lhoo"

"Bialin! Tepala tepala Lily! Huwaaaa lepasin" Jennie kesal, dia menjentik bibir Lily karena melawan ucapannya.

"Nakal ya, Bunda aduin Dada baru tau rasa" Jennie menatap datar wajah Lily, dia teramat kesal dengan tingkat Lily saat ini.

"Huwaaa Dadaaa, Bunda mutul bibil Lily huwaaaa hiksss cakit" Lily menangis kencang membuat Jennie menghela nafas panjang.

"Lily kenapa sih nak, dari tadi rewel terus. Minta makan inilah cemilan itulah, tapi ga ada satupun yang Lily makan. Terus sekarang Lily main di tangga, Bunda larang Lily malah ngeyel ga dengerin Bunda. Mau jadi anak durhaka iya?"

"Ga! hiksss Lily anak baik kaya Dada ukhuk uhuk hikss" Lily sampai terbatuk akibat tangisan kencangnya.

"Ngelawan terus. Bunda kasih cabe ya" ancam Jennie.

"Kacih aja, hikss talo Lily cakit pelut hiks Lily bakal lapolin Bunda ke polisi bial Bunda di tangkap atas tindakan menganiaya anak hiksss" Jennie terbelalak, bisa-bisanya anaknya berpikiran kesitu. pikir Jennie.

"Astaga! Bunda ga tau lagi harus ngomong apa, Bunda capek. bisa  setres Bunda lama-lama" Jennie memijit pelipisnya duduk bersama Lily di pangkuannya.

"Xixixi kayanya mici Lily cukces deh. Hahaha Bunda kacian, maafin Lily ya Bunda cayang, Lily cuman lagi mainin dlama aja ko. Xixi" batin Lily terkikik senang melihat Jennie kelelahan mengawasinya.

"Hikss hikss cucu, hik Lily aus" Lily memang haus makanya dia minta susu pada Jennie.

"Ada maunya aja mintanya sama Bunda. Ck, dasar anak Lisa" meskipun kesal, Jennie menyikap kaosnya untuk menyusui Lily.

"Hikss itu halus Bun-empph" Jennie menyumpal mulut Lily dengan payudara nya agar Lily diam.

"Iissh Bunda ngecelin. tapi enak cih di cumpal melom New Zealand, xixi kalian jangan Ili" batin Lily terus menyedot ASI-nya.

"Tidur ya nak, Lily belum bobo siang hari ini. Kaka Ella sama Abang kembar udah bobok, Lily doang yang belum" Jennie mulai melembut, dia mencium bibir Lily dan menghapus air matanya.

Seperti terhipnotis, Lily mengangguk mulai memejamkan matanya.

"Pinter anak Bunda" Jennie tersenyum dan menepuk-nepuk pantat Lily.

•••

Sharange dari Bunda sama Dada, Lily🤍🖤🥰

Sharange dari Bunda sama Dada, Lily🤍🖤🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

28/10/22

Wohohoho Lily👀

Vote tinggal klik lhoo.

banyak anak banyak rezeki [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang